20. A Way For Us (2)

1.3K 175 4
                                    


Tn. Kang mondar-mandir kamarnya dengan wajah tak tenang plus gerakan tergesa-gesa. Melihat tingkah suaminya itu, Ny. Kang juga ikut menautkan alisnya dan gelishan ditempat duduknya.

Ada secercah. Tidak. Banyak, sangat banyak fikiran yang menghantui fikiran Tn. Kang. Apalagi kalau bukan soal Seulgi, Baekhyun dan harta mereka.

Tn. Kang sebenarnya bukanlah orang yang suka dan begitu mencintai hartanya. Tapi ini perihal Tn. Byun ayahnya Baekhyun. Jika ini menyangkut milyarder lainnya maka Tn. Kang akan biasa saja bahkan mungkin akan membunuh habis anak mereka yang meyentuh Seulgi. Tapi ini beda.

Dengan begitu, apakah tidak terdapat pergulatan batin dihati lelaki itu?

Ada. Tentu saja. Antara fikiran membumihanguskan Baekhyun jika berani menyentuh puterinya dan kekhawatiran jika Tn. Byun sampai memecatnya sebagai CEO karena ia adalah pendiri dari perusahaan yang Tn. Kang kelola.

Awalnya Tn. Byun tidak pernah ikut campur urusan Baekhyun, sedikitpun tidak pernah. Namun, orang tua mana yang rela jika sang putera di fitnah dan di cap yang tidak-tidak. Dengan kekuasannya, pria perkasa itu pun bertindak.

Akhirnya, disinilah Tn. Kang dengan fikiran cemasnya. Lelaki itu hanya bisa pasrah atas kesalahannya. Terbayang dibenaknya bagaimana caranya ia memisahkan Seulgi dengan tiap lelaki termasuk Byun Baekhyun. Panen, inilah hasil yang Tn. Kang dapatkan sekarang yaitu mencari 1001 cara agar Seulgi dan Baekhyun kembali bersama. Sesuatu yang ia tentang sejak dulu kala.

***

Seulgi bangun dari tidurnya dengan lebih semangat. Tubuh itu neregang dengan sempurna, senyuman hinggap di bibirnya dan bertahan lama. Pasalnya hari ini cukup istimewa dibanding beberapa hari sebelumnya. Ya, ia sudah berjanji dengan Jimin untuk bertemu di kampus.

Seperti biasa, ia segera menuju kamar mandi dan didepan pintu sudah ada pelayan yang memberikannya handuk. Tanpa babibu ia pun masuk kedalam dan menutup pintu rapat.

Pelayan yang berada disisi kanan dan kiri pintu itu saling tatap. Mereka tersenyum kompak karena hari ini mereka tidak dapat jatah omelan. Tuan puteri terlihat sedang bahagia sebagaimana apa yang para pelayan kemarin katakan.

Setelah pulang dari rumah sakit bersama Irene dan Yeri, Nona Seulgi terlihat lebih bersemangat. Apa otaknya diberi suntikan khusus? Hehe. Kurang lebih seperti itu bisikan tiap bisikan pelayan kemarin malam.

Setelah kurang lebih setengah jam lamanya. Kang Seulgi keluar dengan sebuah handuk yang melilit tubuhnya dan satu handuk lagi berada dikepalanya. Ia pun segera mengenakan pakaian yang disediakan pelayan diatas tempat tidur.

"Apa appa dan eomma sedang menungguku sarapan dibawah?" Seulgi bertanya melirik lawan bicaranya. Tangan halusnya mulai mengenakan pakaian lalu mengeringkan rambut dengan haurdrayer sambil berdiri didepan kaca.

"Iya Nona. Tuan meminta Nona untuk ikut sarapan bersama. Tuan berpesan bahwa ada hal penting yang akan dikatakan Tuan kepada Nona. Jadi, Nona harus-"

"Eoh. Aku akan sarapan dibawah. Katakan pada mereka."

Bukannya kesal. Pelayan yang menjelaskan pesan tuan nya itu malah tersenyum girang ketika perkataannya dipotong oleh persetujuan Seulgi. Berita ini benar-benar membuatnya bahagia. Laporan yang baik pasti sangat dinantikan tuan, gumamnya.

Pelayan tersebut kemudian undur dan bergegas ke bawah untuk menemui tuan dan menyampaikan hal baik. Sementara seorang pelayan lagi tetap berada di kamar bersama Seulgi.

 PRINCESS WITH A CHARMING BOY [1-33 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang