Jilid 40

528 12 0
                                    

Sedang orang-orang Thian Liong Bun mengawasi kertas kecil itu dengan perasaan mendongkol dan berkuatir, adalah Po Si, To Pek Swee, Lauw Goan Ho dan yang lain-lain sudah memusatkan perhatiannya kepada harta karun itu. Po Si segera mencabut golok dan membacok es beberapa kali. Ia tertawa terbahak-bahak sambil menggenggam emas dan batu-batu permata.

Disoroti sinar obor, emas-permata itu mengeluarkan sinar berkilauan, sehingga tanpa menunggu tempo lagi, yang lain-lain lantas mencabut senjata dan turut membacok kalang-kabutan. Sambil membacok, mereka masukkan "bebolehannya" ke dalam saku dan semakin padat saku mereka, semakin giat mereka membacok. Tapi tak lama kemudian, golok dan pedang sudah menjadi gompal dan bacokan-bacokannya tak begitu gencar lagi seperti tadi. Harus diketahui, bahwa golok dan pedang itu adalah senjata-senjata biasa yang mereka sembat dari rumahnya Touw Sat Kauw. Senjata mereka sendiri, sebagaimana diketahui, telah dikutungkan oleh sepasang kacungnya Ouw Hui.

"Lebih baik kita ambil kayu bakar untuk melumerkan es ini," berkata Tian Ceng Bun.

Semua orang segera menyetujui. Cara tersebut sebenarnya sudah harus diingat sedari tadi, akan tetapi, begitu melihat emas-permata, mata mereka berkunang-kucang dan lalu mengambil jalan yang paling pendek. Usulnya Ceng Bun disetujui oleh semua orang, tapi tak ada satu pun yang mau bergerak untuk mengambil kayu bakar. Setiap orang merasa kuatir, bahwa selagi pergi mengambil kayu, orang lain sudah kantongi lebih banyak harta.

Po Si menyapu semua orang dengan matanya dan lalu memberi perintah, "Ciu siheng, To siheng dan Him Piauw Thauw, kalian bertiga pergilah keluar mengambil kayu bakar. Yang menunggu di sini semua mengaso, siapa juga tak diperbolehkan mengambil emas-permata ini."

Ketiga orang itu merasa sangsi, tapi oleh karena segani Po Si, dengan ogah-ogahan mereka lalu berjalan keluar.

0oo0

"Soat San Hui Ho" Ouw Hui sudah berjanji dengan Touw Sat Kauw chungcu untuk bertanding di puncak Giok Pit Hong pada sha gwee capgo (bulan ketiga, tanggal lima belas.) Ketika naik ke puncak pertama kali, Touw chungcu belum pulang dan ia bertemu dengan Biauw Yok Lan.

Sesudah turun dari puncak, hatinya selalu berdebar-debar, paras mukanya Biauw Yok Lan selalu berbayang di depan matanya, suara khim dan nyanyiannya si nona berkumandang dalam telinganya.

Bersama Peng Ah Si dan kedua kacungnya, ia mengaso di dalam satu guha dan makan makanan kering yang dibawa. Lukanya Peng Ah Si berat, tapi tidak membahayakan jiwanya, sehingga Ouw Hui jadi terhibur.

Ia rebahkan dirinya di atas tanah dan lalu meramkan kedua matanya. Begitu lekas meramkan mata, paras dan gerak-geriknya nona Biauw kembali berbayang-bayang.

Dengan uring-uringan, ia membuka kedua matanya lebar-lebar dan mengawasi dinding batu dari guha itu. Di lain saat, suara nyanyiannya Biauw Yok Lan sayup-sayup masuk ke dalam telinganya, seperti juga keluar dari dinding batu itu.

Ouw Hui menghela napas. 'Ah, kenapa juga aku jadi seperti orang edan?" katanya di dalam hati. 'Ayahnya adalah musuh besarku yang sudah membunuh ayahku. Meskipun waktu itu, ayahnya tidak bermaksud membinasakan ayah, tetapi sama saja, ayahku sudah binasa lantaran gara-gara ayahnya. Aku hidup sebatang kara, tak punya ayah, tak punya bunda, dan itu semua adalah gara-gara ayahnya. Untuk apa aku pikiri dia?"

Tapi baru saj a memikir begitu, lain pikiran datang kepadanya. "Ketika itu, ia belum dilahirkan," pikir Ouw Hui. "Sakit hati itu mengenai orang tuanya dan tiada sangkut-pautnya dengan dia. Hai! Dia adalah ciankim siocia (nona yang berharga ribuan tahil emas, berarti nona bangsawan atau hartawan)! Sedang aku? Aku hanyalah lelaki gelandangan dari dunia Kang Ouw. Untuk apa aku cari-cari urusan?"

Akan tetapi, walaupun hatinya berkata begitu, ibarat orang yang kejebelos di dalam lumpur, semakin lama Ouw Hui tenggelam semakin dalam. Memang juga, jika ikatan cinta dapat diputuskan dengan begitu saja, ikatan itu bukannya ikatan cinta.

Si Rase Terbang dari Pegunungan Salju - Jin YongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang