Jilid 50

1.1K 18 1
                                    

Semakin lama Biauw Jin Hong menghantam dengan pukulan yang semakin berat, tapi heran sungguh, setiap pukulannya selalu dapat dipunahkan dengan bagus sekali oleh si brewok, dan oleh karena Ouw Hui sama-sekali tidak membalas, ia dapat menghantam kalang-kabutan bagaikan hujan dan angin. Sesudah berkutet beberapa lama, sembari mengempos semangat, "Kim Bian Hud" mengirim satu jotosan hebat.

Ouw Hui berkelit dan tinjunya Biauw Jin Hong mengenakan lamping gunung. Batu dan tanah muncrat! Sungguh lacur, sekeping batu kecil menyambar masuk ke dalam mata kirinya Ouw Hui! Itulah suatu kejadian yang tidak diduga-duga dan tak mungkin dapat dikelit oleh siapa pun juga. Ouw Hui rasakan matanya sakit bukan kepalang, tapi ia tidak berani meraba matanya, oleh karena pukulannya Biauw Jin Hong terus menyambar-nyambar. Melihat lawannya kelilipan, sambil menyender di lamping gunung, kedua tangannya mendorong sang musuh dengan sepenuh tenaga.

Sesaat itu, Ouw Hui berdiri di pinggir tebing dan sekali terpeleset atau mundur, badannya akan segera hancur-lebur di dalam jurang. Biauw Jin Hong sungkan memberi napas kepadanya dan terus mengirim serangan-serangan hebat. Tapi si Rase Terbang yang sangat cerdas, tak gampang-gampang dapat dirubuhkan. Ia tidak menyambut kekerasan dengan kekerasan, tapi punahkan pukulan "Kim Bian Hud" dengan "kelembekan", dan dengan taktik itu, untuk beberapa saat, ia masih dapat bertahan terus. Akan tetapi, oleh karena ilmu silatnya kedua belah pihak kira-kira berimbang, maka, Ouw Hui yang berada dalam kedudukan jelek, semakin lama semakin jatuh di bawah angin. Tiba-tiba badannya Biauw Jin Hong melesat ke atas dan dengan beruntun mengirim tiga tendangan. Bagaikan kilat, Ouw Hui kelit tendangan-tendangan itu. Pada waktu menendang ketiga kalinya, "Kim Bian Hud" membarengi dengan pukulan kedua tangannya yang ditujukan ke arah dadanya Ouw Hui. Dua pukulan itu tak dapat dipunahkan lagi, sedang untuk berkelit pun sudah tak mungkin. Dalam keadaan yang sangat berbahaya itu, si Rase Terbang mengempos semangatnya dan menyambut kekerasan dengan kekerasan.

Begitu empat tangan beradu, Biauw Jin Hong membentak keras dan pusatkan tenaga dalamnya pada telapakan tangannya, sehingga tanpa ampun badannya Ouw Hui jadi bergoyang-goyang. Untuk menolong jiwa, Ouw Hui tak dapat berbuat lain daripada mengempos semangatnya dan menahan tindihan tenaga dalamnya "Kim Bian Hud".

Itulah suatu peraduan tenaga dalam yang luar biasa dahsyat! Kedua pihak saling mengawasi dengan mata mencorong, kedua pihak mengempos semangatnya habis-habisan. Meika sama-sama bertahan sambil menempel tangan, tubuh mereka sedikit pun tak bergerak.

Kaget sungguh hatinya "Kim Bian Hud". "Dalam beberapa tahun ini, aku jarang berkelana di kalangan Kang Ouw dan tahu-tahu dalam Rimba Persilatan muncul satu manusia yang seperti dia," katanya di dalam hati.

Tiba-tiba "Kim Bian Hud" menekuk sedikit kedua dengkulnya dan, sambil menyender di lamping gunung, ia mengeluarkan semacam ilmu pukulan yang istimewa. Bermula, ia "menyedot" tenaga dalamnya Ouw Hui, dan kemudian, dengan meminjam tenaga lamping gunung di mana ia menyender, ia mendorong sekeras-kerasnya! "Pergi!" ia berteriak.

Sungguh hebat dorongan itu! Sesaat itu juga, badannya Ouw Hui bergoyang-goyang, kaki kirinya sudah berada di tengah udara, hanya satu kaki kanan yang masih menginjak tebing! Akan tetapi, ilmu silatnya si Rase Terbang sungguh sudah sampai di puncaknya kesempurnaan Sungguh aneh, dalam menghadapi dorongan yang sedemikian berat. kaki kanannya seolah-olah berakar di tebing itu. Tiga kali Biauw Jin Hong mendorong, tiga kali badannya hanya bergoyang-goyang.

"Kim Bian Hud" jadi kagum tak kepalang. "Hebat sungguh kepandaiannya pemuda ini!" ia memuji dalam hatinya. "Dalam seratus tahun, belum tentu muncul satu manusia yang seperti ia. Sungguh sayang, ia jalan di jalanan tersesat. Jika hari ini aku tidak binasakan padanya, di lain hari, belum tentu akan dapat menandingi ia. Kalau ia melakukan kejahatan dengan andelkan kepandaiannya, siapa lagi yang akan dapat menaluki padanya?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 31, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Si Rase Terbang dari Pegunungan Salju - Jin YongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang