3

6.5K 513 137
                                    

Previously on Nagoya..

KYAAAAA!!!" teriak Momo depan wajah Jeongyeon.

"lo ditikam?!" tanya Jeongyeon memastikan. Jinyoung mengangguk pelan. Matanya sudah menutup seluruhnya. Rasa sakitnya semakin menjalar dan perih.

"Selamat pagi. Saya Detektif Akira, dari kantor kepolisian Nagoya."

"saya datang karena tugas tiba-tiba dari kantor pusat kepolisian. Apa kalian ada waktu?"

"wawancara?" tanya Mina

+++

"arigatou, atas waktu yang sudah diberikan." ucap Akira membungkuk 90 derajat dihadapan Momo setelah mereka melakukan wawancara di kantin Rumah Sakit.

"jangan terlalu formal, gue udah sering di mintain wawancara. Apalagi semenjak kenalan sama Jeongyeon, si anak yang suka mengganggu kepolisian." sarkas Momo juga dengan nada bercandanya.

Akira tersenyum tipis, "tapi dia cukup terkenal lho," balasnya.

"terkenal arogan," gumam Momo dengan cueknya terus menyeruput coffee hangat dihadapannya.

Akira kembali tersenyum, "kalau gitu, saya pamit duluan. Terima kasih sekali lagi," jelasnya yang kemudian membungkuk. Momo hanya mengangguk. Dengan itu, Akira pergi meninggalkan Momo sendirian.

Momo mengetik sesuatu di ponselnya untuk dikirimkan ke Jeongyeon.

Momoring
Jeongie, lagi dimana? Detektif ganteng yang tadi ga cukup buruk loh. Dia nanyain nomer hp lo. Gue kasih.

Momo tersenyum geli sambil mengirimkan pesan tersebut. Ia tahu, Jeongyeon akan sangat marah jika tahu nomer ponselnya diberikan pada sembarang orang. Oh, Akira memang bukan sembarang orang. Tapi setidaknya mereka baru saja berkenalan.

Hanya dengan waktu 2 menit, Momo mendapat balasan.

Jeongie
Ga selamat lo gue pulang. Tunggu aja.

Momo tertawa terbahak-bahak sekarang. Tetapi, tiba-tiba saja ia terhenti. Bayangan Jinyoung yang meminta pertolongan semalam terbesit. Ia dengan susah payah mencoba menelan ludahnya sendiri. Tiba-tiba ketakutan merasuki dirinya sampai ke tulang.

Apa gue harus ke psikiater?

+++

"Nay, lo pulang dulu ya?" bujuk Mina yang khawatir melihat Nayeon seperti mayat hidup. Nayeon terus menatap Jinyoung dengan kosongnya.

"aku baik-baik aja." ujar Jinyoung pelan. Baru saja 2 jam yang lalu ia siuman. Dokter bilang, Jinyoung akan sadar setelah 14 jam di operasi. Hal ini karena memang jadwal operasinya berada pada jam tidur normal. Jadi, Jinyoung kemungkinan akan tertidur hingga pagi akibat anastesi yang diberikan.

"tapi, kamu belum sembuh." balas Nayeon.

"namanya operasi, ya sembuhnya lama. Pulang deh lo sebelum gue seret." ketus Jeongyeon. Nayeon melirik Jeongyeon.

"thanks," ujar Nayeon tanpa ekspresi.

Jeongyeon terdiam bingung. Biasanya, barang-barang disampingnya akan melayang jika Jeongyeon menggunakan kata sarkas untuk Nayeon. Tapi, hari ini Nayeon tidak seperti biasanya.

"sial, lo sakit ya?" tanya Jeongyeon sedikit takut melihat Nayeon yang cukup baik dihadapannya.

"ck, mendingan elo yang pulang deh Jeong. Berisik tau ga?!" gerutu Sana dari sofa.

Nagoya | GOTWICE (Comp.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang