4

5.3K 426 140
                                    

Previously on Nagoya..

Hal yang mustahil. Kalau Jinyoung ditikam dari samping, seharusnya sidik jari dia ga nempel disana. Karena logikanya kemungkinan dia akan memberontak atau hanya diam. Apa mungkin dia sendiri yang mencabut pisau itu? Ga mungkin si pelaku dengan cerobohnya ninggalin pisau. Terlebih lagi, masa ditemukan ga jauh dari lokasi.

Jangan-jangan..

Jinyoung..

"aish, maksud gue, mungkin kan Jinyoung berniat bunuh diri?"

"bunuh diri?!"

+++

"oy," panggil Jeongyeon ke Jinyoung yang masih terbaring diatas ranjang rumah sakit.

Jinyoung melirik ke arah Jeongyeon perlahan setelah suara Jeongyeon cukup mengganggunya yang sedang menonton televisi.

"ada apa?"

"lo sebenernya mau bunuh diri kan?"

Jinyoung menatap Jeongyeon.

"dalam berita acara, sidik jari yang paling banyak ditemuin di pisau ya sidik jari lo. Ga mungkin lo sebanyak itu megang pisau kalau lo bukan pemiliknya."

"terus lo pikir gue mau bunuh diri karena alasan itu?" sarkas Jinyoung.

Jeongyeon menggelengkan kepalanya. Beberapa kertas ia keluarkan dari tas kecilnya.

"ini, berkas hilangnya dua mahasiswa yang meneliti di laboratorium. Yang lo bilang beberapa hari lalu mereka terus ga dateng. Dari gps dan tracking ponsel mereka, terakhir menghubungi lo. Lucunya, di pisau yang jadi barang bukti penikaman lo juga ada darah lainnya disana. Kalau dua anak ini ditemukan, bisa gue jamin darah tersebut punya mereka."

Jinyoung tersenyum, "terus?"

Jeongyeon ikut tersenyum, "sisanya ya tinggal lo ceritain lebih lanjut kalau lo ga mau jadi tersangka."

Mata Jinyoung beralih ke jendela kamarnya. "ada yang ga beres dari dua anak tingkat akhir itu." jelas Jinyoung.

"maksud lo?"

"mereka meneliti virus yang sama kaya yang lo temuin. Setau gue, hanya ada 10 sample yang universitas buat. Dan ketika semuanya hilang, mereka justru menemukan virus itu. Gue menduga mereka yang menyembunyikan virus itu."

"terus?"

"ya gue mau memastikan." jawab Jinyoung.

"yang lo dapet?"

"satu dari mereka ditemukan meninggal mengenaskan dengan tubuh seperti tersengat listrik, belum lagi satu jarinya hilang. Satunya lagi, gue temuin berkeliaran bebas pakai mobil mewah, gue merasa kesal waktu itu. Pikiran negatif gue ya anak satu ini seakan-akan banyak mendapatkan uang, dari mana lagi selain menjual virus itu."

"gue menemukan 8 sample dari virus itu." ujar Jeongyeon. "masih dalam kotak yang sama, dan itu terletak di rumah salah satu petinggi pemerintahan. Ya virus itu yang gue bawa ke elo untuk diteliti tempo hari." jelas Jeongyeon.

Jinyoung melirik Jeongyeon sekarang. "gimana lo bisa nemuin?"

"jangan lo pikir universitas itu bodoh, mereka naro gps di dalam kotak virus itu. Bahkan disemua sample penelitian."

"kok lo bisa tau?" tanya Jinyoung kebingungan.

"tabung virusnya sedikit aneh, ada tempat kosong dengan tulisan jangan dipegang, benda mudah pecah. Pas gue lihat, ternyata semacam gps. Gue pikir cuma alat peretas suara biasa."

Nagoya | GOTWICE (Comp.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang