5

4.8K 426 212
                                    

Previously on Nagoya..

"San, Mo," panggil Nayeon memaku setelah membuka beberapa lembar kertas post test miliknya. Lembaran yang seharusnya ia isi setelah praktikum berjalan.

"apaan?" tanya Momo yang lebih dahulu menoleh. Sedangkan Sana, masih sibuk berkutat dengan beberapa tabung reaksinya.

"a-apaan ini?" tanya Nayeon menunjuk pelan pada kertas tersebut.

"KYAAAAAAA!!!"

+++

"KYAAAAA!!!" teriak Momo melihat darah yang sudah mengering di atas kertas post test milik Nayeon.

Prank!

Tabung reaksi yang Sana pegang terjatuh karena terkejut mendengar teriakan Momo.

"apaan sih?!" reaksi Sana ketika ia mencoba melihat apa yang dilihat Momo.

"ada apa?!" Jackson yang semula berada di depan mejanya kini berlarian ke arah grup 3.

Nayeon hanya bisa terpaku. Tangannya tidak cukup mampu untuk sekedar bergerak.

Sana menutup mulutnya ketika melihat darah yang sudah mengering itu membuat rangkaian dari huruf huruf dan membentuk satu kata.

ヘミセルロー

"Hemicellulose." gumam Jackson.

+++

"polisakarida."

"glukosa."

"mannosa."

"fukosa."

"galaktosa."

"dan pentosa seperti xilosa dan arabinosa." ujar Jeongyeon duduk dengan rapih didepan laptopnya. Samping kiri dan kanannya sudah ada Mina, Nayeon, Momo, Sana dan Jackson. Mereka menunggu kedatangan Mark dan seseorang lainnya di cafe depan universitas mereka.

"untuk apa tulisan itu dikasih ke Nayeon?" tanya Mina yang baru saja mengetahui perihal kertas berdarah tersebut.

"motifnya ga jelas. Bisa jadi itu untuk ngasih tau ke kita tentang sesuatu. Kalau dari goresannya, kayaknya ga terburu-buru dan cenderung lambat. Tapi, karena ditulis dengan darah, bisa jadi ini pesan dari seseorang yang sekarat." analisis Jeongyeon.

"gue juga mikir gitu," balas Sana.

"kaki lo baik-baik aja San?" tanya Mina. Tabung reaksi yang terlepas dari tangan Sana pecah dan sedikitnya cairan asam yang ia tuang mengenai kakinya. Beruntung, ia menggunakan kaus kaki meskipun cairan tersebut menembus hingga kulitnya.

"walaupun sedikit melepuh, tapi udah baikan." jawab Sana.

"kalau menurut lo, gimana Jack?" tanya Jeongyeon yang masih memikirkan kertas berdarah tersebut. Oh, disaat seperti ini mereka bisa dengan sendirinya berbaikan tanpa paksaan.

"hemiselulosa biasa digunakan buat serat. Tapi, terus kenapa gitu kalau serat?" jawab Jackson yang sedang menggunakan ponselnya untuk berseluncur di dunia maya. Ia melihat google untuk mencari ikatan dari hemiselulosa.

Tring tring tring.

Suara gantungan dari atas pintu cafe tersebut menggema. Pertanda ada yang membuka dari luar.

"sorry, gue telat." ucap Bambam. Nama lengkapnya Kunpimook Bhuwakul. Mahasiswa Thailand yang 2 tahun belakangan melakukan penelitian di Nagoya University. Mengambil master di jurusan Teknik Nuklir.

Nagoya | GOTWICE (Comp.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang