30

1.6K 254 30
                                        

Previously on Nagoya..

"kalian tau kalau sekarang negara kita sedang kekurangan banyak warga dalam usia produktif." ujar Nakamura. "saya ingin kalian meneliti tentang perbanyakan sel indung telur bagi wanita." lanjutnya.

"Tapi Pak, itu dilarang oleh undang-undang yang berlaku," sergah Maaya.

Nakamura hanya tersenyum tipis, "tenang saja, saya perdana menteri sekarang. Bahkan Kaisar pun tidak punya wewenang cukup seperti saya."

"terus? Kenapa obat tersebut bisa meledak saat Jihyo minum?" tanya Ryota. Mereka menemukan bukti kalau Jihyo ternyata dijadikan target perbanyakan ovarium. Dan kebanyakan dari mereka tidak tahu, kalau Ryota berniat membalaskan dendam karena sepupunya, Park Jihyo yang dibunuh oleh bom.

"karena Nakamura yang memberikan obat lain pada Jihyo." jelas Bambam.

+++

"jadi selama ini kamu berpura-pura didepan kita semua seolah-olah ga ngerti apa-apa? Bahkan kamu ikutan panik waktu Momo menghilang.. Wow..daebak." ujar Mina mencibir Bambam.

"bukan hanya aku, dia juga." balas Bambam malah menyalahkan Ryota.

Ryota hanya menatap Bambam dengan intensnya.

"sebaiknya kamu dan ayahmu juga menyerahkan diri," saran Maaya kepada Ryota.

"saya tidak bersalah. Saya menjalankan semua prosedur sesuai dengan prosedur kepolisian." jawab Ryota.

.
.

Beberapa hari sudah jasad Jihyo dengan bagian perut yang bolong di autopsi oleh bagian Forensik. Ryota hanya bisa menggertakkan giginya melihat lamanya proses yang dijalani kepolisian Nagoya.

Ia menemui ayahnya, ketua penelitian di bagian Tokyo, Park Jin Young atau dikenal sebagai Yoshino Yakushimaru. Seringnya disebut sebagai prof. Park.

Brak.

Ia memukul meja ayahnya yang saat ini sedang menatap layar komputer. Park Jin Young sedikitnya melirik ke arah Ryota.

"apa-apaan ini, ayah? Seharusnya kita menangkap pelaku pembunuhan Jihyo! Bukan menyebarluaskan berita bunuh dirinya!" ujar Ryota kesal. Saat ini ia masih ditempatkan di kepolisian pusat, Tokyo.

Jin Young atau Yoshino membenarkan kaca matanya. "kamu sudah diberikan saham oleh Nakamura, Jihyo pun begitu. Seharusnya kita menuruti apa maunya dia," jelas Jin Young.

"termasuk dibunuh?! Iya?!" bentak Ryota. "aku bersumpah akan membawa Nakamura sampai ke neraka jika dia benar-benar terbukti membunuh Jihyo!"

"nak, ketahuilah. Ia sangat berkuasa. Kamu akan membuang-buang waktu mu saja untuk balas dendam ini. Berdamailah dengan kejahatan." ujar Jin Young.

"aku seorang polisi yah! Ini menegakkan keadilan!" jawab Ryota. "dan jangan salahkan aku kalau ayah sampai terseret semua ini!" lanjut Ryota yang perlahan meninggalkan ruangan kerja ayahnya.

Jin Young menatap kepergian putranya tersebut. Ia berada dalam posisi yang tidak diuntungkan.



.
.

Jeongyeon dan Mina terdiam. Sudah hampir 2 jam mereka mengintrogasi Bambam dan Maaya.

"ini waktunya kita mengintrogasi Jaebum." jelas Ryota. "dan Sayaka."

Nagoya | GOTWICE (Comp.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang