Previously on Nagoya..
"gini, sidik jari lain di pisau yang melukai Jinyoung itu milik Chou Tzuyu." jelas Akira.
"tapi, ada darah lainnya. Son Chaeyoung." lanjut Akira.
"gini, kalau memang udah valid, lo tinggal menyelidiki. Antara Tzuyu, Jinyoung, atau Chaeyoung yang sebenarnya korban." saran Jeongyeon
+++
"jasad Chaeyoung akan dimakamkan di Korea Selatan. Keluarganya yang minta." ucap Sana ke Jeongyeon yang sedang mengetik berita acara dikantor kepolisian. Pukul 2 dini hari mereka kembali menjadi penghuni di salah satu ruang kepolisian tersebut.
"gue lagi ngetik itu," balas Jeongyeon yang matanya fokus pada komputer dihadapannya. Tangannya mengetik dengan cepat. "tolong bantu gue, unsur arsen biasanya dipakai di industri apa? Jangan lupa, cari industri yang berhubungan sama makanan." titah Jeongyeon ke Sana.
"buat apaan lo nyari unsur arsen? Pake pake industrinya lagi. Mau banting stir jadi pebisnis lo?" balas Sana.
"idiot," sarkas Jeongyeon masih dengan suara ketikan dari jari jemarinya. "Nayeon bilang, pernah suatu hari dia nanya dikelas. Universitas kita kan lagi ngembangin unsur buatan yang nantinya mau dipakai buat rekayasa genetik pada tanaman. Nah salah satu unsurnya arsen. Setau gue, arsen beracun untuk makanan. Makanya, gue nyuruh elo nyari."
"oh perihal itu, gue inget Nayeon pernah nanya gitu! Tapi, gue pikir itu bukan jadi bahan untuk pangan. Mungkin aja itu unsur tambahan untuk pestisidanya." jelas Sana.
"ya udah, yang penting lo cari dulu," ujar Jeongyeon.
Sana mengangguk. "udah selesai belum? Pulang yuk. Gue ngantuk banget nih. Nanti pagi gue cari deh yang lo suruh. Tapi sekarang gue butuh tidur." ujar Sana dengan mata berat.
"sebentar lagi," jawab Jeongyeon. "kalau masalah Tzuyu, Jinyoung, dan Chaeyoung.. Menurut lo gimana?" ujar Jeongyeon mengangkat satu topik lainnya.
"gue ga tau, mau curiga sama Jinyoung juga tapi dia cowoknya temen kita. Mana kita juga deket sama dia. Kayanya ga mungkin dia pelakunya. Buat apa juga?"
Jeongyeon mengangguk angguk. Jarinya menekan tombol print. Yang artinya tugas untuk membuat berita acara sudah selesai.
"kalau Chaeyoung pelakunya, gimana?" tanya Jeongyeon random sembari menuju mesin fotocopy didekatnya.
"gimana ceritanya?" tanya Sana bingung.
"bunuh diri?" ujar Jeongyeon.
"lo mulai ngaco ya, kemarin lo yang yakin kalau Chaeyoung pasti korbannya. Gimana sih?!" gerutu Sana. Jeongyeon mengambil beberapa kertas hasil printnya.
"gue cuma nanya analisis lo San. Kalo gue, yakin Tzuyu pelakunya. Tapi, ada juga yang janggal sama Jinyoung. Gue ga tau itu apa." jelas Jeongyeon yang sudah menaruh dengan rapihnya beberapa tumpukan kertas diatas meja kerja Akira.
"gue capek, ga bisa mikir. Ayo pulang." ajak Sana.
+++
"pagi Jeongyeon," sapa Akira ketika bertemu Jeongyeon di cafe dekat universitas mereka.
"eh? Akira? Sorry ya, kelamaan ya nunggu gue?" ujar Jeongyeon bersalah. Ia telat bangun karena terlalu larut tidur akibat menulis berita acara bersama Sana semalam.
"ngga apa apa," balas Akira dengan senyumnya. Jeongyeon duduk dihadapannya sekarang. Dengan wajah sedikit bingung ia melirik seseorang disamping Akira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nagoya | GOTWICE (Comp.)
Mystery / ThrillerSebuah cerita dari daerah Nagoya, tentang kasus-kasus yang tidak terpecahkan. Dari kasus kecil mereka semua terseret kedalam kasus besar yang berkesinambungan. Bagaimana cara mereka keluar dari kasus tersebut?