#BELLA's POV#
suara ombak membangunkanku dari tidur nyenyakku. kucoba membuka mataku dan menemukn wajah tampan niall sedang tertidur pulas disampingku.
aku melirik jam dinding dan sudah menunjukkan pukul 10 pagi? really? selama itukah kami tidur?
"good morning, ni.." aku mengecup bibir nya sebelum turun dari tempat tidur dan mandi.
setelah mandi aku memakai hotpants putih dan tank top biru donker, lalu aku memasakkan sarapan untuk kami. tapi saat ingin membuka kulkas dan mencari bahan untuk dimasak, kulkas ini tidak ada bahan sama sekali untuk dimasak?
aku kembali berjalan kekamar untuk membangunkan niall, "ni.. bangun..." aku menggoyangkan badannya, nihil. dia tidak bergerak sama sekali.
"niall.... please wake up!!!" aku mulai kehilangan kesabaranku, "eeehhhmmm.." hanya itu suara yang dapat dia keluarkan dari mulutnya.
"NIALL!! ADA TSUNAMI!!!!" teriakku ditelinganya dan alhasil dia bangun dan langsung berlari didalam kamar. akupun tertawa lepas melihat tingkahnya yang kelabakan seperti itu.
"kenapa kau tertawa?" tanyanya, "bukankah kau bilang ada tsunami?" lanjutnya.
aku menggeleng dan meredakan tawaku, "tidak, aku bohong..." jawabku. diapun melototiku.
"sorry, hunny..." aku mencium pipinya dan melingkarkan tanganku dipinggangnya. menatap mata birunya sebiru lautan itu sungguh membuatku iri.
"you're eyes so beautiful.. semoga anak kita mendapatkan warna matamu itu..." ucapku. niall langsung memelukku, akupun memeluknya juga.
"morning hug, huh?" tanya nya, "mungkin.." jawabku.
"oh ya tadi apa yang kau tertawakan?" tanyanya lagi, "oh itu.. lucu saja elihatmu berlarian mengelilingi kamar hanya dengan menggunakan underwear mu..." niall pun langsung melepaskan pelukannya dan mengambil celana boxer nya lalu memakainya cepat.
"too late, ni.." ejekku. mungkin tadi malam dia sudah membuatku malu, sekarang giliranku membuatnya malu.
"wajahmu seperti udang rebus!" aku menunjuk wajahnya yang memang merah sekali.
"sudahlah bella... ohya tumben kau membangunkanku? ada apa?" tanyanya mengalihkan pembicaraan, "itu.. kau menculikku kemari tanpa bahan makanan satupun?"
"'memang nya habis? oh iya aku lupa membelinya saat sebelum kesini.." jawabnya, akupun memandanganya seperti bodohnya-dirimu-itu-niall.
mengingat moment seperti ini, seperti waktu aku dan niall saat masih di lake house nya. sungguh menggelikan sekali jika mengingatnya.
kami adalah musuh bebuyutan, tapi berakhir di pelaminan. kami sering sekali bertengkar karna hal kecil. kami bermain game demi menentukan siapa yang akan dapat jatah tidur dikasur malamnya.
sungguh, itu sebuah kenangan hidup yang tidak akan pernah kulupakan..
aku sudah siap berbelanja bersama niall. aku meminjam kemeja niall untuk melapisi tanktop ku ditambah snekaers merah. dan niall? dia memakai kaus abu abu, celana hitam setinggi lutut juga sanpback dan kaca mata hitam, sneakers. itu hal penting yang tidak pernah dia lupakan.
niall menggenggam tanganku selama perjalanan menyusuri jalan setapak pinggir pantai. dan baru kusadari bahwa tidak ada orang bahkan rumah lain selain rumah kami disini.
"ni, disini tidak ada rumah lagi?" tanyaku, "tidak.. ini pulau yang kubeli dan aku membangun rumah untukku bersantai dari keramaian.." jawabnya. gila! niall mempunyai pulau?
KAMU SEDANG MEMBACA
Over Again [COMPLETED // Niall's]
RandomSequel Of: NO! Perjalanan kisah cinta Niall dan Bella baru saja dimulai dalam ikatan pernikahan. Semua orang bilang bahwa tahun pertama pernikahan adalah fase tersulit dalam pernikahan. Mungkin itu memang benar. Berbagai ujian terus menimpa keluar...