#NIALL's POV#
Your job today :
1. Clean your room
2. Clean our house
3. Sapu seluruh rumah
4. Pel seluruh rumah
5. Potong rumput depan dan belakang
6. Siram halaman rumah
7. Cuci mobil
8. Cuci pakaian dan Jemur
"WHAT?!!" teriakku tak percaya bahwa kertas itu berisikan daftar yang harus kukerjakan hari ini. bella tersenyum kearahku, "kau tidak melihat apa rumah ini seperti kapal pecah?" jawabnya sambil menunjuk seluruh ruangan.
"tapi kan bella..." belum sempat aku protes bella sudah melayangkan tatapan tajam kearahku, "ok ok.. anggap saja ini sebagai permintaan maafku.." jawabku.
"tapi kau akan membantuku kan?" tanyaku sambil memasang puppy face ku, "tentu, tapi tidak banyak.." jawabnya.
"baiklah.. ayo kita kerjakan!" dengan semangat aku bangun dan menyetel keras musik agar memenuhi seluruh rumah.
kami mulai mengerjakan dari kamar kami yang berantakan. bella memunguti seluruh pakaian kotor yang telah seminggu ini tergeletak dilantai. juga memasukkan seluruh bungkus makanan yang menumpuk kedalam plastik sampah.
"kau sungguh jorok sekali! ini baru seminggu aku tinggal, bagaimana kalau setahun? bisa menjadi rumah sampah.." omelnya sambil terus memunguti sampah yang berada di lantai.
"ya aku sibuk dan... malas." jawabku. seketika itupun bella meminpukku dengan sebuah kaleng kosong softdring yang telah penyok dibagian tengah nya tepat ke kepalaku.
"aawwwh!!!" rintihku sambil mengelus kepalaku yang sakit akibatnya. aku mengambil kaleng tadi san berjalan kearahnya, "sorry.. aku hanya tidak terbiasa hidup tanpamu.." rayuku lalu mencium hidungnya.
"tidak usah merayuku.. kau harus bisa hidup mandiri niall.." ujarnya sambil merebut kaleng dari tanganku dan memasukkannya dengan paksa ke plastik sampah yang dia pegang.
selesai dengan kamar yang butuh waktu cukup lama membereskannya, kami lalu melanjutkan ke tugas berikutnya. membereskan seluruh rumah.
"terus!! jangan berhenti niall!! sedikit lagi!! ayo!!! aaaahh!!! terus!!!" racaunya. aku yang sudah berkeringatpun tetap melanjutkan kegiatan kami.
"yes baby!!!" kami berdua sudah berkeringat. sama sama sudah lelah tapi tidak mau berhenti sebelum selesai, "niall!!! gunakan tenagamu!! terus niall!! jangan berhenti!!"
"aku sudah melakukannya!!"
"tidak! kau tidak melakukannya! gunakan tenagamu! aaahh!!!"
"sedikit lagi!! aku hampir sampai!!! aaahh!!!"
"akhirnya..." ujar kami bersamaan dan saling berbaring dilantai bersebelahan. dia menyeka keringat yang ada didahi menggunakan punggung tangannya.
"gila! berat sekali lemari itu.." ocehnya. aku tertawa dan langsung menindihnya, "tapi menurutku tidak.." jawabku sambil terus menatap mata hazelnya itu.
"tidak karna kau tidak membantu mendorong nya.." gumamnya, "aku mendorong nya.." jawabku.
"ohya? buktinya aku lebih berkeringat daripada kau.." sanggahnya, "itu karna kau jarang berolahraga.." belaku.
"aaah sudahlah! yang penting lemari itu sudah lebih baik posisinya dibanding sebelumnya.." dia mendorong tubuhku dan segera bangun kembali.
dia berjalan menjauh dari ku. segera aku bangun dan memeluknya dari belakang, aku mengangkat tubuhnya dan memutarnya. dia menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya sambil terus berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Over Again [COMPLETED // Niall's]
RandomSequel Of: NO! Perjalanan kisah cinta Niall dan Bella baru saja dimulai dalam ikatan pernikahan. Semua orang bilang bahwa tahun pertama pernikahan adalah fase tersulit dalam pernikahan. Mungkin itu memang benar. Berbagai ujian terus menimpa keluar...