33. Samuel Collins

3.5K 265 16
                                    

#NIALL's POV#

tepat saat aku baru membuka pintu, bella sudah berada didepan ku sambil melihat kearah kiri dengan cemas. aku mengikuti apa yang dilakukannya dan hanya menemukan pemandangan pintu lift menutup dengan sendiri nya, "ada apa dengan lift nya? dan bukankah kau di restoran?" tanyaku.

dia langsung menatapku dan mendorong pelan sampai aku masuk kedalam kembali, "tidak ada apa apa kok.. aku mau mengambil i-phone ku yang tertinggal disini.." dia langsung berjalan kesamping tv dimana i-phone nya tergelatak manis disitu.

"oh.. sudah tidak ada yang tertinggal lagi?" tanya ku, "tidak. ayo kita kebawah.." dia lalu menyelipkan tangannya di lengan kiriku.

"ok.. perutku sudah lapar.." jawabku, "kau selalu lapar, horan.." candanya.

----------------------=o0o=-------------------------------

#BELLA's POV#

"you? what are you doing in here?" tanya ku kaget saat melihat nya ada disini, "ini hotel ayah ku. dan aku management hotel ini.." jawabnya lalu kamipun berdiri setelah kertas nya terkumpul semua.

"oh ya.. maaf sudah menjatuhkan berkas mu.. permisi.." saat aku ingin kembali melangkahkan kakiku saat itupun tanganku di tahannya dan ditarik kearahnya.

tiba tiba dia mencium pipi kananku, "WHAT THE HELL ARE YOU DOING, JERK!" aku langsung menamparnya sekeras yang aku bisa.

"wow! tamparan mu ternyata cukup keras juga.." dia mendekatkan wajah nya kearahku, "tapi itu membuatmu semakin menarik.." bisik nya.

"see you later, bella.." kata nya lalu masuk kedalam lift, "teruslah berharap, sam!" kataku ketus lalu membuang wajah ku dari nya. aku berjalan cepat ke kamar hotel kami. dengan kasar aku menggosok gosok pipi ku yang habis dicium nya.

berani berani nya dia mencium ku!

"i love you, bella!" teriaknya yang membuatku menengok kearah lift. tapi pintu lift sudah menutup, "ada apa dengan lift nya? dan bukankah kau di restoran?" tanpa kusadari niall juga melihat kearah aku melihat. pintu lift. semoga dia tidak mendengar teriakan sam tadi.

"tidak ada apa apa kok.. aku mau mengambil i-phone ku yang tertinggal disini.." aku masuk dengan mendorong nya agar aku bisa masuk. langsung saja aku mengambil i-phone ku yang tadi aku taruh di samping tv

"oh.. sudah tidak ada yang tertinggal lagi?" tanyanya, "tidak. ayo kita kebawah.." aku menggandeng tangan niall sambil berjalan keluar.

"ok.. perutku sudah lapar.." jawabnya, "kau selalu lapar, horan.." ejekku sambil tertawa ringan.

kenapa aku tidak tahu bahwa ini adalah hotel ayah nya sam? astaga.. sepertinya pipiku harus aku cuci dengan sabun sebanyak 7 kali berturut turut. aku merasa sangat jijik akibat nya.

sam, samuel collin. dia dulu adalah temanku di los angeles hingga dia menyatakan cinta nya kepadaku dua tahun lalu. tapi karna aku masih mencintai niall aku menolak nya dengan sehalus mungkin. tapi dia menganggap nya kalau aku menginginkannya terus mendekatiku. jadi dia terus menerus mengirimi ku sebucket bunga mawar, mainan kepada anak anak, dan jurus lain agar aku menerimanya.

Over Again [COMPLETED // Niall's] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang