#BELLA's POV#
"bella...." niall bangun dan mendekatiku. dia menarikku duduk di tepi ranjang. aku menatapnya bingung, "apa ada sesuatu yang kau sembunyikan dariku?" tanyaku.
niall menarik napasnya berat, "berjanjilah bahwa kau tidak akan memotong omonganku?" ucapnya, akupun mengangguk. dia mengenggam erat tanganku.
"bella, tuhan belum mengizinkan kita mempunyai seorang anak.." jantungku terasa berhenti berdetak untuk mencerna perkataan niall.
"maksudmu? kita.. aku?" banyak sekali pertanyaan dibenak dan pikiranku saat ini, tapi tidak kunjung keluar dari bibirku. semua berputar dan menumpuk didalam diriku.
"kejadian waktu itu, membuat mu kehilangan kandunganm-----" belum niall menyelesaikan perkataannya, emosi dan semua perasaanku bercampur aduk membuatku kehilangan kendali.
"DAN KAU TIDAK MEMBERITAHUKANKU SEJAK AWAL?!" teriakku, dan menghentakkan tangannya. aku berdiri dan air mata keluar deras dari mataku. berjalan bolak balik dihadapan niall dan mengacak ngacak rambutku sendiri.
tidak tahu apa yang harus ku perbuat. yang aku rasakan hanyalah kesal, kecewa, sedih, dan marah. semua berkecamuk didalam diriku.
janin yang selama ini aku jaga, sekarang sudah tidak ada. harapan aku akan menimang bayi dan menjadi seorang ibu dalam beberapa bulan kedepan, sudah sirna.
aku terduduk lemas bersender kedinding. menenggelamkan kepalaku diantara kedua lututku. menangis sekencang kecangnya, hanya untuk meluapkan semua emosiku.
sebuah pelukan hangat menjalar, sebuah pelukan dari seseorang yang sangat kucintai. dia, niall.
"bukan maksudku untuk menyembunyikan ini semua darimu.. aku han-----"
"kau hanya apa ni? kenapa tidak kau beritahukan ku dari awal? apakah berbeda rasanya jika hal ini kau beritahu sekarang atau kapanpun kau mau?" tanyaku. melihat kedalam matanya. dia hanya diam menatapku.
"ini lebih menyakitkan saat kau mengetahui bahwa orang yang paling kau cintai telah menyembunyikan sesuatu yang sangat berharga darimu hilang dan tidak pernah kembali untuk waktu yang lama.. mungkin tidak akan jadi sesakit ini jika kau memberitahuku dari awal ni.." lajutku sambil terisak.
niall makin memelukku erat. tangis nya terdengar dan dadanya naik turun. apa yang harus ku lakukan? memaafkannya atau haruskah aku marah?
dengan paksa aku melepaskan pelukannya dan bangun. segera aku menghapus air mata ku. aku mengambil koper kecilku dan memasukkan beberapa setel baju juga jaketku dan barang barangku yang lainnya.
"kau mau kemana, bella?" tanya niall sambil mencoba menutup koperku yang ingin kumasukkan bajuku.
"tolong jangan halangi aku, niall. atau aku akan lebih marah dari saat ini kepadamu!" ancamku. dia langsung melepas tangannya dari koperku.
aku memasukkan semua nya asal kedalam koper dan langsung menutupnya. langsung kuambil jaket dan menyeret koper ku keluar kamar.
"bella, kau boleh menghukum ku dengan apapun cara yang kau mau.. tapi tolong jangan tinggalkan aku bella.." niall seketika menghadang jalanku.
"aku butuh waktu sendiri untuk menerima ini semua, niall.. aku sudah sangat sedih saat mendengar bahwa aku gagal menjadi seorang ibu, dan sekarang aku mendapati suami ku sendiri , orang yang sangat kupercaya menyembunyikan ini semua sejak lama.." jelasku sambil terus mencoba menghapus air mata dipipiku.
"bukan itu maksudku, aku.. oh god... bella listen to m----"
"enough, niall! aku ingin pergi dan menenangkan diriku! jangan pernah mencariku! aku akan kembali saat aku sudah bisa menerima kenyataan pahit ini niall.." aku langsung melewati niall, dan menyetop taksi yang lewat.
aku sungguh ingin menjauh dari niall untuk sementara. aku butuh waktu sendiri.
"BELLA!!! OPEN THE DOOR!!!" niall menggedor gedor kaca taksi yang ku naiki. mencoba untuk tidak melihatnya sangat susah sekali, sekilas aku melihatnya dia menangis, wajahnya sangat merah.
"PLEASE BELLA!! DON'T LEAVE ME ALONE!! COME BACK BELLA!! BELLA!!" niall masih menggedor gedor pintu taksi yang berjalan pelan menjauh dari rumah, niall terus mengikuti taksi ku.
"nona, haruskah saya menhentika mobil ini?" tanya supir taksi, "tidak pak.. tolong lebih cepat.." perintahku.
supir taksi mengangguk dan mengegas mobil ini lebih cepat. niall semakin lebih cepat berlari mengikuti kecepatan taksi ini. aku tidak berani menoleh kearahnya. aku takut berubah pikiran. jadi aku melihatnya mengejar taksi ku lewat kaca spion.
"BELLA!!!!"
"faster, please..." dan akhirnya niall behenti berlari sambil memegang lututnya.
maafkan aku niall.. aku tidak bermaksud menyakiti hatimu.. aku mencintaimu.. tapi aku butuh waktu sendiri niall..
***
"berita terkini dari niall horan, dia dikabarkan sedang ada masalah serius didalam rumah tangganya bersama bella horan. terlihat bella membawa kopernya keluar dari rumah sambil menangis dan masuk kedalam taksi. niall mengejar taksi sambil terus memanggil nama nya serta memohon agar bella tetap tinggal.
entah apa yang membuat perpecahan diantara kedua pasangan muda ini berpisah. dan kabar terbaru mengatakan bahwa bella sedang berada dirumah lamanya bersama ibunya, barbara hale.
dan sek-------------------"
click!
kumatikan tv yang dari tadi heboh memberitakan rumah tangga ku dengan niall. yang memang mengalami selisih paham tadi sore.
"bella.. tidak lebih baikkah bila kau menyelesaikan nya bersama niall?" tanya mom.
"tidak. aku masih kecewa dengannya mom.." jawabku, "mom.. maaf ya, bella gagal jadi istri yang baik.." aku memeluk mom dari samping.
"mom tahu... mom juga dulu pernah merasakan nya bella.. setiap hubungan itu pasti ada batu rintangan, tidak pernah ada hubungan yang tidak ada konflik.. anggap saja ini semua agar kau dan niall bisa lebih menjadi dewasa.." jelas mom. aku pun mengangguk angguk saja.
mom benar.. tapi...
God please tell me just what I should do??
____________________________________________________________________________________________________________________
hi!! maaf ya readers! author cuti lama sekali...
author lagi gada ide kemarin kemarin.. sama author juga lagi sibuk ulangan harian dan sibuk bikin berbagai presentasi.. maukan maafin author??? maudong pastinya..
yaudah deh author cuma minta satu hal dari para readers.. author cuma minta COMMENT+VOTE kalian aja.. ok??
thanks, loveya
Mrs. Horan xx
KAMU SEDANG MEMBACA
Over Again [COMPLETED // Niall's]
RandomSequel Of: NO! Perjalanan kisah cinta Niall dan Bella baru saja dimulai dalam ikatan pernikahan. Semua orang bilang bahwa tahun pertama pernikahan adalah fase tersulit dalam pernikahan. Mungkin itu memang benar. Berbagai ujian terus menimpa keluar...