#BELLA's POV#
kami kembali ke london sehari setelah pertandingan amal kemarin. badanku terasa letih, ditambah membawa dua orang anak kecil bersama kami. kami masih memiliki waktu 5 hari sebelum one direction kembali konser di mancashter.
"niall!! kau dimana?!' panggilku mengelilingi rumah dan tidak menemukannya dimanapun. lily dan noah sedang bermain dikamarnya. dan kamar mereka sungguh seperti toko mainan. banyak sekali mainan mereka. ini akibat niall yang selalu membelikan mereka mainan setiap hari.
"NIALL HORAAAANNN!!! WHERE ARE YOU DARLING?!!!!" aku semakin berteriak teriak dirumah ini, "I'M DOWN HERE, HUNNY!!!" jawabnya yang terdengar dari lantai bawah tanah.
akupun sedikit berlari menyusulnya dan menemukannya sedang menurunkan sebuah sepeda, "kau ini.. aku sudah memanggil mu tapi tidak di jawab jawab.." celotehku.
"aku tidak dengar, sayang.. ada apa?" dia menghadap kearahku sambil menepukkan telapak tangannya dadri debu, "i-phone ku mana?" tanyaku.
"i-phone? mana aku tahu.." jawabnya santai, "kan tadi kau yang bawa..." gerutuku.
"wait a minute.." dia lalu memeriksa saku celana nya dan mengeluarkan i-phone putih sambil tersenyum kuda, "heheeheh.. ku kira ini i-phone ku.." dia pun menyerahkan i-phoneku.
"i-phone mu itu berwarna hitam niall, sayang..." akupun mencubit gemas pipinya, "oh ya, aku mau pergi ke supermarket sebentar.. kau mau ikut?" tawarku.
"sepertinya tidak. aku ingin membenarkan sepedahku ini.. tapi kalau kau ingin aku antar, aku tidak keberatan.." jawabnya.
"tidak usah.." tolakku sambil tersenyum, "aku bisa menyetir sendiri. yasudah aku pergi ya, bye~~" aku mendaratkan sebuah kecupan singkat ke bibir nya lalu aku pergi ke supermarket.
aku membeli 10 kotak sereal, 5 kotak susu, buah dan keperluan lainnya. semua keperluan ku beli dengan porsi double, karna keluarga kecilku memiliki selera makan seperti sebuah keluarga besar.
sedang sibuk memilih sayur, tiba tiba sebuah tangan halus menyetuh pundakku, "bella?"
aku yang mendengar suara itu langsung berbalik. aku menatapnya dengan membulatkan mataku. melihat wajahnya bagai memencet tombol replay pada malam dimana itu merupakan salah satu malam terburuk sepanjang hidupku.
tubuhku bagai terpaku dilantai dan bagai patung lilin terjelek di museum madam tussauds. lidahku benar benar kelu, dia menatapku teduh tapi tetap saja saat aku melihatnya bagaikan memunculkan kembali trauma ku.
dengan sekuat tenaga aku mendorong troli ku menjauh darinya yang diam tanpa kata. dia tidak memanggil namaku ataupun mengejarku. aku bersyukur dan aku menyudahi acara belanja ku, langsung saja aku membayar ke kasir dan pulang kerumah dengan hati gusar.
aku memarkir mobilku kebaagasi rumah dan langsung masuk kedalma dengan tergesa gesa. aku meninggalkan semua belanjaanku didalam mobil.
melewati niall yang sedang menonton tv dan langsung masuk kedapur untuk menadaptkan segelas air dingin untuk menetralkan perasaanku saat ini. kemudian aku membasuh wajahku di wastafel dan duduk lemas di kursi makan.
"are you alright, bella?" tanya niall yang sudah berlutut didapenku sambil menggenggam tanganku. dia menatapku khawatir. aku menggeleng lemah, "i'm okay.." jawabku sambil tersenyum lirih.
"jangan coba berbohong padaku, bella. tell me the truth.." dia mengunciku dalam maniknya yang membuatku luluh.
"aku bertemu dengan ari.." kataku pelan bahkan terdengar seperti sebuah bisikkan, "what? ari? ariana?" tanya nya lagi, aku mengangguk lemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Over Again [COMPLETED // Niall's]
RandomSequel Of: NO! Perjalanan kisah cinta Niall dan Bella baru saja dimulai dalam ikatan pernikahan. Semua orang bilang bahwa tahun pertama pernikahan adalah fase tersulit dalam pernikahan. Mungkin itu memang benar. Berbagai ujian terus menimpa keluar...