Chapter ini sangat terinspirasi sama film 'THE CALL' . jadi maaf ya hampir sama kaya film nya :/
#AUTHOR's POV#
semua orang yan berada diruangan itu tercekat. tidak ada yang berani angkat bicara. bella yang hilang tiba tiba menelfon niall sambil terisak isak. suaranya sangat memilukan. belum sempat bella mengatakan dimana, dia sudah ditutup mulutnya oleh pria yang hampir menabraknya tadi.
bella sendiri tidak tahu dimana dia berada sekarang. yang dia tahu adalah dia sedang berada disebuah bagasi mobil.
nasib baik memihak bella, karna pria tadi tidak tahu bahwa bella masih menyimpan ponsel prabayar nya. sambungan telfon masih tersambung dengan niall.
"ssssshhhh... kau akan aman selama kau menuruti perkataanku..." ucap si pria dengan suara seraknya itu. dia membekap mulut bella dengan tangan besarnya. bella menangis ketakutan. dia hanya mengangguk cepat yang menandakan dia mengerti perkataan si pria.
"good girl... ini makan! dan jangan buat banyak suara atau wajah cantikmu ini akan tergores!" ancam pria itu sambil menempelkan sebilah belati dipipi kirinya. belati itu sangat berkilat, terlihat sangat tajam. bella tidak ingin belati itu melukai wajah atau bahkan lebih buruk lagi.
"tolong lepaskan aku..." rintih bella, "belum saatnya aku melepaskanmu, cantik..." jawabnya sambil mengelus pipinya dengan belati tadi. bella semakin ketakutan.
"buat dirimu senyaman mungkin.." kata pria itu sebelum dia menutup kembali bagasi nya. bella tidak tahu dimana dia karna saat bagasi dibuka hari sudah malam juga tidak ada satupun tempat yang bisa membantu menunjukkan dimana lokasinya sekarang.
dengan tangan bergetar hebat, bella merogoh kantung belakang celana jeans untuk mengambil ponsel prabayar yang tadi dia masukkan.
"ni-niall...." suara bella sangat bergetar. niall dan seluruh orang yang mendengarnya segara diam dengan napas yang tercekat ditenggorokan masing masing.
tapi niall langsung sadar diri dan menarik napas senormal mungkin, "yes, hunny... kau sekarang dimana?" tanya niall lembut.
"a-ak-aku.. hiks.. tid-ti-tidak ta-tahu, ni..." bella masih sangat shock dengan kejadian yang menimpanya saat ini.
"bella sayang.. dengarkan aku.. sekarang kau harus menarik nafasmu dalam dalam.. hembuskan dengan perlahan.. ok, hunny?" saran niall. dia tidak mau bella menjadi cemas ataupun dalam kondisi yang buruk. karna itu juga mempengaruhi kondisi kandungannya.
bella menuruti apa yang niall katakan. dan dia sudah bisa sedikit tenang, "niall... aku takut..." bella masih sedikit menangis,"aku tahu bella... aku juga takut.. kita semua takut.. tapi yang harus kita lakukan adalah berjuang.. ok?"
"ok..." jawab bella, "liam, tolong hubungi polisi sekarang!" perintah niall kepada liam. liam yang terbawa suasana yang tegang menjadi kalut dan menghubungi 911 dengan tergesa gesa.
"dimana i-phone mu?" tanya niall, "pria itu mengambilnya..." jawab bella.
"polisi akan segera kemari!" ucap liam yang sehabis menghubungi 911. niall mengangguk mengerti.
"niall... aku takut kita tidak akan bisa bertemu lag--- oh my god!! oh no.. no no!!! ada sekop disini niall.. dan aku tahu bagaimana ini akhirnya.. dia akan menguburku! dia akan membunuhku!!" bella mulai panik kembali setelah melihat sebuah sekop untuk menggali tanah ada disampingnya.
semua yang mendengarkan menjadi terbelalak kaget. dani, elle, perrie serta kendall menutup mulut mereka dengan tangannya masing masing. mereka tidak bisa membayangkan bagaimana bila itu terjadi kepada salah satu diantara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Over Again [COMPLETED // Niall's]
RandomSequel Of: NO! Perjalanan kisah cinta Niall dan Bella baru saja dimulai dalam ikatan pernikahan. Semua orang bilang bahwa tahun pertama pernikahan adalah fase tersulit dalam pernikahan. Mungkin itu memang benar. Berbagai ujian terus menimpa keluar...