Broken

387 45 71
                                    


"Nah! Len, mulai dari sekarang kau bisa pakai kursi roda itu untuk berjalan. Berdebu sih, tapi masih bagus, kok." ujarku sambil menahan beban yang anehnya ringan ini.

"Ah... Terimakasih. Tapi..." kata-kata Len terhenti, menundukkan kepalanya untuk melihat ke bawah, menjelaskan ketidaknyamanan posisinya saat ini. "Bisa turunkan aku sekarang?"

"Eh, kenapa?" tanyaku sambil memasang wajah tanpa dosa, padahal sudah tahu jawabannya.

"I-ini... Mencakup harga diri laki-laki..."

"Hehe! Maaf-maaf

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hehe! Maaf-maaf. Tapi kau takkan berdaya tanpaku!" ujarku sambil terkikik geli. "Lagipula, aku sudah pernah mengangkat bebanmu ini loh. Anehnya, yang sekarang tidak seberat dulu."

Len hanya berdecih pelan. Ini tidak seperti dirinya yang datar. Dia terlihat berkeluh kesah. Tapi entah kenapa aku suka dirinya yang seperti ini.

Kayak... ada tsun-tsun nya gitu ;3 (-Izen//woy)

"Cepatlah! Aku mau turun!!" desis Len dengan sangat tidak-kalem-nya.

Aku hanya bisa menahan emosi. Mengingat bahwa dia sedang dalam kondisi kurang baik untuk diajak bertengkar.

Atau mungkin dia tidak akan pernah membaik.

_________

...

Yah...

Sepertinya aku tidak perlu mengajarkan Len tentang bagaimana caranya memakai kursi roda yang baik dan benar. 
"Hmm... Rasanya lebih mudah ketimbang berjalan." ujar Len dengan santai nya.

Aku menggembungkan pipiku. Ingin rasanya menggoyang-goyangkan kepalanya yang ringan itu.

Tapi ya sudahlah.

"Kalau begitu, sebaiknya aku pergi sekolah dulu. Beristirahatlah yang cukup, Len."

...

Len hanya mengangguk perlahan. Mengikuti ku yang pergi melalui pintu depan dari balik punggungku.

"Kalau begitu, aku berangkat dulu, ya. Jaga diri~"

Dengan begitu, aku pergi menuju sekolah yang kini cukup ku cintai. Sejak kapan aku mencintainya?

Hehehe.

Itu sejak aku memiliki teman, bahkan meskipun hanya satu, Aku tetap bersyukur.

Walau sebenarnya, ada beberapa hal yang menahan hatiku untuk pergi ke miniatur dunia luar itu.

Stay With Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang