Langkah kaki ku yang menghentakkan bumi ini terdengar tidak sudi untuk berjalan ke sekolah. Aku tidak bisa berbuat apapun selain bernafas panjang. Setelah mengetahui semuanya... Rasanya semangatku melihat sekolah kembali memudar seperti biasanya.
Memikirkan percekcokan kecil yang terjadi kemarin juga, rasanya membuatku ingin menjambak rambutku sendiri. Aku dan Len belum sempat berbicara semenjak itu. Hanya sekedar pamit dan... Sudah. Jangan salah paham! Aku dan dia tidak bertengkar. Hanya sebatas...canggung.
Mungkin seharusnya aku tidak menunduk saat berjalan, karena semuanya sudah berbeda. Mereka tidak akan mengganggu ku lagi. Karena si pirang itu.
Tanpa perasaan apapun, aku duduk di bangku sekolah yang menjadi bagianku, dan bermain PSP yang sudah lama kutunggu untuk memainkan nya. Katanya aku sudah boleh untuk bermain walau harus bisa me-manage waktu. Aku tidak tahu apa maksudnya itu.
Ku periksa game-nya satu per satu. Ada yang janggal dari permainan-permainan ini.
Ya! Highscorenya! Dan juga... Permainan-permainan yang genrenya petualangan ini juga sudah tamat! Siapa yang bisa memecahkan rekor setinggi itu?! Aku benar-benar salut. Rasanya aku jadi tak ada semangat memainkan nya.
Hanya ada satu orang yang patut dicurigai. Ya, tak lain dan tak bukan adalah Len. Sudah kuduga dia memainkan PSP-ku saat aku sibuk. Yah, aku tidak akan menyalahkannya. Suatu hari nanti aku ingin berduel dengannya, lalu membicarakan tentang banyak game dengannya. Itu pasti menyenangkan!
Memikirkan hal itu aku sampai tidak sadar kalau aku sedang tersenyum. Dan guru pun muncul dari balik pintu. Kami mengucapkan selamat pagi, dan guru membalasnya balik.
"Selamat siang. Anak-anak, kita kedatangan murid baru." ujar guru itu setelah membalas.
Seisi kelas langsung ribut kanan dan kiri hanya karena mendengar berita tersebut. Semuanya penasaran seperti apa rupa sosok murid baru tersebut. Mulai dari penampilannya, gendernya, suaranya, seluruhnya.
Sensei memberi tanda untuk menyuruh kami diam, lalu menyuruh murid baru itu untuk masuk. Dan... Seisi kelas dibuat heboh olehnya: kemunculan gadis muda yang cantik jelita, imut, dan anggun. Benar-benar idaman para pria. Aku tidak terlalu menyukai tipe seperti itu. Karena rata-rata dari mereka tidak mengerti betapa berat nya hidup dengan lubang di kemampuannya.
Beberapa dari mereka mungkin tidak menikmati betapa mudahnya mereka meraih popularitas, dan merendah diri. Padahal hal itu hanya akan membuat mereka semakin dipuja dan dikagumi.
Aku juga... Ingin mendapat teman. Aku ingin tahu bagaimana rasanya menceritakan semua hal yang sedang memberatkanku, aku ingin tahu bagaimana rasanya kalau ada orang yang menemaniku ketika bepergian, bersenang-senang, diberi saran, membagi waktu hanya untukku, curhat, tertawa bersama, bersenda gurau, dan hal menyenangkan lainnya! Itu terdengar seru.
Aku harap bisa seperti yang lainnya. Hanya mengajak seseorang berteman dan... Akhirnya berteman. Terdengar mudah jika dikatakan.
Setiap kali aku ingin berteman... Pasti akan berakhir canggung, dan pada akhirnya tidak ada yang ingin berteman denganmu lagi, lalu dicap sebagai anak aneh. Benar-benar miris.
Tunggu- apa yang sedang ku pikirkan ini?! Bukankah aku sudah punya teman?? Bagaimana dengan orang yang selalu setia menungguku, mengucapkan "Selamat datang" ketika aku pulang, mengajarkan ku banyak hal, mengubah kehidupanku, menolongku, mau mendengarkan setiap cerita yang keluar dari mulutku, bersenda gurau denganku, menemaniku ketika berpergian, menemani keseharian ku...
Apa aku buta? Mengeluh hal yang tidak diperlukan seperti itu...
Ha! Tentu saja aku punya teman!

KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me!
FanfictionAku akan senang jika melihatmu berkembang, dan juga bahagia.... Tapi aku tidak bisa... Setidaknya, berbahagialah... Disclaimer: Vocaloid dan anggota-anggotanya bukan milik saya :'v gambar-gambar bagus yang saya pasang di cerita jg bukan milik saya...