Mysterious Box

766 75 10
                                    


<<< 10 bulan lalu

Seperti biasanya, sekolah memanglah menyebalkan. Aku benci sekolah. Kenapa harus ada sekolah dalam kehidupan ini... Maksudku, beberapa orang bahagia bersekolah, karena memiliki teman. Bagaimana dengan yang tidak memiliki apapun di sekolahnya? Tidak adil bagiku.

Aku berjalan menyusuri lorong sekolah yang panjang ini dengan kepala yang menunduk, seperti biasanya. Untuk apa? Tentu saja untuk menghindari tatapan-tatapan mereka. Aku benci itu.

Ngomong-ngomong, sejak awal aku belum memberikan identitas ku. Namaku Rin Kagamine. Aku bersekolah di sekolah yang bahkan tak mengenal umur maupun seragam. Tapi anehnya ini adalah sekolah yang elit. Aku termasuk murid yang masih muda tentunya. Dan terlebih lagi... meskipun tidak secara langsung, rasanya aku adalah satu-satunya murid yang paling di tindas.

Padahal, kuyakin tampangku lumayan, kuyakin aku tidak miskin, dan... aku pintar? Tentu saja tidak. Mungkin karena itulah mereka menindasku. Makanya aku mencoba belajar. Tapi, entah kenapa tak ada satupun yang masuk ke dalam otakku ini, mau bagaimana lagi? Semangat belajar pun tidak ada.

Ugh.

Yang ku butuhkan hanyalah motivasi dari orang terdekat! Tapi tak ada siapapun yang dekat denganku, bahkan keluargaku. Mereka telah tewas karena kecelakaan. Bahkan merenggut saudaraku. Kenapa Tuhan tidak membawaku juga ya ampun. Kan jadinya merepotkan!!

Seperti inilah amukan yang tersimpan di dalam hatiku.

Lihatlah tatapan itu! Mereka menganggap ku jorok. Mungkin mereka benar, Aku bahkan tidak menyisir. Ah bodoamat dah.

Aku duduk di bangku ku yang paling pojok. Lalu memainkan PSP yang biasa kumainkan. Tanpa memperdulikan orang-orang itu tentunya.

"Teng... tong... Teng... tong..."

Ah... sial. Bel sudah berbunyi. Guru pun mulai memasuki ruangan kelas ini. Membawa kertas yang membawaku ke jurang yang memalukan.

"Anak-anak, hari ini hasil ulangan kalian dibagikan ya, jangan lupa di tandatangani orang tua kalian." Ujar Bu guru Meiko pada kami.

Sial, ditandatangani?! Yang benar saja!?

Satu per satu murid dipanggil namanya. Biasanya murid yang nilainya paling tinggi lah yang paling awal di bagi. Dan aku yakin urutan posisiku, yaitu paling bawah.

"Rin Kagamine."

Mendengar namaku memasuki gendang telingaku, aku langsung maju ke depan dengan langkah tergesa-gesa.

"Pulang sekolah nanti, datang ke ruanganku." Tegas Guru berambut coklat ini. Aku hanya mengangguk.

Lalu kembali ke bangku meja ku dengan perasaan yang menusuk hatiku.

'Masa nilaiku 0?!' gumamku.

Aku bisa mendengar suara orang yang menahan tawanya, atau bahkan membisikkan kata-kata tentang diriku.

Telingaku terasa peka akan suara bisikkan atau apapun jika sudah memasuki lingkungan sekolah.

Aku menulis-nulis kalimat-kalimat yang jika suatu hari nanti aku ingin meluapkannya di buku tulisku. Tanpa mendengar apa yang guruku terangkan.

'Gimana mau pintar kalau aku begini terus?!'

"Teng... Tong... Teng... Tong..."

Akhirnya!! Neraka ini sudah berakhir untuk hari ini! Aku heran, kenapa lama amat sih bel surga ini berbunyi? Ah sudahlah.

Jadi aku mengambil barang-barang ku yang ada di loker. Dan setelah itu aku akan pulang!! Ho ho ho ho.

"Eh?! Apa ini?! " Aku bergumam keheranan, yang sepertinya cukup untuk di dengar beberapa orang yang ada di sekitarku.

Stay With Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang