Hari demi hari sudah kujalani bersamanya. Mungkin sudah sebulan lamanya. Tapi tanda tanya masih melayang di atas kepala ku. Nyaliku terlalu ciut untuk bertanya tentang dirinya; Siapakah yang mengirim dirinya? Untuk apa mereka mengirimnya? Apa tujuannya?
... Aku ada disini untuk membantumu...
Jujur saja, aku masih keheranan dengan sepatah kalimat itu. Meskipun aku tahu jelas apa maksudnya. Tapi rasa penasaran itu sebaiknya Kubuang jauh-jauh supaya tidak membuat kepalaku sakit.
Saat itu aku hanya tidak tahu; Apa yang ia maksud dari perkataannya itu...
Yak, kembali ke sudut pandang dari waktu bersekolah ku. Semuanya berjalan lancar seperti biasanya. Namun anehnya, sejak hari itu, warga sekolah ini belum mencemooh ku sama sekali. Biasanya gunjingan-gunjingan tentang diriku tertangkap jelas di gendang telinga yang kupunya. Tapi sekarang... Tidak ada! Mereka bahkan tidak menganggap ku sama sekali. Rasanya seperti... Saat mereka baru mengenal ku. Apa yang sebenarnya terjadi?
Saking penasarannya, aku selalu mencoba untuk menyapa mereka. Tapi aku tidak punya keberanian! Duh! Kenapa sih aku begini!
Tapi sekarang, aku sudah yakin. Tekad ku sudah bulat. Akan ku coba untuk menyapa mereka.
Ada beberapa cabang mengenai apa yang akan terjadi; Mereka mengabaikan ku, mereka balik membalasku, mereka menghinaku, mereka membalasku dengan wajah kecut, mereka membalasku; tapi menggunjingku dari belakang, mereka malah bertanya siapa aku, dan lainnya.
Memikirkan hal itu, tekad ku menciut.
"Um... Hai Teto... " Akhirnya aku melakukannya.
" Oh, Hai Rin..." Dia balik menyapaku. Lalu pergi melewati ku.
Hanya itu? Wah... Tidak kuduga hasilnya seperti ini...
Lalu aku mencoba menyapa yang lainnya. Hasilnya sama! Mereka sama sekali tidak menghujat ku! Mereka menganggap ku seperti makhluk-- maksudku manusia kebanyakan!Yosh! Inilah hal yang kutunggu!
Aku mulai loncat penuh nikmat. -- Eh tunggu! Bagaimana semua ini terjadi?! Sejak kapan mereka seperti ini?! Apakah ini adalah sebuah hukum karma?! Apakah semua ini dibuat dengan adanya campur tangan dari Len?! Tidak, tidak mungkin dia melakukannya. Logikanya, kalau dia yang melakukannya; bagaimana cara ia mengetahui siapa saja masyarakat sekolah ini.
Karena... Ada ratusan jumlah masyarakat sekolah ini. Dan meskipun mereka semua mengenalku- maksudku, mengetahui ku... Tidak mungkin dia tahu siapa saja mereka. Yaa, bahkan denah sekitar rumahku saja tak ia ketahui.
Argh! Memikirkan hal ini membuatku tambah pusing! Semuanya telah membuatku pusing puluhan keliling!
Atau... Mungkin karena penampilan ku yang berubah jadi lebih baik... Dan otakku yang sudah kian berisi... Mungkin karena hal itu mereka telah menerima ku di tempat ini... Jadilah optimis, Rin! Jadilah optimis!
Meh! Sebaiknya jangan terlalu dipikirkan. Setidaknya sekarang mereka menganggap ku seperti murid kebanyakan. Itu sudah cukup buatku.
Hmm...
Jika semuanya seperti ini... Aku jadi penasaran bagaimana rasanya jadi populer.
Disenangi semua orang... Selalu dikelilingi oleh teman... Disukai para pria... Ditembak... Selalu diingat... Sering diandalkan... Dan yang paling penting...
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me!
FanfictionAku akan senang jika melihatmu berkembang, dan juga bahagia.... Tapi aku tidak bisa... Setidaknya, berbahagialah... Disclaimer: Vocaloid dan anggota-anggotanya bukan milik saya :'v gambar-gambar bagus yang saya pasang di cerita jg bukan milik saya...