( Dewa : Risalah Hati )
***
Ruri mendengus dalam hati kala mendengarkan lagu Risalah Hati-nya band Dewa,-band favorit Arjuna dan belakangan ini ia malah ikutan suka dengar lagu-lagunya yang 'nyentuh habis' karena sangkin seringnya ia mendengarkan Arjuna menyanyikan lagu-lagunya band favoritnya itu,dari iPad-nya.
Rasanya kok lagu Risalah Hati ini mirip Ruri banget ya? Dia pikir dia bakalan bisa bikin Aslan jatuh cinta padanya karena tlah terbiasa,-ngutip lirik lagunya Risalah Hati,tapi kok udah hampir sembilan tahun dia ngejar-ngejar Aslan sampai jatuh-bangun mirip judul lagu dangdut tetap aja Aslan nggak pernah nganggap dia ada? Miris banget nggak sih? Jadi selama ini dia itu dianggap apa sih sama si Aslan yang cakep itu? Cuma pajangan atau sesuatu yang tak kasat mata?
Ruri menghapus air matanya yang tanpa sadar jatuh membasahi pipinya kala teringat bagaimana sikap dan perlakuan Aslan padanya selama ini dan bagaimana tadi Aslan makan bareng sama Resti sambil ketawa-ketawa dan lupa janjinya untuk menemani Ruri ke toko buku. Sekali lagi Aslan menunjukkan padanya apa arti estitensi dirinya sebenarnya dalam hidup cowok itu. Nol besar saudara-saudara alias selama ini Ruri memang nggak ada nilainya dalam hidup Aslan meskipun Ruri udah seringkali membuang harga dirinya dan menurunkan egonya demi cowok itu!
Ah..Ruri tidak habis pikir kenapa ia bisa membuang-buang waktunya sembilan tahun ini untuk seorang cowok yang tersenyum atau bahkan tertawa padanya saja tidak? Kenapa bisa ia menghabiskan waktunya hanya untuk seorang cowok yang tidak pernah menghargai keberadaannya?
Bodohnya!
Airmata Ruri semakin deras mengalir waktu teringat adegan demi adegan kala Aslan tadi kembali menasbihkan ucapannya yang 'menyentuh hati Ruri banget'.
Argh..Aslan sialan! Berani-beraninya dia udah bikin aku nangis bombay gini untuk kesekian kalinya. Argh..! Sial!
***
"Ri..aku mau ngomong sama kamu."
Ruri tersentak kaget tidak menyangka sosok yang dari tadi memenuhi pikirannya dan sedang diperbincangkannya dengan Arjuna sekarang berdiri kaku di depan pintunya dan menatap mereka berdua dengan sorot mata yang tak terbaca.
"Aku pulang dulu kalau gitu ya Ri." Kata Arjuna yang lebih dulu tersadar dari keadaan canggung yang tiba-tiba tercipta diantara mereka.
Ruri mendongak,menatap Arjuna mencoba membaca raut wajahnya tapi..nihil..wajah Arjuna sama tidak terbacanya dengan Aslan. Datar..tanpa ekspresi.
Apa Arjuna marah? Apa yang ada dipikirannya kok malah pulang setelah apa yang diucapkannya barusan tadi?
"Aku pulang dulu,ok..besok kita bicara lagi." Kata Arjuna lagi melihat Ruri yang mendadak diam tak menyahut ucapannya tadi, hanya fokus menatap padanya.
"Jangan.." tahan Ruri sambil memegang sebelah lengan Arjuna.
Mereka semua tersentak kaget tidak percaya akan ucapan yang keluar dari mulut Ruri. Tidak biasanya Ruri menahan Arjuna seperti ini. Biasanya ia malah senang kalau Arjuna pergi bahkan tak segan mengusirnya karena merasa terganggu dengan keberadaan cowok itu. Dan biasanya Ruri selalu melonjak riang begitu melihat Aslan. Tapi ini..? Ruri malah menahan Arjuna untuk tidak pergi dan menatap Aslan datar,tidak ada raut gembira atau senang sedikitpun di wajahnya. Aneh!
"Kita harus ngomong Ri." Ulang Aslan lagi.
Ruri mengangguk. "Ok..ngomong aja..tapi..Arjuna akan tetap disini ikut mendengarkan."
Entah apa yang ada dalam pikiran Ruri sehingga ia mengucapkan kalimat itu yang akhirnya malah menuai protes dari Aslan dan Arjuna.
"Ri..!" Protes Aslan dan Arjuna bersamaan dengan alasan yang berbeda. Aslan yang hanya ingin bicara berdua dengan Ruri menjelaskan tentang kenapa ia tadi tidak jadi datang menemui Ruri dan banyak hal lainnya mungkin dan Arjuna yang tidak ingin mendengarkan apapun yang akan dibicarakan Aslan pada Ruri. Ia pasti tidak akan sanggup mendengar apapun yang akan keluar dari mulut Aslan dan melihat bagaimana Ruri akan kembali berpaling kepada Aslan,memaafkan semua kesalahannya dan melupakan keberadaan Arjuna. Sakit pasti!
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhirnya.. (SELESAI)
Ficción General(SEBAGIAN BAB SUDAH DIHAPUS) -BUKU 4- "Cinta punya waktunya sendiri. Tapi..jika Tuhan saja tunduk pada cinta, bagaimana mungkin waktu punya kesempatan?" *** Ini tentang Ruri yang jatuh cinta pada Aslan sejak pertama kali melihatnya di tahun terakhi...