Bab 23

1.5K 110 3
                                    

( Bruno Mars : Merry You )

***


"Ngapain sih ngajakin kemari yang?" Ruri bersungut kesal ke arah Arjuna yang hanya tersenyum menanggapi kekesalan Ruri itu.

"Biasanya juga kalau weekend gini,kamu lebih milih diam di apartemen. Masakin aku macam-macam. Aku ajakin jalan aja kamu ogah kalau gi weekend. Ada aja alasannya. Nih malah..?"

Arjuna lagi-lagi tersenyum tipis mendengar gerutuan Ruri. Ia tahu gadis itu kesal padanya. Tapi ada hal penting yang mau disampaikannya pada Ruri makanya dia memilih mengajak gadisnya itu ke resto favorit mereka ini.

"Makan aja dulu. Kamu pasti udah laperkan? Tadi pagi pasti nggak sarapan lagikan?" Arjuna mengambil sendok kemudian menyuapkan makanan di piring Ruri ke mulut gadis itu.

"Iyah..tapi paen harus kesini sih yang? Lebih asyik di apartemen lagi. Aku bisa lanjutin tidur sambil nungguin kamu selesai masak." Ruri masih melanjutkan gerutuannya setelah selesai mengunyah makanan yang disuapkan Arjuna padanya.

"Aku masih ngantuk banget tahu nggak sih yang?" Ruri sedikit merengek ke arah Arjuna yang masih terus menyuapinya dengan sabar.

"Aku itu baru pulang syuting shubuh tadi. Terus kamu malah udah bangunin aku. Terus maksa makan disini lagi. Besok-besok password apartemennya aku ganti balik aja deh biar kamu nggak bisa sembarangan masuk terus gangguin aku mulu."

Arjuna lagi-lagi hanya tersenyum tipis mendengar omelan Ruri yang anehnya terdengar sangat merdu di telinganya.

Ah.. sepertinya dia benar-benar sudah gila karena terlalu mencintai gadis di depannya ini. Yang tampak sangat menggemaskan dengan wajah yang merengut kesal.

"Paen harus kemari sih yang? Pulang aja yuk.." Ruri menarik-narik tangan Arjuna memintanya bangkit.

"Habisin makannya dulu ya. Habis itu kita pulang dan kamu bisa lanjutin tidur kamu. Aku janji nanti nggak bakalan ganggu. Kamu bisa tidur sepuasnya. Terus nanti kamu bangun,aku masakin makanan kesukaan kamu sama kita bisa makan es krim sambil lanjutin nonton drama korea kamu kemarin."

Ruri langsung tersenyum senang mendengar ucapan Arjuna itu. "Benaran? Janji ya?"

Dan ketika Arjuna mengangguk Ruri tidak dapat menahan dirinya untuk tidak bertepuk tangan girang. Ia masih sangat mengantuk sebenarnya dan ingin tidur sepuasnya tanpa gangguan sedikitpun. Bisa tidur sepuasnya pas weekend adalah surga baginya yang setiap harinya sibuk dengan berbagai jadwal yang tidak masuk akal yang sudah diatur Dita olehnya.

Hm.. kalau dipikir-pikir jangan-jangan Dita memang sengaja membuat jadwal Ruri luar biasa padat biar lama-lama Ruri bakalan mati kelelahan dan kemudian Dita bisa merebut Arjuna darinya?

Argh..awas saja gadis itu nanti! Ruri pasti akan memberi pelajaran padanya!

Arjuna tersenyum lebar melihat Ruri yang tampak sangat bahagia hanya karena kata-katanya tadi. Ia mengulurkan tangannya kemudian mengelus kepala gadisnya sayang.

Dan ketika Ruri sudah menyelesaikan suapan terakhir yang disuapkan oleh Arjuna,laki-laki itu kemudian merogoh sakunya dan mengeluarkan sebuah kotak kecil hitam.

Ruri mengernyit. Perasaannya mendadak menjadi gelisah. Ia sudah bisa menebak apa yang akan dilakukan oleh Arjuna selanjutnya.

Oh.. tidak! Jangan sekarang!

"Jun..?"

Arjuna tersenyum. Ia membuka kotak kecil itu menampakkan sebentuk cincin berlian berwarna pink muda yang diikat dengan emas berbentuk sulur daun yang melingkar menghiasi permatanya.

Akhirnya..  (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang