Bab 3

3.1K 152 10
                                    

"Ini nggak bisa dibiarin terus Ta! Gue harus bergerak secepatnya dan melakukan sesuatu yang luar biasa!"

Dita mengernyit bingung mendengar ucapan Ruri yang penuh semangat juang itu seolah-olah hendak menaklukkan sesuatu. Eh..menaklukkan sesuatu? Jangan-jangan..?

"Jangan aneh-aneh deh Ri." Dita langsung berpaling cepat ke arah Ruri yang duduk di sebelahnya. Raut wajah Ruri penuh emosi dan tekad kuat,seolah apapun yang diinginkannya harus ia peroleh sekarang juga tidak peduli bagaimanapun caranya. Teguran tidak suka Dita padanya pun diabaikannya sepenuhnya.

Dita menghela napas lelah. Ia sudah bisa menebak apa yang akan dilakukan oleh sahabatnya itu. Ruri itu paling nggak bisa diabaikan. Sebagai anak bungsu dari dua bersaudara dan penyanyi berbakat yang sedang bersinar terang,ia sudah terbiasa diperhatikan dan semua kemauannya dipenuhi. Jadi kebayang kan gimana sewotnya dia sewaktu diabaikan dan diacuhkan oleh Aslan gitu aja?

"Ntar kau bisa digantung terbalik sama ayahmu yang super ganteng itu kalau macam-macam. Mau?"

Ruri sontak menggeleng mendengar ucapan Dita itu. Bagaimanapun ia itu paling tidak mau berurusan sama ayahnya kalau ayahnya itu sudah marah. Bisa panjang urusannya. Bisa-bisa semua fasilitas dan kegiatan tarik suaranya distop ayahnya gitu aja. Ih..nggak asyik banget deh. Dia jadi nggak bisa pulang malam dengan alasan ada pemotretan atau cek vokal atau gi ada show dan sebagainya. Padahal dengan menjadi penyanyi dan seabrek kegiatan lainnyalah ia bisa merasa bebas dari ayah dan keluarganya yang super duper protektif. Lagipula..ia juga punya perjanjian tidak tertulis dengan ayahnya bahwa ia bebas menggeluti dunia tarik suara dan modeling sesekali selama itu tidak mengganggu sekolahnya dan ia jangan sampai terlibat masalah seperti narkoba,dunia malam dan sejenisnya yang mungkin sudah sangat akrab bagi sebagian penyanyi dan model. Kalau sampai ia melanggar perjanjian mereka itu,bisa dipastikan hukuman apa yang bakal diberikan oleh ayahnya itu. Dan Ruri jelas tidak mau sampai kena hukum oleh ayahnya yang meskipun sangat menyayangi dan memanjakannya itu tapi bisa sangat keras kalau sudah menyangkut disiplin dan pelanggaran.

"Nah..makanya..apapun yang sedang lo rencanakan dalam kepalamu itu,stop deh. Belum lagi nanti kalau nenek lo yang super ajaib itu tahu kelakuanmu,bahaya ciinn.."

Ruri terkekeh geli membayangkan neneknya bakalan heboh kalau sampai tahu ia mengejar-ngejar cowok yang mengabaikannya begitu saja. Bisa-bisa yang ada tuh si Aslan dihajar babak-belur sama neneknya karena udah nyuekin dia,cucu perempuan satu-satunya dalam keluarga mereka.

Tapi..gimanapun..Ruri tetap tidak bisa menahan rasa penasarannya terhadap Aslan. Masa sih cowok itu nggak suka sama dia sedikit saja?

"Eh..eh..mau kemana Ri? Ntar lagi Bu Retno datang nih. Tugas sejarah lo kan belum kelar Ri." Dita menahan tangan Ruri yang hendak bangkit dari duduknya yang hendak berjalan keluar kelas. Gimanapun sudah tugas dan kewajibannyalah mengingatkan sobatnya yang suka semaunya itu,meskipun sobatnya yang cantik itu lebih sering mengabaikan ucapannya. Yah..Kalau sampai Bu Retno balik,-beliau tadi permisi karena ada rapat dengan guru-guru yang lain menyangkut pelaksanaan UN sebentar lagi,meminta tugas yang tadi beliau suruh kerjakan sama mereka semua dikumpulin bisa gawat urusannya kalau tugas Ruri belum selesai juga. Bisa kena hukum lagi deh dia. Kalau Ruri sampai kena hukum,Dita juga nanti yang bakalan repot. Ah..

Ruri menarik tangannya paksa hingga lepas dari cekalan Dita.

"Kelasnya Aslan sekarang pasti kosong jugakan Ta?"

Dita mengernyit bingung. Semakin lama sahabatnya ini semakin aneh saja deh sejak kejadian Aslan nyuekin Ruri di kantin kemarin. Tapi tak urung ia mengangguk juga menjawab pertanyaan Ruri barusan.

Dan begitu melihat anggukan Dita,Ruri langsung melesat keluar menuju kelasnya Aslan,mengabaikan panggilan-panggilan Dita dan kalimat protesnya.

"Ri..Ruri..lo mau apa Ri? Tugas lo gimana ini? Ruri Al-Rasyid! Back!"



Akhirnya..  (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang