( Cakra Khan : Kekasih Bayangan )
Ni lagu mungkin hampir mewakili gimana perasaan Ruri ke Aslan. Cuma cinta sendiri 😥
***
"Ri,are you ok?"
Ruri mengedip mendengar suara yang sarat kekhawatiran itu. Dia tidak sedang bermimpikan? Terlebih ketika sosok itu menunduk dan mengulurkan tangannya pada Ruri membantunya berdiri dari jongkoknya.
"A..Aslan? Kok kamu bisa ada disini?" Tanya Ruri bingung seraya menyambut uluran tangan laki-laki itu.
Aslan tersenyum tipis. "Kangen..?" Jawabnya menggantung membuat Ruri mengerutkan keningnya dalam. Rasanya sosok di depannya ini bukan seperti Aslan yang ia kenal. Tidak mungkin Aslan yang dikenalnya mengatakan hal seperti tadi. Tanpa sadar Ruri mengulurkan tangannya menyentuh dahi Aslan memeriksa apakah laki-laki itu baik-baik saja. Dan seketika Aslan tertawa lepas. Tawa yang bahkan baru kali ini Ruri lihat dan dengar. Menggema indah memasuki relung hatinya.
"I'm ok.." kata Aslan memegang tangan Ruri menjauhkannya dari dahinya. "Kamu tuh yang aneh. Kok malah ngejongkok gitu disini? Galau-in aku ya?" Tanyanya menggoda Ruri.
Ruri terdiam. Ini benar-benar aneh. Aslan menggodanya? Ruri tidak pernah tahu kalau Aslan bisa seperti ini. Sejak kapan laki-laki ini berubah begini?
"Hei..kok malah bengong? Masih nggak percaya ya kok aku bisa ada disini?" Tanya Aslan dengan senyum tipis yang menggantung di sudut bibirnya.
Tanpa sadar Ruri mengangguk membuat Aslan terkekeh pelan. "Habis kamu ngilang gitu aja sih,bikin aku khawatir aja. Di telepon malah jutek nggak jelas gitu. Main matiin telepon gitu aja lagi. Ya udah..aku telepon Arjuna tanyain kamu dimana terus nyusul deh kemari."
Ruri menganga lebar. Ia terperangah. Sungguh ia masih belum percaya dengan apa yang terjadi saat ini. Semua ini terasa seperti mimpi. Bukan hanya karena barusan tadi adalah kalimat terpanjang yang pertama kali ia dengar keluar dari mulut Aslan tapi juga fakta yang laki-laki itu sampaikan. Ya ampun..ada apa dengan cowok ini? Masa ia benaran khawatir pada Ruri sampai nyusulin Ruri kemari? Sebelumnya Ruri jungkir balik dan pergi sampai berbulan-bulan juga ke belahan bumi lain,Aslan tidak pernah peduli dan nyusulin dia. Nanyain Ruri dimana atau sedang apa saja tidak. Selalu Ruri yang berinisiatif mengirimkan kabar pada laki-laki itu dan bercerita tentang semua kegiatannya seharian itu. Tapi sekarang baru tiga hari eh empat hari dengan hari ini Ruri tidak mengabarinya laki-laki itu langsung datang menyusulnya? Wah..ini benar-benar suatu keajaiban!
Ruri melirik Dita dan ia juga melihat Dita yang terdiam,tampak shock menyaksikan dan mendengar semua yang Aslan ucapkan barusan.
Lihatkan,bukan hanya Ruri yang kaget,Dita yang super cuek aja mpe jadi patung gitu sangkin shock-nya!
"Eh..kok malah jadi begong gini? Kalian tadi pada mau kemana? Arjuna mana?" Tanya Aslan membuyarkan lamunan mereka berdua.
Mendengar nama Arjuna disebut seketika Ruri sadar ada masalah baru yang menantinya untuk diselesaikan. Ya ampun..apalagi ini? Ia harus bagaimana sekarang? Baru juga jadian sama Arjuna kok udah gini aja sih?
"Eh..kita mau makan. Arjuna udah duluan tadi. Yok Ta." Ruri menarik tangan Dita,-seketika lupa akan pertengkaran mereka tadi,meninggalkan Aslan begitu saja membuat laki-laki itu mengernyit bingung. Sepertinya Ruri tidak terlalu antusias melihat kedatangannya. Padahal Aslan sampai bela-belain cuti,-hal yang sangat jarang ia lakukan kalau tidak mendesak betul,dan langsung mengambil penerbangan paling cepat ke Jepang,Shubuh tadi setelah semalaman tidak bisa tidur memikirkan Ruri dan perasaannya yang aneh menyangkut gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhirnya.. (SELESAI)
General Fiction(SEBAGIAN BAB SUDAH DIHAPUS) -BUKU 4- "Cinta punya waktunya sendiri. Tapi..jika Tuhan saja tunduk pada cinta, bagaimana mungkin waktu punya kesempatan?" *** Ini tentang Ruri yang jatuh cinta pada Aslan sejak pertama kali melihatnya di tahun terakhi...