Bab 7

1.7K 116 0
                                    


Bila anda terguncang oleh kemarahan akibat ketidakadilan,maka anda teman seperjuanganku.

( Che Guevara)

***

Euforia kemenangan itu masih menyelimuti Ruri,jantungnya juga masih berdetak cepat karena kemenangan yang baru saja mereka peroleh,ketika akhirnya ia diizinkan abangnya,Nadhir untuk duduk di balik kemudi mobil sport kesayangannya dan memegang kendali penuh seperti yang ia inginkan selama ini bersama ocehan abangnya yang bolak-balik mengingatkannya jangan sampai mobil kesayangannya itu lecet atau Ruri sampai kalah. Ruri harus menjaga reputasi mereka. Jangan sampai mengacau! Dan Ruri hanya mengangguk bosan mendengar ucapan abangnya yang berulang itu ketika matanya melihat ke mobil disamping mereka yang menjadi penantang mereka dalam putaran kali ini dan Ruri tersentak kaget.

Ruri berusaha memfokuskan pandangannya pada sosok yang duduk di balik kemudi mobil saingannya itu dengan seksama. Untunglah kaca mobil di sebelahnya diturunkan setengahnya jadi ia bisa melihat sosok itu dengan jelas. Tapi meskipun begitu ia masih tidak yakin kalau sosok itu adalah 'dia'.

"Lihatin apa sih?" Tanya Nadhir yang sadar adiknya sama sekali tidak menyimak sedikitpun apa yang ia ucapkan sedaritadi dan mengikuti kemana arah pandangan Ruri.

"Lo tahu siapa mereka bang?"

"Yang dibelakang kemudi nggak. Tapi yang disebelahnya,junior gue di kampus,Arjuna. Kenapa?" Tanya Nadhir penasaran begitu mendengar desahan napas kecewa Ruri.

Ruri hanya menggeleng,menyimpan desah kekecewaannya. Ah..ternyata abangnya juga tidak tahu apa-apa tentang cowok itu padahal abangnya itu biasanya tahu banyak tentang orang-orang yang biasa ikutan balapan. Ruri kembali memfokuskan pandangannya pada sosok yang berada di balik kemudi mobil sport mewah itu yang kini tampak tertawa tanpa beban dengan orang yang duduk di sebelahnya.

Bisa ketawa juga 'dia'? Sialan! Ruri mendengus jengkel karena selama ini sosok itu selalu menunjukkan muka datar padanya.

"Kenapa sih? Ada yang lo taksir ya di antara mereka?" Tanya Nadhir penasaran. Nggak biasanya adiknya yang nggak pedulian sama cowok tiba-tiba bertanya padanya tentang identitas saingan mereka.

Dan tanpa sadar Ruri mengangguk membuat Nadhir melotot kaget.

"Seriusan? Yang mana?" Antena kekepoan Nadhir langsung berdiri tegak melihat anggukan adiknya itu. Gimanapun ini sungguh berita luar biasa yang nggak boleh dilewatkan begitu saja. Adik kesayangannya naksir cowok? Wow..tunggu sampai ayah mereka tahu dan cowok itu pasti langsung habis dibabat ayahnya. Tapi tunggu dulu..bukankah selama ini cowok-cowok itulah yang mengejar-ngejar adiknya dan adiknya selalu menanggapi mereka semua dengan acuh dan sangat dingin? Jadi..apa yang istimewa dari cowok yang ditaksir adiknya itu hingga adiknya bisa menyukai cowok itu?

"Hah?" Tanya Ruri berpaling pada Nadhir dengan raut wajah bingung. Rupanya ia tidak menyimak betul apa yang ditanyakan abangnya barusan.

"Lo naksir sama siapa diantara mereka? Jangan bilang kalau lo naksir sama junior gue,si Arjuna itu ya dek. Dia itu bad boy!"

Ruri mendengus pendek. Seperti abangnya bukan termasuk bad boy yang senang mematahkan hati cewek-cewek aja dengan sikapnya yang sok cool itu.

"Nggak ah..siapa juga yang naksir dia."

"Lah terus? Lo naksir temannya itu?" Tanya abangnya bingung dan kembali mengamati cowok yang duduk di samping juniornya di kampusnya,Arjuna.

Hm..not bad..putus Nadhir kemudian setelah puas mengamati sosok itu. Cowok itu lumayan ganteng dan termasuk tipe-tipe yang disukai banyak cewek. Tapi tak disangkanya justru sosok itulah yang disukai oleh adiknya bukannya Arjuna yang jauh lebih ganteng dari sosok itu dan mungkin juga jauh lebih kaya,dilihat dari semua hal yang dikenakan cowok itu jelas ia jauh lebih sederhana dari Arjuna yang keseluruhan tampilannya menjerit mewah. Dan mobil yang dikemudikan cowok itu,Nadhir yakin itu juga mobilnya Arjuna. Nadhir kadang melihat Arjuna mengemudikan mobil itu ke kampus. Jadi..apa yang luar biasa dari sosok di balik kemudi itu sehingga adiknya tersayang justru lebih memperhatikan cowok itu daripada Arjuna yang jauh lebih keren dan tajir?

Ruri diam tak menjawab pertanyaan abangnya. Dipalingkannya wajahnya kembali ke arah mobil di sampingnya. Dan sejenak tatapannya bertemu dengan sosok di balik kemudi itu. Ruri tidak sadar ia menahan napasnya ketika sosok itu menatap Ruri tajam sebelum kemudian ia memutuskan kontak mata di antara mereka. Tapi masih sempat dilihatnya setitik keterkejutan di mata cowok itu yang kemudian disembunyikannya dengan cepat dibalik wajah datarnya itu.

Ah..ternyata memang benar 'dia'! Tapi apa yang dilakukannya disini? Kenapa 'dia' bisa ikutan balapan liar? Apa 'dia' memang sudah sering mengikuti balapan liar ini atau baru kali ini aja? Tapi kalau udah sering kok aku nggak pernah melihatnya ya?

"Lupakan dulu cowok itu adek ayang. Sekarang saatnya fokus."

Ruri mengangguk mendengar ucapan abangnya. Yah benar..dia harus bisa fokus dan memenangkan balapan ini. Setelah itu baru ia akan menemui cowok itu dan memberinya pelajaran! Lihat saja,'dia' tidak akan bisa melenggang pergi dengan bebas setelah berhasil mempermainkan emosinya,mengaduk-aduknya seperti gi ngaduk-aduk teh manis.

Awas saja!


***



Dan ketika kemudian Ruri berhasil menyelesaikan balapan itu dengan kemenangan ditangannya yang susah payah di dapatkannya karena sial,si cowok muka datar itu rupanya lumayan jago juga dan 'dia' juga sepertinya tidak mau mengalah begitu saja pada Ruri meskipun ia sudah tahu kalau Rurilah yang menjadi saingannya,Ruri keluar dari mobilnya dengan cepat tidak menghiraukan panggilan abangnya yang menyerukan namanya berkali-kali dan melangkah dengan lebar-lebar ke mobil yang dikemudikan oleh cowok yang sudah mengobrak-abrik emosinya itu. Diketuknya kaca mobil disisi cowok itu dan ketika cowok itu menurunkan kaca mobilnya itu,Ruri menunduk,menurunkan sedikit badannya dan tersenyum dingin pada cowok itu.

"Hi..my boyfriend! What are you doing here?"




***




Moga suka dan terus ngikutin cerita ini ya..but..jangan lupa tinggalin jejaknya ya teman-teman.

Terima kasih 😍😘







Wassalam

19 Juli 2017

Akhirnya..  (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang