( Back To You )
Belum sempat edit..langsung post gitu selesai nulis..
Moga suka ya..😍😘
***
"Kenapa muka lo kek mo bunuh orang gitu?" Tanya Dita sedikit ngeri ke arah Ruri. Sepertinya Ruri benar-benar gi marah besar dan melampiaskannya pada samsak tinju di depannya.
Ruri mendengus kasar mendengar pertanyaan Dita. Dia memang benar-benar ingin membunuh seseorang. Sayang orang yang ingin dibunuhnya itu belum tampak batang hidungnya dari tadi. Padahal Ruri sengaja datang ke tempat ini karena tahu hari ini merupakan jadwal orang itu untuk datang kemari.
"Lo nggak kasihan apa sama samsak yang daritadi lo hajar?" Tanya Dita lagi.
"Ok.. terusin aja deh kalau gitu." Kata Dita dengan tangan terangkat ke atas seolah tanda menyerah begitu mendapat delikan tajam dari Ruri. Ia masih ingin bernapas dan menikmati hidup. Jadi memilih mundur dan tidak mengusik Ruri lagi adalah pilihan bijak.
"Gue minum-minum cantik aja deh bareng Juna." Kata Dita penuh semangat begitu matanya menangkap sosok Arjuna yang berjalan santai ke arah mereka seolah tidak melihat wajah Ruri yang berubah semakin beringas begitu matanya juga menangkap keberadaan laki-laki itu. Laki-laki yang sedari tadi malam ingin sekali dibunuhnya dengan tangan kosong. Sayang laki-laki itu keburu kabur sebelum Ruri sempat mewujudkan keinginannya itu.
Ruri ingat bagaimana kemarahannya begitu membakarnya tadi malam hingga ia tidak bisa tidur nyenyak. Yah.. itu semua karena sosok yang kini tengah berjalan santai ke arah mereka dengan senyum tipis yang menggantung di sudut bibirnya seolah tidak sadar bahwa Ruri sudah tidak sabar ingin segera menyeret laki-laki itu ke tiang gantungan terdekat.
***
"Tapi bolehkah sekarang aku berpikir dan berharap bahwa kamu tidak memilih Aslan? Bahwa kamu tidak kembali padanya? Bahwa kamu masih mau jalan bareng denganku hingga akhir nanti Ri?"
Ruri hanya diam tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan Arjuna yang bertubi-tubi membuat Arjuna seketika dilanda kepanikan.
"Ri..jawab aku..kamu kemarin nyusulin aku ke kamar setelah aku tinggalin makan berdua Aslan karena kamu milih aku kan? Bukannya mau bilang kalau kamu malah balik sama Aslan lagi kan?"
Ruri tersenyum sinis mendengar seruan kepanikan dalam nada suara Arjuna.
"Kenapa lo baru mau tahu sekarang?"
"Ri..jawab aja pertanyaan aku tadi,ok!" Teriak Arjuna kesal menahan frustasi.
"Kalau lo sabar dengerin gue waktu itu dan bukannya buru-buru pergi menyeret koper lo,lo bakalan tahu semua jawaban dari pertanyaan yang lo ajukan tadi."
"Ri..!"
"Apa?!" Teriak Ruri ke arah Arjuna marah. Berani betul laki-laki itu menuntut jawaban darinya setelah laki-laki itu pergi gitu aja disaat ia ingin memberi penjelasan.
"Jawab aja pertanyaan aku tadi." Kata Arjuna sedikit melunak.
"Kalau gue nggak mau?" Tantang Ruri tidak mau kalah.
"Ok..kalau gitu biar aku yang cari tahu sendiri." Kata Arjuna yang kemudian melangkah lebar-lebar ke arah Ruri.
"Kamu yang minta ya Jeka. Jangan salahkan aku!" Peringatnya sebelum kemudian Arjuna menarik pinggang Ruri dan menguncinya dalam pelukannya.
"Lo mau apa,hah?!" Dagu Ruri terangkat menantang Arjuna. Tidak ada sedikitpun gurat ketakutan yang tergambar di wajahnya meskipun wajah Arjuna sudah berubah kaku dan mata laki-laki itu menyorot tajam penuh ancaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhirnya.. (SELESAI)
General Fiction(SEBAGIAN BAB SUDAH DIHAPUS) -BUKU 4- "Cinta punya waktunya sendiri. Tapi..jika Tuhan saja tunduk pada cinta, bagaimana mungkin waktu punya kesempatan?" *** Ini tentang Ruri yang jatuh cinta pada Aslan sejak pertama kali melihatnya di tahun terakhi...