Keesokan harinya, Hermione terbangun karena bunyi menjengkelkan yang datang dari jendela. Dia berguling di kasur untuk mengabaikan bunyi-bunyi itu, tapi suara itu belum berhenti. Pada akhirnya, dengan enggan ia bangun dan menarik tirai jendela. Di ambang jendela, setidaknya ada tumpukan salju setinggi dua inci dan keping-keping salju berjatuhan di Diagon Alley. Tiga burung hantu duduk di ambang jendela, mematuk kaca dengan paruh mereka, menuntut untuk dibiarkan masuk.
Hermione mengerutkan kening pada tiga burung hantu ini. Siapa yang mengirim sesuatu padanya? Dia benar-benar tidak kenal banyak orang di zaman Empat-puluhan ini. Hermione membuka jendela membiarkan burung-burung hantu terbang anggun ke dalam kamar dan duduk di ranjang. Hermione melihat bahwa setiap burung hantu itu membawa bingkisan. Kesadaran ini menyentaknya. Hari ini adalah hari Natal.
Bagaimana mungkin aku bisa lupa?
Setelah ketiga burung hantu itu meletakkan paket mereka di ranjang, mereka terbang pergi lagi, bersiul riang ketika melewati jendela. Hermione menatap tiga hadiah di ranjangnya sambil melamun lalu menutup jendela lagi. Dia duduk di ranjang dan mengambil salah satu hadiah. Ada kartu ucapan yang menyertai hadiah itu.
Hermione sayang,
Kuharap Natal di tempatmu sangat meriah. Kuharap kau menikmati liburan. Hari ini seluruh keluargaku mengunjungi rumahku. Pasti akan sangat tegang. Kuberitahu ya, aku punya keluarga yang sangat banyak.
Jadi, di mana pun kau berada (kenapa tidak memberitahu kami), semoga kau bersenang-senang,
Bye Bye, Richard.
Hermione tersenyum membaca kartu yang dikirimkan Richard. Lalu ia membuka bingkisan itu. Sebuah paket besar Cokelat Kodok jatuh di pangkuannya. Hermione tidak tahu bahwa Cokelat Kodok telah diproduksi di zaman Empat-puluhan. Meskipun bungkusnya sedikit berbeda. Selain cokelat, Richard Weasley juga memberinya hadiah lain, yaitu syal hangat, besar, dan berwarna merah cerah. Sempurna.
Hermione meraih hadiah lain. Hermione menyadari hadiah ini dari Lupin ketika membaca kartu ucapan Natalnya. Lupin, tentu saja menghadiahi buku.
Kesalahan Umum Menyeduh Ramuan dan Cara Menghindarinya
Hadiah terakhir adalah dari Longbottom. Paketnya paling kecil di antara yang lain. Ketika Hermione membukanya, sebuah kalung perak cantik jatuh. Hermione memandangnya dan mengagumi keindahannya. Ada batu sapphire yang ditempa ke tengah liontinnya. Dia menyukai kalung ini.
Hermione meletakkan hadiah-hadiah di atas meja di samping tempat tidurnya dan mengamati mereka sambil merenung. Ketiga pemuda itu baik sekali karena mengirimnya hadiah. Padahal mereka baru mengenalnya hanya beberapa bulan dan mereka menganggapnya teman. Yang mengejutkan, Hermione merasa air mata mengalir di pipinya. Dia membawa jarinya ke wajah dan tampak bingung pada air mata yang menempel di jarinya.
Mengapa dia menangis? Bukankah bagus untuk mendapatkan hadiah Natal dari mereka? Mereka adalah teman-temannya, bukan?
Ya, mereka temanku, pikir Hermione. Tapi…
Mereka adalah temanku, tapi mereka tidak terlalu mengenalnya. Mereka tidak tahu siapa Hermione sebenarnya. Dia selalu menceritakan kebohongan pada mereka. Mereka adalah orang-orang baik dan tidak seperti dia. Mereka tidak melalui hidup seperti hidupnya. Hermione telah menjalani begitu banyak hal. Hal-hal buruk. Hal-hal yang telah merubah dirinya. Dia menyukai Longbottom, Weasley, dan Lupin, tapi di saat yang bersamaan ia tahu mereka tidak bisa dijangkau. Tidak lagi. Dunia mereka berbeda dengan dunianya. Mereka hidup bahagia dengan keluarga mereka. Masalah terburuk mereka mungkin hanyalah ujian NEWT setahun lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ultima Ratio ✔️
FanfictionSTORY BY: WINTERBLUME Akhirnya hari Pertempuran Akhir melawan Lord Voldemort telah datang. Harry, Ron dan Hermione bertempur dengan gagah berani melawan musuk bebuyutan mereka. Tapi kemudian sesuatu menjadi salah. Dan Hermione menemukan dirinya terj...