(10) Konon Peverell Telah Menulis Buku

3.9K 406 12
                                    








Hermione terbangun cukup pagi keesokan harinya. Gadis-gadis lain masih nyenyak di tempat tidur mereka. Hermione berguling ke satu sisi dan mengerang kesakitan. Seluruh tubuhnya terasa sakit seolah dia sudah menjalani lomba maraton kemarin. Ini adalah efek kutukan Cruciatus dan Hermione bergidik tanpa sadar mengingat penderitaan yang ditimbulkan kutukan itu.

Namun semalam dia luar biasa beruntung. Dia bisa melarikan diri hanya karena kebetulan. Hermione yakin kalau saja pemuda itu, dia tidak tahu namanya, tidak mengancamnya dengan tongkat, Hermione pasti tidak akan bisa mencuri kesempatan untuk kabur dan Riddle pasti akan membunuhnya. Sebelum ini Riddle telah menghabisi nyawa ayah kandungnya, kakek nenek, dan Myrtle Merana. Apalah artinya jika dia mati juga? Sangat beruntung dia bisa kabur semalam.

Hermione harus bersyukur karena semalam yang dihadapinya hanyalah Tom Riddle remaja. Dia ragu akan mampu melarikan diri kalau yang menculiknya itu Lord Voldemort.

Situasinya di Hogwarts saat ini semakin genting. Jelas-jelas sekarang Riddle menganggapnya musuh. Sebelum kemarin, pemuda itu tidak pernah benar-benar menyerangnya secara fisik. Dia memang telah mengancam dan mengintimidasinya. Dia juga telah menggunakan popularitasnya untuk mengucilkannya. Namun sejauh ini, ia belum pernah mengutuknya atau menyakitinya. Nah malam tadi, Riddle akhirnya menggunakan salah satu kutukan terburuk terhadap dirinya.

Hermione berguling lagi berusaha mencari posisi yang lebih nyaman.

Awalnya ia datang ke Hogwarts untuk mencari jalan pulang ke masa depan dan tidak berencana bermusuhan dengan Tom Riddle. Sekarang dia sudah mencurigai Hermione. Dan Riddle tidak akan pernah berhenti untuk mendapatkan informasi darinya sampai berhasil. Keadaan Hermione saat ini berada di persimpangan. Dia harus tetap di Hogwarts karena Dumbledore ada di sini dan pria itu akan mendapatkan Tongkat Elder cepat atau lambat. Tapi di saat yang sama, ia tidak boleh lagi tinggal di Hogwarts karena Voldemort mengincarnya.

Apa yang harus dilakukan sekarang?

Hermione menghela napas dan duduk. Seluruh tubuhnya sakit dan yang diinginkannya adalah berbaring lagi lalu tidur selama seminggu atau lebih. Tapi sebaliknya, dia berdiri dan tertatih-tatih ke kamar mandi. Mungkin mandi air hangat akan membuatnya lebih baik.

Hermione melepas pakaian dan berdiri di bawah shower. Dia memutar keran dan air hangat menyiram tubuhnya.

Dia membiarkan air hangat mengguyurnya selama beberapa waktu dan mencoba tidak memikirkan masalah-masalahnya. Setelah mandi air hangat, Hermione memeriksa luka-lukanya. Dia tidak bisa melakukan apapun atas efek Cruciatus tapi setidaknya dia bisa mengobati pergelangan tangan kiri yang patah.

Sekitar dua puluh menit kemudian, ia melangkah keluar kamar mandi dengan pakaian yang lengkap dan perban melilit pergelangan tangan.

"Oh, Pagi, Hermione!" Rose menyapanya sambil menguap. Dia baru saja turun dari ranjangnya. "Kau bangun pagi hari ini."

"Ya, tidak bisa tidur lagi." Hermione menjawab sopan meskipun masih ada nada dingin dalam suaranya. Dia masih belum melupakan perlakuan mereka terhadapnya minggu-minggu lalu.
Hermione melihat gadis-gadis lainnya juga sudah bangun.

"Aku akan turun untuk sarapan." Dia memberitahu mereka lalu berjalan ke pintu.

"Oke, sampai ketemu." Lucia bergumam pelan.

Hermione meninggalkan ruang rekreasi Gryffindor dan menuju Aula Besar. Sambil berjalan ia mengeluarkan tongkat sihir yang dicurinya kemarin dan memeriksanya. Diameter tongkat itu lebih besar daripada miliknya, tapi panjangnya hampir. Kayu tongkat itu berwarna krem, mungkin kayu pohon birch. Dan intinya…?

Ultima Ratio ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang