Prolog

7.3K 534 6
                                    






Sinopsis: Akhirnya hari Pertempuran Akhir melawan Lord Voldemort telah datang. Harry, Ron dan Hermione bertempur dengan gagah berani melawan musuk bebuyutan mereka. Tapi kemudian sesuatu menjadi salah. Dan Hermione menemukan dirinya terjebak dalam situasi genting

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

"Hermione, ayolah. Kau tahu kami siap." Harry berusaha menenangkan temannya. "Ini dia! Kita harus melakukannya sekarang."

"Dia benar, kau tahu, Hermione." Ron mengatakan kepadanya sementara salah satu lengannya merangkul bahunya untuk menenangkannya.

Ketiga teman itu saat ini duduk dalam apa yang tampaknya menjadi sebuah aprtemen kecil padahal sebenarnya itu sebuah tenda ajaib. Tenda itu berdiri kokoh di daerah terpencil di utara Inggris jauh dari tempat tinggal mereka, sihir ataupun para muggle.

"Tapi... tapi..." Hermione tergagap. "Ini besok. Dia besok menyerang. Kita tidak bisa melakukan ini."

Hermione mulai sedikit panik. Ia merasa seperti ini sejak mereka telah merencanakan untuk menyerang pelahap maut. Semuanya fikombinasikan dengan Jubah Gaib milik Harry yang merupakan sebuah keuntungan lebih untuk menyerang Pangeran Kegelapan. Pangeran Kegelapan akan menyerang jantung komunitas sihir: Kementrian Sihir itu sendiri. Dan jika Kementrian itu jatuh, maka semuanya juga akan jatuh ke tangan Lord Voldemort. Mereka bertiga tahu mengeni hal itu. Dan mereka harus bertindak untuk mencegah hal itu terjadi. Mereka telah bekerja sangat keras. Sejak Albus Dumbledore meninggal pada akhir tahun keenam mereka di Hogwarts, ketiga teman itu hidup dan berjuang hanya untuk satu tujuan, untuk membebaskan dunia dari Voldemort. Dan sekarang sidah ada kesempatan yang telah lama ditunggu. Mereka tahu rencananya, mereka tahu akhirnya ia rentan. Sudah waktunya untuk menjatuhkannya.

"Hermione," kata Harry dengan suara tenang. "Ini adalah kesempatan kita. Kita harus menjalankannya."

"Aku tahu!" Hermione tersedak. "Aku akan melakukannya! Tapi, bagaimana jika kita gagal Harry? Kita tahu rencananya sejak lima hari yang lalu. Kita tidak bis mengambil semua rancangan rencana yang mungkin telah dipertimbangkan. Kita jauh dari kata siap. Aku tidak bisa melakukan ini."

Harry duduk di sofa di samping Hermione. Ron di sisi yang lain dan masih memeluk Hermione di lengannya. Harry meraih salah satu lengan gadis itu dan memegangnya untuk meyakinkan.

"Kau benar Hermione. Itu hanya lima hari yang lalu. Itu waktu yang tidk cukup untuk menyiapkan rencana melenyapkan Voldemort." Dia berhenti seolah-olah untuk memutuskan bagaimana mengucapkan kata-kata terbaik berikutnya. "Tapi itu bukan sekedar hanya lima hari. Itu merupakan keberuntungan besar bahwa kita tahu rencana penyerangannya adalah besok. Tapi semua perjuangan kita? Kita merencanakan semua ini dalam waktu berapa lama?" Harry bertanya, lalu menjawabnya sendiri. "Dua tahun, Hermione! Dua tahun!"

Ia membungkuk dan berbisik di telinga Hermione, "kita siap. Jangan khawatir!" kemudian Harry melepaskan tangannya dan berdiri.

Hermione tahu Harry benar. Sejauh ini jalan yang mereka hadapi keras dan sulit. Mereka telah berjuang untuk menukan dan menghancurkan Horcrux Voldemort. Mereka telah begitu banyak dan pada akhirnya mereka berhasil. Semua Horcrux dihancurkan. Buku harian, cincin, liontin Slytherin, diadem Ravenclaw, cangkir Hufflepiff dan pedang Gryffindor kini tidak lebih dari sekedar pernak-pernik yang rusak. Hanya satu bagian dari jiwa Kegelaoan lagi dan itu berada di tubuh Voldemort.

Tapi itu adalah bagian terakhir yang sngat sulit untuk dihancurkan. Sejak kebangkitannya kembali empat tahun yang lalu, Voldemort telah meningkatkan kekuasaannya. Tentara pengokitnya sekarang cukup untuk mengambil alih negara. Dia tinggal selangkah lagi untuk mencapai tujuannya. Voldemort mungkin sudah tidak abadi lagi tapi dia tetap sngat kuat dn berbahaya. Jika dia berhasil besok dan menjatuhkan Kementrian maka dia akan menjadi penguasa negara mereka. Dan kemudian, ada Horcrux ataupun tidak, dia tidak akan tersentuh.

Maka dari itu, sejak Harry telah mendengar rencana penyerangan Voldemort, dia memutuskan bahwa sudah waktunya untuk memenuhi ramalan.

To be continued~


Ultima Ratio ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang