(46) Lord Voldemort

4.8K 294 39
                                    






"Siapa pemimpin mereka? Siapa namanya?" Tom bertanya.

"Untuk waktu yang lama aku terlalu takut untuk membicarakan namanya," Hermione berbisik takut-takut saat dia masih menatap Tom ketakutan.

Kemudian dia melanjutkan dengan suara gemetar, "Penyihir gelap itu menyebut dirinya Lord Voldemort."

••••

"Apa?" Tom bertanya.

Dia mungkin salah mendengarnya. Hermione tidak bisa mengatakan nama itu. Itu tidak bisa. Tom menatap Hermione dengan mata lebar tapi ia mengalihkan pandangan darinya dan memandang tangannya yang tergeletak di pangkuannya.

"Hermione? Apa kau mencoba untuk mengatakan kalau itu aku? Aku penyihir gelap?" Tom bertanya samar-samar. "Aku menyakitimu begitu banyak?"

Hermione tidak pernah memandangnya tapi dia menjawab pertanyaannya pula.

"Ya." Suaranya sangat gemetar.

Tom merasa perutnya melilit saat ia mendengar jawabannya. Dia? Dia yang telah menyakiti Hermione? Seharusnya ia bertanya-tanya apa yang terjadi pada Hermione, apa yang sudah merusaknya. Sekarang ada jawabannya: Dia yang melakukannya. Dia sudah menyakiti Hermione dan dia sudah membunuh semua orang yang dicintainya. Kalau ada duka dan kesedihan di matanya, maka itu adalah karena dia. Kalau dia bermimpi buruk yang membuatnya menangis, maka itu adalah kesalahannya. Semua luka di tubuhnya, ia juga yang melakukan itu.

Semuanya adalah kesalahannya.

Semuanya.

Dia menyakitinya.

"Aku pemicu perang?" Tom berbisik saat matanya berkelana ke gadis di sampingnya. "Dan kau ... kau berjuang melawan aku? Kau dan temanmu. Kau melawan aku?"

Dia ragu-ragu sesaat tapi kemudian mengakui, "Ya." Tom tidak tahu apa yang membuat ini. "Kita berada di sisi yang berbeda ..."

Tiba-tiba dia berdiri dari sofa dan membuat Hermione tersentak dengan gerakan tak terduga. Dia mulai mondar-mandir di depan sofa. Hermione duduk di sofa, bahunya merosot dan kepalanya menunduk sehingga rambut keriting menutupi wajahnya. Tom syok dan ia tidak bisa berpikir jernih. Ia melanjutkan mondar-mandir tidak menentu saat pikirannya pergi.

Lord Voldemort. Itu Voldemort. Dia menyakiti Hermione. Tapi Tom tidak ingin dia terluka. Tidak, ia ingin melindunginya. Tangannya yang gemetar menarik ranbutnya.

Dia tidak pernah ingin menyakiti Hermione ...

... bagaimanapun, Tom adalah Lord Voldemort.

Dia berhenti mondar-mandir dan menatap gadis di sofa sambil pikirannya terus terburu-buru melalui pikirannya. Perlahan-lahan, pikirannya tumbuh lebih gelap dan dingin saat kejutan awal berkurang.

Bukankah Lord Voldemort punya rencana besar? Dia ingin menjadi kuat. Dia tidak peduli dengan orang lain. Semuanya pernah diraihnya, ia meraih itu sendiri. Maka ia tidak membutuhkan siapa pun. Dia, Lord Voldemort, lebih unggul dari orang lain. Dia tidak butuh bantuan maupun kasih sayang.

Tapi apa dia yang menimbulkan perang?

Dia bisa melihat dirinya naik di atas orang lain, berubah menjadi sesuatu yang kuat. Sebuah bayangan gelap yang akan membakar segalanya. Dia tahu kalau dia akan menikmatinya. Pikiran itu membuat seluruh tubuhnya tergelitik. Dia rindu untuk melangkah keluar di tempat terbuka. Selama ini ia memainkan peran. Yang lain tidak layak dan ia dipaksa bersembunyi di antara mereka. Voldemort ingin menghukum mereka. Dia ingin melihat teror di mata mereka ketika mereka akhirnya mengakuinya. Dia akan membasmi makhluk-makhluk yang menyedihkan di bawah tumitnya dan ia akan senang setiap detik.

Ultima Ratio ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang