Aku iri pada mereka, mereka yang mampu membawa tawa
Aku iri pada mereka, mereka yang mampu membawa kehangatan
Aku iri pada mereka, mereka yang mampu saling melengkapi
Aku iri, sungguh aku iri, pada segala kelebihan yang mereka miliki
Namun rasa iri ini tak membawaku pada praanggapan semu, praanggapan yang membawaku pada kebodohan arah pikir
Rasa iri ini membawaku pada praanggapan yang tepat, realitas akan dunia yang kuharapkan
Dunia yang kudambakan menjadi dunia yang penuh tawa, kehangatan, dan manusia yang saling melengkapi
Jujur memang ku belum seperti mereka, memiliki semua itu dalam sebuah bangunan
Bangunan itu yang menaungi segala rasa di antara mereka, namun bangunanku tak sama dengan mereka
Bangunanku masih begitu rapuh, bahkan disentuh pun begitu ringkih
Aku saja acap kali lelah menopang bangunan ini, namun aku begitu jahat bila melepas topanganku
Ada begitu banyak jiwa di bawah naungan bangunanku ini, sayangnya aku tak yakin seberapa lama aku kuat menopangnya
Aku butuh rasa iri, agar aku bisa mencari kekuatan baru
Kekuatan yang mampu membawaku pada tekad yang lebih kuat tuk menopang bangunan ini
Kelak ketika ku sudah tak iri lagi, artinya ku sudah mencapai titik yang mereka capai saat ini-E.K-
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidupk(a)u [Part I]
PoetryHidupk(a)u mengisahkan perjalanan seorang gadis berusia sembilan belas tahun untuk menemukan arti hidup yang sebenarnya. Usia sembilan belas tahun benar-benar menyadarkannya bahwa dunia masa kecilnya sudah hilang dari kehidupannya. Kelenaannya akan...