Suatu hari aku berhadapan dengan laptop
Membaca kalimat demi kalimat tentang sebuah kisah
Seseorang yang sesungguhnya cukup akan harta
Namun memiliki pandangan berbeda soal harta
Sesuatu yang aku tak habis pikir dibuatnyaSaat aku begitu memandang dan mengejar harta
Justru sang empunya banyak harta menerawang ke sisi yang lain
Memandang harta bukan hal yang utama
Menyesali kerasnya ia mengejar dan mengais harta
Apadaya semua itu tak membuatnya menggenggam kebahagiaanKisahnya membuatku bertanya-tanya
Bagaimana bisa harta yang tiada habis membuatnya tak bahagia?
Apa ada manusia yang tidak butuh uang?
Atau dia satu dari sekian banyak manusia yang sudah kehilangan akal?
Pikiranku kian bergelimang pertanyaan demi pertanyaanKalimat demi kalimat pernyataannya terus kubaca
Membuatku terus menerus berdecak kagum mengenal sosoknya
Perlahan tanganku basah dijatuhi air mata
Mencoba meresapi dan memahami cara berpikir orang ini
Hingga membuatku memutar balik isi kepalakuApakah mungkin tujuan hidupku selama ini salah?
Harta yang kupikir mampu mengubah keadaan menjadi seindah surga
Menyenangkan hati manusia yang dirundung mendung
Menyunggingkan senyum di wajah para pengais koin maupun lembaran
Tapi tidak demikian baginya yang telah menyesali semuanyaIa yang dulu juga bertujuan hidup sama denganku saat ini
Mencoba membuka kembali satu bagian usang dalam hidupnya
Membentangkan tikar ke arah tujuan yang baru
Karena ia telah tersadarkan oleh keadaan
Bahwa hartanya tak berarti untuk seorang diriMelihat gadis kecil menangis seorang diri di kolong jembatan
Hatinya terketuk begitu keras bagai dihantam batu besar
Ia tak tahan dengan hantaman yang mengetuk berulang itu
Entah bagaimana ia melepaskan diri dari kekerasan egonya
Menjabat tangan kecil gadis itu dan mendekapnya penuh cintaSepenggal kisah itu memulai kisah kehidupannya yang baru
Membukakannya pintu kebahagiaan yang ia cari selama ini
Ia pun merangkul tangan-tangan kecil lainnya bersamanya
Menuju sisi dalam dari pintu yang terbuka itu
Meraih kebahagiaan mereka bersama-sama-E.K-
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidupk(a)u [Part I]
PoetryHidupk(a)u mengisahkan perjalanan seorang gadis berusia sembilan belas tahun untuk menemukan arti hidup yang sebenarnya. Usia sembilan belas tahun benar-benar menyadarkannya bahwa dunia masa kecilnya sudah hilang dari kehidupannya. Kelenaannya akan...