Fakta sering kali tak lepas dari tangan-tangan penuh dendam, tangan-tangan penuh amarah tuk menggenggamnya.
Berbagai upaya ‘bersih’ dilakukan tuk melenyapkannya, padahal yang ‘bersih’ itu tak lebih dari sebuah kotoran.
Ada yang menguburnya.
Ada yang menenggelamkannya.
Ada yang membakarnya.
Dasar bodoh!
Bila ia dikubur, ia bisa tumbuh lagi membiakkan fakta serupa lebih banyak.
Bila ia ditenggelamkan, ia bisa mengambang meninggalkan jejak.
Bila ia dibakar, ia akan menyisakan abu yang menjadi bukti.
Lalu apa cara yang benar-benar ‘bersih’?-E.K-
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidupk(a)u [Part I]
PoetryHidupk(a)u mengisahkan perjalanan seorang gadis berusia sembilan belas tahun untuk menemukan arti hidup yang sebenarnya. Usia sembilan belas tahun benar-benar menyadarkannya bahwa dunia masa kecilnya sudah hilang dari kehidupannya. Kelenaannya akan...