Kau tahu, kemarin aku membungkus rapi buku tulisku dengan sampul coklat.
Barang kenangan darimu yang selalu kujaga indahnya.
Buku itu hanya berisi tentang dirimu.
Itulah wujud tertulis hatiku yang tentu kau tahu.
Dan sampul coklat itu, adalah dirimu.
Dirimu yang selalu menjadi sampul dalam hidupku.
Melindungiku dari kotor, dan membiarkan dirimu kotor.
Melindungiku dari basah, dan membiarkan dirimu basah.
Dan kau selalu begitu sampai takdir setahun lalu menyapamu.-E.K-
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidupk(a)u [Part I]
PoesíaHidupk(a)u mengisahkan perjalanan seorang gadis berusia sembilan belas tahun untuk menemukan arti hidup yang sebenarnya. Usia sembilan belas tahun benar-benar menyadarkannya bahwa dunia masa kecilnya sudah hilang dari kehidupannya. Kelenaannya akan...