Jeli, itulah dia.
Tajam, setajam mata elang.
Tatapannya fokus, pada benang dan jarum.
Aku mengendap, sangat pelan, tanpa suara.
Seketika ia menoleh, menaruh curiga,
seolah menatap pembunuh berdarah dingin.
Oh, perajut. Siapa aku berani kurang ajar?
Sekadar menguji kilat matamu saja.-E.K-
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidupk(a)u [Part I]
PoesíaHidupk(a)u mengisahkan perjalanan seorang gadis berusia sembilan belas tahun untuk menemukan arti hidup yang sebenarnya. Usia sembilan belas tahun benar-benar menyadarkannya bahwa dunia masa kecilnya sudah hilang dari kehidupannya. Kelenaannya akan...