Chapter 7

5.2K 299 28
                                    

Hari terus berlalu. Dara semakin menikmati pekerjaannya dengan baik, begitu pula hubungan sosialnya dengan rekan kerja disana semakin baik. Dia semakin memiliki banyak teman dan pengagum. Sebagai seorang yang sangat berprestasi dan rajin, tidak heran jika beberapa rekan kerjanya mulai menyukainya dan bahkan ada yang mulai mendekatinya. Tetapi dia tidak pernah menggubrisnya. Karena dia sadar bahwa dia sebentar lagi akan menjadi seorang istri, meskipun dia merahasiakan fakta tersebut kepada seluruh rekan kerjanya. Bisa dipastikan di Kwon inc tidak ada yang tahu rencana tersebut kecuali dirinya, tuan Kwon dan tentu saja Jiyong.

Dara juga semakin dekat dengan Bom. Mereka sering bercerita bersama, hang out bersama dan tentu saja bekerja bersama. Tetapi Bom masih belum tahu sama sekali akan rencananya. Menurut Dara, dia masih belum siap untuk menceritakan pada Bom sekarang, meskipun Bom sangat baik padanya.

Dan seminggu telah berlalu, hari ini merupakan hari pertunangan Dara dengan Jiyong. Segala persiapan telah dilakukan dan tentu saja semuanya dirancang dengan sempurna. Walau ini hanya sebuah pertunangan yang hanya akan dihadiri oleh beberapa keluarga inti. Pertunangan tersebut diadakan di sebuah gedung yang disewa oleh keluarga Kwon. Dari awal Dara telah diminta untuk bersiap agar berdandan dengan cantik dan menawan. Sehingga disinilah dia, berdiri dengan gaun warna peach sepanjang lutut dengan lengan sebatas siku. Gaun itu tampak sederhana, tetapi sangat cocok untuknya dan terkesan elegan.

Tidak lupa dengan high heels warna hitam yang menyangga penampilan cantiknya dengan make up natural dan rambut yang ditata rapi setengah tergerai. Dia tampak sangat indah, dan mungkin semua lelaki normal akan mengakui itu, terlebih ketika dia senyum.

Sementara Jiyong juga sudah selesai bersiap yang kemudian berdiri di sebelahnya. Jiyong sangat rapi dan sopan dengan setelan jas dan celana formal dengan tatanan rambut rapi seperti biasanya. Tidak banyak perubahan, hanya mungkin dia tampak tidak menikmati dan terkesan memaksakan diri untuk senyum. Ya, sebuah senyum kepalsuan.

Jujur saja, Dara memang mengakui bahwa Jiyong tampak sangat tampan dan manly. Jadi dia berpikir wajar jika banyak orang yang menyukainya. Tetapi dia menolak untuk menyimpan perasaan padanya. Karena dia tahu, semua ini mungkin hanya perasaan kagum sementara karena terbawa suasana. Sejak tadi pula Dara mengharapkan istri Jiyong datang, dia sangat penasaran dengan wanita itu. Tentu saja, dia sangat penasaran karena banyak rekan kerjanya yang bercerita bahwa istrinya sangat cantik dan sempurna, sehingga seorang Kwon Jiyong sangat mencitainya. See, bahkan dia rela menikah dengannya demi wanita itu. Jadi, dia sangat yakin bahwa wanita itu memiliki segala kesempurnaan yang wanita idamkan.

Tetapi, sampai sejauh ini dia tidak menemukan wanita itu. Karena sejak tadi dia hanya menemui beberapa anggota keluarganya dan keluarga Jiyong yang segera berkenalan dengannya.

Bukan merasa iri, dia hanya penasaran saja. Ya, hanya penasaran.

"Dara-ku memang sangat cantik, hmm aku sangat menyukaimu sayang." Kata nyonya Kwon yang datang bersama dengan tuan Kwon dan tuan Park.

Dara hanya tersenyum malu dan diam saja, sementara Jiyong hanya menatap datar kedua orang tuanya itu.

"Aku sangat senang hari ini tiba, jadi ikatan kedua anak kita akan semakin resmi begitu pula dengan hubungan perusahaan kita." Kata tuan Kwon merangkul pundak tuan Park.

"Nde tuan Kwon, anda benar." Kata tuan Park tersenyum kaku.

"Jiyong, kau sangat tampan hari ini nak, jadi akan lebih tampan lagi jika kau sedikit tersenyum." Sindir nyonya Park pada anaknya.

Jiyong hanya mengangguk malas pada ibunya dan mencoba tersenyum sealami mungkin yang dia bisa. Meskipun Dara sangat mampu melihat keterpaksaan disana.

SECOND WIFE - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang