Chapter 27 - End

8.4K 269 44
                                    

Sore itu juga Jiyong sudah bisa dipindah ke ruang rawat biasa dan menjalani perawatan dengan baik. Kata dokter yang menanganinya, dia bisa pulang besok sore jika pagi atau siangnya sudah sangat stabil dan seluruh tubuhnya sudah bisa kembali dengan normal. Sepanjang hari mereka menghabiskan waktu bersama keluarga dan suasana hangat sangat tercipta di sana. Suasana ini sangat jarang Jiyong rasakan dari kedua orang tuanya. Karena kedua orang tua Jiyong sangat sibuk dan sangat gila jika mengenai perusahaan.

Tetapi tuan dan nyonya Kwon hadir sore ini, mereka sangat cemas dan khawatir ketika tuan Park memberikan mereka kabar bahwa Jiyong mengalami kecelakaan. Segera mereka langsung berangkat ke rumah sakit tempat Jiyong dirawat kendati itu lumayan jauh dari Seoul. Setelah sampai di rumah sakit dan mendapati Jiyong sudah masuk rawat inap biasa, mereka bisa bernapas lega dan bersyukur semuanya sudah baik. Mereka berdua tidak hentinya memeluk anak tunggalnya itu dengan berkaca. Seolah mereka telah lama tidak melakukannya.

Dara yang melihat itu hanya tersenyum dan bahagia tentu, dia selama ini tidak melihat hubungan yang erat antara tuan Kwon dengan Jiyong. Mereka kebanyakan hanya terlibat pembicaraan masalah perusahaan atau pekerjaan semata. Tetapi kali ini sepertinya beda, dan dia tentu sangat senang dengan hal itu.

"Omma, appa. Aku akan mengadakan pernikahan lagi dengan Dara nanti." Kata Jiyong.

Sontak, seluruh keluarga Kwon dan keluarga Park sangat terkejut dengan perkataan Jiyong. Sementara Dara hanya duduk tersipu di samping ranjang Jiyong dan menunduk. Jiyong kemudian tersenyum singkat dan menunjukkan jari tangannya, dia kemudian juga mengangkat tangan Dara untuk menunjukkan jari manis wanitanya itu.

"Aku dan Dara sudah memutuskan untuk menikah lagi, karena kami akan memulainya dari awal. Apakah semuanya setuju?" Tanya Jiyong.

Melihat itu kemudian mereka semua tersenyum dan nyonya Kwon segera memeluk Dara dengan sayang.

"Tentu saja kami sangat setuju nak." Kata tuan Kwon.

"Aku bahkan sangat setuju tanpa kau bertanya sayang." Balas nyonya Kwon.

"Lalu bagaimana dengan appa?" Tanya Jiyong mengarahkan matanya pada tuan Park.

Tuan Park mengangguk dengan senyum dan mengatakan bahwa dia juga setuju dengan ide Jiyong. Bibi Ma dan halmeoni juga sangat senang dengan rencana ini. Karena itu artinya Dara dan Jiyong menikah dengan dasar saling mencintai dengan sebenarnya dan bukan suatu paksaan.

"Kali ini kita buat pernikahan dilakukan dengan umum bagaimana? Aku ingin mengundang para rekan kerja nanti." Kata tuan Kwon.

"Anniyo appa, aku ingin pernikahan yang sederhana dan untuk keluarga atau teman dekat saja." Kata Dara.

"Nde appa. Aku rasa tidak perlu melibatkan perusahaan. Lagi pula pernikahan ini tidak dalam waktu dekat. Banyak hal yang harus diatur kembali. Setidaknya mungkin dua atau tiga bulan lagi baru kami akan menikah." Kata Jiyong.

"Kenapa begitu? Kenapa sangat lama?" Tanya nyonya Kwon.

"Aku yang memintanya omma, akan sangat aneh jika kita menikah ketika Jinah baru meninggal satu minggu yang lalu." Jawab Dara pelan.

Semuanya kemudian mengangguk dan mengerti dengan apa yang Dara maksud. Tetapi mereka kembali berbincang dan menghabiskan hari dengan suka cita. Dara tidak pernah lepas dari Jiyong dan hal itu terus membuat Jiyong menggelengkan kepala. Istrinya ini menjadi sangat manja padanya saat hamil. Tentu itu membuatnya merasa geli dan gemas dalam waktu yang sama.

Keesokan harinya, seperti yang sudah dipikirkan, Jiyong sudah boleh pulang dan semuanya sudah siap untuk pergi. Tuan dan Nyonya Kwon beserta tuan Park dan bibi Ma sudah kembali ke Seoul untuk mengurus perusahaan kembali. Sehingga hanya ada Dara, Jiyong dan halmeoni yang berada di rumah halmeoni. Dara membawakan tas yang berisikan baju Jiyong yang dia kemasi dari rumah sakit. Dan mereka segera memasuki kamar mereka.

SECOND WIFE - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang