Chapter 13

5.5K 331 41
                                    

Hari terus berganti, Dara masih tetap dengan kehidupannya yang seperti itu dan terus merasa aneh ketika melihat kedekatan Jiyong dan Jinah. Tetapi semakin berjalan dia semakin terbiasa dengan itu dan benar kini dia telah bisa berlaku seperti orang asing untuk mereka. Dia masih menjalani perannya dengan baik. Dan dia sering pulang malam dari perusahaan hanya untuk menjauhi momen kedekatan mereka dan sehingga dia akan langsung tidur jika sudah sampai apartemen.

Beberapa kali Jinah sering bertanya padanya kenapa dia sering kerja lembur sementara Jiyong saja tidak lembur. Tetapi Dara hanya menjawab ingin menyelesaikan pekerjaannya sebelum menumpuk, dan dia menyangkal agar tidak berat di hari kemudian. Padahal sebenarnya Dara hanya menghabiskan waktu di perusahaan dengan bekerja apa adanya dan kadang jika memang dia sudah tidak ada pekerjaan dia hanya akan bersantai di ruangannya.

Jiyong sendiri sebenarnya curiga dengan perilaku Dara, tetapi dia masih sangat gengsi untuk menanyakan itu padanya dan lebih memilih bertanya pada tuan Jinyoung. Kata kepala divisi pemasaran tersebut, sebenarnya tidak banyak kerjaan yang harus mereka kerjakan. Hanya saja dia sudah mengangkat Dara sebagai asistennya dan kemudian dia berpikir mungkin karena itulah dia pulang malam dan memilih lembur.

Jika sudah sangat berlebihan dan seakan dia menghindarinya atau Jinah, dia akan segera menanyakannya pada Dara nanti. Tetapi nanti saja, menurutnya sekarang masih berjalan dengan normal.

Dara tidak lagi peduli dengan kesendiriannya di ruangan perusahaan. Dia sudah tidak takut lagi dengan desas desus keseraman gedung perusahaan meskipun dia sedang sendiri. Untuk sekarang sepertinya kesendirian lebih menarik daripada harus melihat sesuatu yang tidak enak untuk dilihat.

Malam itu Dara pulang malam lagi dan segera menuju kamarnya ketika sudah sampai di apartemen. Jiyong hanya memperhatikannya dari jauh dan tidak berniat untuk menyapa. Dara tahu akan keberadaan Jiyong disana, tetapi dia tidak ingin memulai pembicaraan dengannya. Bairlah pria itu berpikir dengan imajinasinya sendiri. Semua pemikirannya sama sekali tidak akan mempengaruhi kehidupannya.

Keesokan harinya Dara kembali pada rutinitas pekerjaan dan memilih pergi ke perusahaan sendiri. Kali ini dia berdalih sudah berjanji dengan Bom untuk berangkat bersama, sehingga dia menolak tawaran Jinah untuk berangkat dengan Jiyong. Jiyong tahu dia berbohong, tetapi dia tidak akan menanyakannya di hadapan Jinah karena mungkin akan menambah sesuatu yang rumit nanti. Dia akan langsung bertanya pada Dara sendiri.

Sesampainya di perusahaan, dia segera menuju ruangannya dan bekerja seperti biasanya. Tidak terlalu berat pekerjaannya karena beberapa pekerjaannya sudah dia cicil kemarin malam. Jadi terkadang dia memilih untuk membantu pekerjaan staff lain.

Di ruang pimpinan, tuan Kwon menghampiri Jiyong dengan diikuti seorang yang tidak Jiyong kenali sebelumnya. Jiyong hanya menatap kedua orang itu dengan heran karena seingatnya dia tidak ada janji untuk bertemu dengan seseorang.

"Jiyong, hari ini perwakilan dari kantor cabang Mokpo datang." Kata tuan Kwon pada Jiyong.

"Mokpo? Memangnya ada masalah apa appa?" Tanya Jiyong pada ayahnya.

"Itu yang akan kita diskusikan. Mari tuan Haejin." Kata tuan Kwon.

Kemudian mereka segera duduk bertiga dan membahas permasalahan yang sedang terjadi.

"Tuan Haejin, kau bisa mulai membicarakan masalah yang ada disana. Silahkan." Kata tuan Kwon.

"Baiklah, terima kasih sebelumnya karena tuan – tuan mau meluangkan waktu untuk ini. Saya Park Haejin, perwakilan dari kantor cabang Mokpo. Hari ini saya dengan terburu datang kemari karena permasalahan di kantor cabang sudah sangat mendesak." Kata Haejin.

"Mendesak? Sebagaimana mendesak? Kenapa kau baru melaporkannya sekarang?" Tanya Jiyong dengan meninggikan nadanya.

"Saya bukanlah pimpinan disana tuan, saya hanya ingin melaporkan bahwa pimpinan disana tidak bisa mengerjakan tugasnya dengan baik. Maka dengan memberanikan diri saya kemari langsung menghadap anda." Kata Haejin.

SECOND WIFE - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang