Jiyong, Dara dan Haejin mencermati pembukuan yang diberikan oleh tuan Kim. Banyak keanehan dalam laporan tersebut. Bahkan dana yang dialokasikan oleh perusahaan pusat masih lumayan besar untuk melakukan pemasaran dan penarikan lagganan. Tetapi sangat aneh mengingat fakta yang terjadi di lapangan justru daya beli yang turun. Dan pemasukan yang berasal dari laba tidak bisa lebih tinggi dari dana modal yang ditanam.
Jiyong menggaruk rambutnya gusar dan masih mencoba mengecek satu per satu sumber dana yang ada dan mencocokkannya dengan data dari pusat. Dia kemudian mencoba mengaitkan dengan data hasil penjualan. Dia sangat yakin bahwa terjadi sesuatu yang salah. Tidak mungkin dana pusat tidak mampu memproduksi barang yang besar.
"Tuan Jiyong, menurut saya permasalahan di sini bukan karena daya jual yang rendah, tetapi karena produksi barangnya yang rendah. Bahkan bisa dibilang sangat rendah." Kata Haejin.
"Aku pikir juga begitu, beberapa sponsor masih setia untuk kerjasama dan masih pula memberikan laporan hasil pemasaran kesini, tetapi sangat aneh melihat prosentase penjualan yang turun drastis." Kata Jiyong masih mengamati data yang dia punya.
"Saya sangat yakin permasalahan di sini adalah pengurangan produksi." Kata Haejin.
"Ku pikir juga begitu, Haejin kita harus menyelidiki bagian produksi." Kata Jiyong.
"Nde tuan." Kata Haejin.
Keduanya kemudian berdiri dan bersiap pergi, kemudian Jiyong menoleh pada Dara untuk mengajaknya pergi juga. Mengingat mereka sekarang sedang berada di ruang kerja Haejin. Tetapi Jiyong terkejut ketika melihat Dara tertidur dengan posisi duduk, kemudian dia sekilas tersenyum dan berniat mendekatinya. Langkahnya terhenti ketika Haejin lebih dulu mendekati Dara dan melepas jas nya.
"Haejin, apa yang akan kau lakukan?" Tanya Jiyong.
"Aku kasihan dengan nona Dara tuan, sepertinya dia kelelahan jadi aku berniat menyelimutinya." Kata Haejin.
"Jangan lakukan itu... ani, maksudku biar aku saja." Kata Jiyong melepas jas nya dan menyelimutkannya pada Dara.
Haejin hanya menatap Jiyong dengan pandangan aneh. Pimpinannya itu tampak berbeda ketika menatap Dara dan dia bisa melihat arti tatapan itu. Sebagai seorang lelaki dia tahu betul hal itu. Haejin kemudian berpikir sejenak, apakah benar dugaannya bahwa mereka ada hubungan? Tetapi bukankah Jiyong sudah memiliki istri? Apakah Dara adalah seorang diantara Jiyong dan istrinya? Otaknya mengatakan bahwa dia harus mencari tahu semua ini.
"Ayo kita pergi." Kata Jiyong membangunkan lamunan Haejin.
"Nde." Kata Haejin.
Kemudian Haejin menoleh sebentar ke arah Dara dan menemukan gadis itu masih tertidur dengan posisi yang sama. Dia sekilas tersenyum melihat betapa polos dan cantiknya Dara saat itu. Kemudian dia menatap benci jas yang sedang ada di dekapan Dara. Haejin kemudian mengikuti Jiyong.
Sampai pada daerah produksi, Jiyong dan Haejin segera menemui penanggung jawab di sana. Dan di tempat itu pula dia menemukan ada tuan Kim yang tergesa dan seakan menginstruksikan orang di sana untuk menyembunyikan sesuatu. Penglihatan Jiyong tidak lepas dari hal itu dan segera menghentikannya. Diam – diam dia memberikan kode pada Haejin untuk menutup semua akses kantor.
"Hentikan, aku ingin memeriksanya." Kata Jiyong ketika menghentikan beberapa box barang yang akan dimuat ke mobil.
"Kenapa tuan? Barangnya akan segera dikirim dan tidak enak dengan pelanggan jika barangnya telat datang." Kata tuan Kim.
"Ini tidak akan lama tuan Kim. Buka kotaknya. Semua kotak." Kata Jiyong tegas.
Semua karyawan hanya diam dan menunduk, tidak ada yang mampu membalas Jiyong tetapi tidak ada satu pun dari mereka yang melakukan perintahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND WIFE - COMPLETED
Fanfiction"Sebenarnya appa mempunyai maksud apa? tega sekali appa membuatku menjadi istri kedua darinya?" ada beberapa chapter untuk After Story, dan diprivate