Kehidupan Dara dan Jiyong seakan berubah setelah peristiwa penculikan Dara yang dilakukan oleh Haejin dan Jennie sekitar 7 bulan yang lalu. Keduanya lantas sadar bahwa mereka saling mencintai dan akan kembali pada pelukan masing – masing sejauh apapun mereka pergi dan terpisah. Mereka sudah saling memahami dan mengetahui perasaan masing – masing hingga keduanya bersatu dalam ikatan pernikahan yang semestinya dengan janji yang tulus dan semuanya dilakukan atas dasar cinta.
Lima bulan yang lalu mereka berhasil menggelar pernikahan yang sederhana itu. Sebuah pernikahan dengan kebahagiaan dan kesejukan karena memang hanya ditujukan pada keluarga dekat dan sahabat, dan dilaksanakan di sebuah perbukitan yang sangat sejuk dan tenang. Dara adalah orang yang menginginkan pernikahan tersebut digelar di area luar ruangan, dan tentu saja Jiyong akan mengabulkannya, karena perkataan Dara adalah bagaikan perintah untuknya.
Pernikahan itu benar sangat khidmat, senyum yang mereka torehkan sangat tulus dan nyata, janji yang mereka ucapkan sangat bersungguh – sungguh dan tidak palsu, interaksi yang mereka tampilkan sangat saling mencintai dan tatapan mata keduanya terlihat sangat penuh puja. Dua orang penguasa hari saat itu benar – benar seperti memiliki ruang dan waktu mereka sendiri. Ciuman di hadapan para tamu yang mereka lakukan bahkan tidak akan berhenti kecuali jika pastur menyela mereka. Dan hal itu tentu saja membuat para tamu bersorak gembira sementara keduanya hanya memasang wajah malu kikuk.
Kini lima bulan dari pernikahan itu sudah terlewati. Jiyong kembali sibuk dengan perusahaan yang sudah menemukan ritme kerjanya kembali. Membuat namanya kembali bersinar dan mencengkeramkan kekuasaannya kembali dalam dunia bisnis. Sedangkan Dara seperti yang awal dia rencanakan, dia beralih menjadi perancang busana dan mengajak Minzy dalam proyek debutnya ini. Dia sangat menikmati hal itu, dan semuanya sangat membuatnya rileks. Jangan lupakan perutnya yang sudah membesar karena dia sudah hampir memasuki usia kandungan 8 bulan. Satu bulan lagi jagoan mereka akan lahir dan menambah kebahagiaan diantara Jiyong dan Dara.
Jiyong dan Dara sudah tidak lagi tinggal di apartemen yang waktu itu menjadi hadiah pernikahan mereka dari tuan dan nyonya Kwon. Mereka sudah membeli rumah mereka sendiri dan semuanya sudah ditata dengan rapi sesuai dengan gaya dan kepribadian sosok Jiyong dan Dara. Sebuah rumah yang sangat mewah dengan halaman belakang yang luas dan kolam renang di samping halaman itu. Benar, mereka memang sudah menemukan istana mereka sendiri, dan tentu sudah menemukan pengisi istana itu pula.
Malam itu Jiyong pulang kerja seperti biasanya. Dia tidak sedang ada meeting tambahan atau lembur karena memang perusahaan tidak sedang dalam proyek yang harus dikerjakan dengan cepat. Semuanya sudah sesuai dengan apa yang direncanakan dan mereka hanya tinggal menjalaninya dengan santai dan wajar.
Kehadiran Dara di depan pintu dengan kedua tangan yang terbuka, dengan wajahnya yang sangat cantik dan mungkin agak sedikit berisi, senyumnya yang sangat anggun dan jangan lupakan dengan perut buncit yang selalu dia bawa kemana pun dia pergi selalu menyambutnya. Sosok itu akan selalu begitu kecuali jika memang dia sedang tidur atau sedang pergi ke butik Minzy. Jiyong tersenyum penuh dan langsung membalasnya dengan pelukan yang sangat erat dan mencium sekilas leher dan rambutnya. Dia tidak akan pernah bisa merasa cukup untuk wanita ini. Dia adalah candu yang tidak akan pernah bisa membuatnya sembuh. Dan Jiyong akan dengan sangat suka rela memakan semua bentuk candu wanita itu tanpa harus berpikir.
"Kau sangat cantik." Gumam Jiyong dalam pelukan mereka.
"Tentu saja, aku tahu itu." Balas Dara dengan percaya diri dan mengelus rambut Jiyong.
"Aish, kau sangat menggemaskan." Kata Jiyong melepas pelukannya dan membawa Dara masuk.
Jiyong langsung menuju kamarnya dan diikuti Dara dari belakang. Selalu seperti ini, Dara hanya akan mengikuti suaminya ini setelah pulang kerja dan seolah seperti sebuah kebiasaan aneh, wanita ini akan selalu mengikuti Jiyong kemanapun Jiyong pergi. Tetapi Dara akan menghindar jika tujuan Jiyong adalah ke kamar mandi. Sementara Jiyong akan tertawa dengan gemas ketika melihat itu. Setidaknya selama 2 bulan terahir ini, Dara selalu bersikap seperti itu padanya. Seolah Dara sangat merindukan Jiyong.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND WIFE - COMPLETED
Fanfiction"Sebenarnya appa mempunyai maksud apa? tega sekali appa membuatku menjadi istri kedua darinya?" ada beberapa chapter untuk After Story, dan diprivate