Chapter 21

5.1K 302 76
                                    

Jiyong masih berdiam diri di kamar Dara untuk meresapi semua yang terjadi. Kemudian dia kembali pada pikiran jernihnya dan keluar. Dia harus menemukan Dara, dia tidak bisa hanya menunggu detektif ataupun polisi, dia masih bisa mencarinya sendiri.

"Jiyong, kau akan pergi?" Tanya neneknya.

"Nde halmeoni." Jawab Jiyong.

"Aku mohon maafkan aku nak, aku sangat menyesal." Kata neneknya dengan menunduk dan menangis.

"Halmeoni, tidak perlu meminta maaf padaku. Aku tahu semuanya di luar batas halmeoni. Halmeoni tunggu di rumah saja dan kabarkan aku jika ada perkembangan terbaru. Aku akan segera kembali." Kata Jiyong kemudian pergi.

Nenek Dara melihat Jiyong pergi dengan pilu. Dia sangat menyesal semua ini terjadi. Kemudian dia memilih untuk duduk di kamarnya dan terus berdoa kepada Tuhan agar segera mempertemukan keluarganya dengan Dara.

Jiyong terus mencari di sekitar daerah itu dengan teliti. Dia terus melintasi jalanan kemana pun mobilnya membawa. Semua yang berada dalam pikirannya hari ini hanyalah Dara dan anaknya. Dia terus mencari dan mencari tetapi tidak mendapatkan hasil sama sekali. Kemudian dia berhenti dan menangis dalam mobilnya. Kenapa dia kembali merasakan ketakutan seperti pada saat itu? Dia tidak ingin lagi melihat istrinya kembali terluka. Dia tidak bisa membiarkan hal itu terjadi lagi.

Sementara itu Donghae sudah sampai di rumah nenek Dara dan tepat bersama dengan Jinah. Keduanya kemudian saling menatap tanya dan heran. Tetapi Donghae memilih mengabaikan wanita itu dan mengetuk pintu. Kemudian nenek Dara keluar dan terkejut dengan siapa yang datang waktu itu.

"Kalian datang?" Tanya nenek Dara.

"Halmeoni, apakah sudah ada kabar terbaru tentang Dara?" Tanya Donghae dengan cemas.

"Belum ada nak, Jiyong sedang mencari Dara sedangkan Hyunsuk sedang ke kantor polisi." Kata nenek Dara.

"Apakah Jiyong sudah lama pergi halmeoni?" Tanya Jinah.

"Sekitar 30 menit yang lalu. Mari masuk dulu." Kata nenek Dara.

"Ah tidak perlu halmeoni, aku akan mencoba membantu mencari di sekitar sini. Aku rasa aku masih hafal beberapa tempat yang mungkin dituju Dara." Kata Donghae.

"Donghae ah, ini semua adalah penculikan. Dara tidak mungkin melarikan diri." Kata nenek Dara.

"Aku tahu halmeoni, tetapi aku tidak bisa tinggal diam menunggu polisi. Aku juga akan membantu mencari meskipun aku tidak tahu dimana dia." Kata Donghae.

"Berhati – hatilah nak, jika ada kabar terbaru jangan lupa kabari aku." Kata neneknya.

"Baik halmeoni, halmeoni tunggu di rumah saja." Kata Donghae.

"Aku ikut denganmu." Kata Jinah.

"Jangan, kau menemani halmeoni saja. Ini sudah malam. Akan berbahaya mengingat kau adalah perempuan." Kata Donghae.

"Tidak, aku akan ikut." Kata Jinah.

Donghae hanya mendengus pelan dan terpaksa setuju. Setelah mereka pamit kepada nenek Dara, keduanya segera memasuki mobil Donghae dan menuju ke tempat – tempat yang mungkin Dara akan tuju. Tetapi dari semua tempat itu, tidak ditemukan Dara. Mereka masih belum bisa menemukan Dara. Donghae secara tiba – tiba menghentikan mobilnya dan menunduk mencoba menenangkan pikirannya.

"Kau jangan panik, aku tahu kau sangat khawatir. Tetapi kau harus tetap fokus. Aku yakin semuanya akan bisa menemukan jalan keluar." Kata Jinah.

"Aku tidak bisa tenang jika belum mendapat kabar dimana dia sekarang." Kata Donghae.

SECOND WIFE - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang