Tepat hari ini Akbar akan mendapatkan Sekretaris baru yang dipilih langsung oleh Abinya, Akbar masih berharap sekretarisnya ini akan seperti yang diangankan karena sebenarnya Akbar belum tau sekretarisnya ini siapa. Karena saat Akbar bertanya dengan abinya siapa sekretarisnya itu hanya dibalas dengan kata tunggu saja.Akbar Pov.
Hari ini aku akan mendapatkan sekretaris baru pilihan abi. Sebenarnya aku diberi waktu abi untuk memilih sendiri sekretaris ku selama seminggu, tapi dalam waktu seminggu itu aku tidak mendapatkan sekretaris yang cocok. Jadi sesuai perjanjian apabila aku tidak mendapatkan sekretaris pilihanku sendiri maka abilah yang akan mencarikan untukku, dan aku harus menerima.
"Dek, umi sama abi kemana kok rumah udah sepi."tanya akbar pada azna yang sedang mengoleskan selesai coklat diroti.
"Azna ga tau juga bang, kata umi tadi cuma sebentar aja keluar sama Abi."jawab azna.
"Oh yaudah, lanjutin sarapannya terus abang antar sekolah" ujar akbar dan mendapatkan anggukan dari Azna.
🌻🌻🌻
Akbar tengah berkutat dengan dokumen dokumen yang harus dibaca dan ditanda tangani, beginilah kegiatan akbar selama di kantor saat tidak mempunyai sekretaris. Tapi ini hari terakhir akbar rasakan karena sebentar lagi dia akan mendapatkan sekretaris baru.
Tok... Tok...
"Masuk." Jawab akbar masih fokus ke dokumen dokumennya.
"Maaf pak,sekretaris baru Bapak sudah ada didepan."ujar Pegawainya.
"Ya sudah suruh dia cepet masuk, pekerjaan saya sangat banyak hari ini." perintah akbar langsung diangguki oleh pegawainya itu.
"Assalamu'alaikum pak, Boleh saya masuk."tanya sekretaris baru akbar didepan pintu.
"Wa'alaikumusalam, silahkan cepat bantu saya membaca dokumen ini."ujar akbar sambil memberi dokumen di samping kanannya tanpa menoleh ke sekretaris barunya.
"Baik pak."jawab sekretarisnya itu.
Setelah 2 jam akhirnya dokumen yang biasanya dikerjakan sehari oleh akbar bisa dikerjakan dengan cepat tanpa tertinggal satupun.
"Terimakasih, kerja mu dihari pertama sangat bagus. Untuk seterusnya tingkatkan, karena saya akan sangat membutuhkan bantuanmu dalam beberapa bulan ini. karena saya akan mendirikan sebuah hotel. Syaa harap kamu bisa professional."ucap Akbar sambil bersandar dikursinya tapi belum melihat sekretaris barunya itu.
"Siapa namamu dan lulusan apa? Kenapa abi bisa memilihmu untuk menjadi sekretaris saya. Apa lebihnya dirimu."tanya Akbar.
Akbar langsung menerima sebuah berkas yang merupakan biodata sekretaris barunya itu,dan betapa terkejutnya Akbar siapa yang sudah resmi menjadi sekretarisnya itu selama 2 setengah jam ini. Dan dia adalah.
"Loh, ana." tanya akbar sedikit kikuk karena pertanyaannya tadi.
"Maaf pak nama saya Silviana Hermansyah. Maaf ini sudah waktunya jam istirahat saya izin untuk makan siang dulu, Assalamu'alaikum" ucap Silvi langsung keluar dari ruangan akbar,dan akbar hanya bisa merasa bersalah.
Akbar tidak tinggal diam dia langsung mengikuti Silvi pergi ke kantin, karena jika Silvi sudah ngambek butuh exstra tenaga untuk mengembalikan moodnya.
"Silvi .. Silvi tunggu saya." Panggil Akbar sambil sedikit berlari.
"Iya pak,masih ada tugas. Nanti setelah saya makan saya kembali keruangan bapak." jawab Silvi datar
"Ana ini jam istirahat panggil saya akbar, maafin saya. Tadi saya terlalu fokus pada dokumen yang tadi, sampai saya tidak melihat kalau kamu adalah sekretaris baru saya."ujar akbar dengan sedikit rasa bersalah.
" iya ana maafin, dokumennya kan lebih penting." ucap ana sambil menunduk.
"Ah, bukan seperti itu na. Ya sudahlah lupakan,apa kamu tidak lapar."tanya Akbar sambil berusaha menyembunyikan tawanya.
"Lapar bar,kan ana sekretaris baru akbar apalagi hari pertama." ujar Ana diselingi senyum yang membuat hati Akbar tak bisa berdetak biasa.
"Iya deh na,yang penting ana ga marah."jawab Akbar dengan membalas senyum.
"Na,boleh nanya."tanya akbar dan diangguki Silviana.
"Apa abi yang nyuruh ana jadi sekretaris akbar." tanya Akbar dan diangguki Silviana.
"Trus kenapa ana mau."tanya Akbar lagi.
"Biar ana tau Akbar gak deket deket sama cewek lain."jawab Ana polos.
"Ha?? Beneran."tanya Akbar tak percaya
"Eh, emm. Enggak, enggak gitu. Ana males aja nganggur dirumah mending kerja biar bisa nabung." jawab Ana sedikit malu.
"Beneran, jujur saja na. Bohong dosa lo."tanya Akbar mulai menggoda Silvi.
"Apaan sih,ana balik aja keruangan. Pasti Akbar mau goda ana lagi."setelah itu Silvi langsung pergi meninggalkan Akbar yang sudah tertawa karena melihat tingkahnya itu.
🌻🌻🌻
Akbar sampai rumah setelah adzan isya' setelah itu dia langsung menemui keluarganya untuk sekedar bercanda bersama, disaat mereka masih bercanda. Abi Akbar bertanya tentang sekretaris barunya itu.
"Nak, gimana sekretarisnya. Cocok"tanya Abi sambil memindah chanel tv.
"Abi kenapa ga bilangi Akbar kalau sekretarisnya Akbar Silvi bi."tidak menjawab akbar balik bertanya kepada abinya.
"Abi mau bilang nak tapi kata Umi mu kalau abi bilang ke kamu, pasti kamu nolak. Jadi Abi milih ucapan umi aja."jawab Abinya santai.
"Ah abi, tadi Silvi ngambek lagi sama akbar. Untung Akbar bisa buat silvi tidak ngambek lagi."ujar Akbar lemes.
"Yah itu salah kamu nak, seorang perempuan itu harus dijaga hatinya bukan dibikin sakit hatinya. Umi tadi udah diceritain sama Silvinya sendiri" tegas umi.
"Ya tadi kan Akbar capek banget mi, trus akbar ga tau kalau Silvi yang jadi sekretaris akbar"
"Ya udah umi percaya."jawab umi Akbar sambil mengelus kepala akbar.
"Ya sudah mi Akbar ke kamar dulu,capek. Assalamu'alaikum"Akbar berdiri dan langsung pergi kekamarnya.
Kemungkinan terburuk bagi kita bisa jadi kemungkinan terbaik oleh Allah. Karena sejatinya kita yang berencana Allah yang berkendak.
🌻🌻🌻
Tbc!
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamulah Takdirku
Teen FictionCOMPLETED√ Attentionℹ️ (Private acak, harap follow dulu) GANTI COVER! ______ Kisah cinta yang diawali dari asmara anak sekolah hingga terbawa dalam kehidupan asmara orang dewasa. Mereka sempat berpisah karena memilih melanjutkan pendidikan mereka ma...