TUJUH BELAS - Sweet.

4.6K 223 8
                                    

.
.
.
.

Warning++++
Mengandung unsur romatis, lebay. Mohon maklum :)

🌻🌻🌻

3 bulan sudah Status Silviana berganti, dalam jangka waktu itu pula Ia merasakan bagaimana menjadi seorang Makmum.

Mungkin karena awal pernikahan yang Ia rasakan hanya manis, tapi Ia yakin suatu saat akan ada dimana saat mereka bertengkar.

Namun bukankah itu bumbu kehidupan?

Silviana memiringkan tubuhnya untuk menghadap kearah Hydar yang masih terlelap, Ia pandangi setiap inci Wajah Hydar yang terlihat tampan dengan kumis tipis yang mulai tumbuh. "Mas." Silviana membelai pelan wajah Hydar.

"Eghh." Lenguh Hydar yang merasa ada yang menyentuh wajahnya.

"Bangun, sholat Tahajjud dulu." Silviana masih dengan posisinya membelai wajah Hydar.

Hydar yang merasa geli karena sentuhan Silviana akhirnya menangkap tangan istrinya itu dan menciumnya. "Sebentar lagi, masih ngantuk."

"Jangan ditunda tunda ga baik." Silviana menarik tangannya dan memposisikan dirinya duduk diatas kasur.

Hydar mengerjamkan matanya."Ya udah, sini cium dulu."Ia menarik Silviana mendekat.

Cup

Tepat, Hydar mencium pipi Silviana.

"Ih! Selalu aja modus." Gerutu Silviana. "Bangunnya mas sama nyium ivi tu ga nyambung tau."

Hydar terkekeh dan kembali menarik silviana kedekapannya. "Nyambung kok, kalau mas udah nyium kamu mas jadi semangat."

"Udah ah, mas wudhu sana." Silviana mendorong Dada bidang suaminya.

"Kamu ga ikut?" Tanya Hydar yang melihat Silviana masih diatas kasur.

Silviana menggeleng."lagi halangan."

Hydar hanya menanggapi dengan anggukan.

🌻🌻🌻

Pagi hari nya Silviana dan Hydar memutuskan untuk berlari pagi.

Sebenarnya Hydar tidak mau namun karena wajah Silviana yang memelas akhirnya Hydar ikut.

Sampai diruang tamu mereka hanya melihat Bi sri dan mang ujang yang sudah sibuk dengan pekerjaan paginya.

"Eh pengantin baru. Mau kemana." Tanya Bi sri yang sudah sibuk dengan baju baju yang siap dijemur.

"Mau jogging bi, biar mas Hydar ga tidur terus." Jawab Silviana.

Mang ujang menyahut."Namanya pengantin baru ya pengen nya tidur neng."

"Mang ujang apaan sih." Silviana menunduk malu.

"Maksud amang pasti capek neng kan baru nikah. Gitu lo."

"Mang jangan digodain terus neng Silvinya." Hydar angkat bicara sambil menirukan suara Mang ujang.

Silviana memukul pelan lengan suami nya." Mas."

Kamulah TakdirkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang