08.35 WIB
Hai Silviana, ini aku Jessie. Apa bisa nanti jam 2 siang ketemu dicafe dekat mall didepan komplek perumahanmu? Kuharap kamu bisa datang ya. Aku ingin membicarakan sesuatu.
Ting.
Silviana mendengar bunyi SMS masuk di handphone nya. Dari tadi Silviana hanya duduk disofa kamarnya sambil membaca novel yang baru ia beli.
Silviana meletakkan novelnya dan mengambil handphone yang berada disampingnya. Silviana melihat dari layar nya ada SMS masuk namun tidak ada nama yang tertulis disana hanya ada beberapa digit angka.
Kemudian Silviana membuka isi pesan itu dan ternyata pesan dari Jessie. Dibaca nya pesan itu yang berisi ajakan untuk bertemu dicafe nanti siang, Silviana sempat berpikir mau apa Jessie bertemu dengannya dan hal apa yang ingin disampaikan?
Silviana yang penasaran pun membalas SMS dari Jessie.
Hai juga Jessie, Oh in syaa Allaah aku bisa.
Send.
Setelah mengirim pesan itu, Silviana berjalan menuruni tangga untuk mencari umi.
Silviana melihat uminya sedang duduk didepan tv yang menayangkan ceramah Ustad Abdul Somad.
“Umi” panggil Silviana kemudian umi menoleh.
“Iya nak, ada apa?” Tanya Umi sambil mengecilkan volume tv.
“Ivi mau izin keluar nanti kecafe yang deket Mall mi”
“Mau ngapain kesana nak?”
“Ketemu temen mi”
Umi mengernyit tidak paham, bertemu teman? Bukankah teman Silviana itu Annisa dan satu teman Kuliahnya Sofia. Dan jika mereka ingin bertemu pasti datang kerumah Silviana.
“Kok tumben mereka ngajak kamu ketemu dicafe nak, biasanya mereka main langsung kerumah. Suruh main aja kesini”
Silviana menggeleng dan mengenggam tangan umi Aminah “Dia bukan Annisa atau Sofia mi, Dia Jessie.”
Umi sempat terdiam, Umi pernah mendengar nama itu.
“Istri baru Hydar?” tanya umi dan silviana mengangguk.
“Umi ga izinin kamu ketemu sama dia, mau ngapain dia ngajak kamu ketemu. Suruh aja kesini, Umi ga mau terjadi hal buruk sama kamu nak. Ga, ga mau umi.”
Silviana memejamkan matanya setelah mendengar kata kata umi, Umi sungguh sangat mengkhawatirkan dirinya.
Tapi disisi lain silviana sudah mengiyakan ajakan Jessie, ivi tidak mau mengecewakan orang yang sudah ada janjian dengannya.
“Tapi mi, Ivi sudah mengiyakan ajakan Jessie. Ivi ga mungkin ga datang.”
Umi tetap menggeleng “Umi ga mau tau kamu ga boleh kesana sendiri, lagian Jessie juga paham kalaupun kamu ga kesana pasti ngerti kamu Hamil besar nak.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamulah Takdirku
Dla nastolatkówCOMPLETED√ Attentionℹ️ (Private acak, harap follow dulu) GANTI COVER! ______ Kisah cinta yang diawali dari asmara anak sekolah hingga terbawa dalam kehidupan asmara orang dewasa. Mereka sempat berpisah karena memilih melanjutkan pendidikan mereka ma...