SEMBILAN - Siapa dia.

4.3K 166 3
                                    

Silviana POV.


Ya Allah Aku hanyalah hambamu yang sedang kau uji dengan kesabaran hati, Sabar kan hati ku untuk menerima apapun yang kau uji terhadapku. Karena aku tau jika masalah itu sebesar Lautan ada engkau yang lebih besar dari apapun, engkau yang menghidupkan dan mematikan manusia. Ampuni aku karena perasaan yang belum saatnya ini aku sudah merasa tersakiti, mungkin Ini teguranmu terhadapku. Maaf kan Hambamu ini Ya Allah.

Aamiin

Kulipat mukena ku dan berdiri handak menuju dapur. Namun sebelum aku membuka pintu terdengar suara ketukan aku pun membuka.

Ternyata umi."umi, Ada apa mi"

"Nak, ikut Umi ke Rumah Sakit ya. Akbar masuk Rumah sakit lagi." Umi menggenggam tangan ku.

Deg.

"A.. A.. Akbar kenapa lagi mi."tanyaku sambil menutup mulut.

Umi mengusap punggungku." Tadi umi akbar nelfon katanya Akbar merasakan sakit dibagian kepalanya. itu aja yang dikasih tau Umi Akbar. Nah daripada nanti kita semakin khawatir mending kita Ke Rumah sakit. Kamu mau nak" tanya Umi. Aku pun mengangguk.

Perjalanan menuju rumah sakit tidak terlalu jauh sehingga terjamin tidak akan terjebak macet.

🌻🌻🌻

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih  dari 1½ jam akhirnya Silviana dan keluarganya sampai disalah satu Rumah sakit. Silviana dan keluarganya langsung menuju kamar yang sudah diberitahu umi Akbar.

Kamar Tulip
No.10

Silviana dan Keluarganya masuk kekamar Akbar, Silviana  memposisikan duduk dikursi yang berada disamping Akbar.

Ya Allah,
Engkaulah yang maha membolak balik kan hati.
Engkaulah yang menghadirkan cinta ini.
Engkaulah yang menumbuhkan cinta ini
Engkau juga yang akan merawat cinta ini. hingga menjadi suatu yang halal.

Aku belum tau dia kah yang saat ini hadir disetiap doa ku akan menjadi imamku dimasa depanku,
Atau hanya menjadi tamu dipernikahanku dengan jodoh yang kau takdir kan nanti. Aku hanya bisa menanti, sesuatu yang saat ini masih ku anggap semu menjadi sesuatu yang dianggap aku, kamu, mereka menjadi sesuatu yang nyata.

"Hmm" deheman Akbar membuyarlan lamunan Silviana.

"Eh ak.. Akbar, kamu baik baik saja kan."Silviana terkejut melihat Akbar yang sudah terbangun.

"Alhamdulillah seperti yang kamu lihat, tapi sepertinya kamu yang harus mendapat pertanyaan itu dariku. Kau baik baik saja silvi."

"Eh.. Ana baik baik saja bar, ini tadi kelilipan, hehe." Silviana menampilkan senyum palsunya dan mengusap air matanya.

"Oh saya kira kenapa, umi saya kemana." Akbar cekingak celinguk menatap sekitar, dan dia hanya melihat Azna yang fokus terhadap hpnya.

"Umi ada diluar, sebentar aku panggilkan. Sekalian aku pamit sholat dulu."

Ketika Silviana keluar kamar dia tak menemukan umi, tapi tak jauh dari kamar Akbar Ia melihat Umi nya sedang berjalan ke arah lain. Buru buru Silvana berlari mengejar Umi Aminah.

Setelah sampai didekat Umi Aminah, Silviana tak sengaja mendengar perkataan Dokter.

Anak Ibu yang bernama Akbar sekarang dalam proses pemulihan dari Lupa ingatan(Amnesia) . Amnesia yang dialami oleh Anak Ibu adalah amnesia yang menghilangkan Ingatan masa lalunya dan proses penyembuhannya tidak bisa ditentukan, tapi kita usahakan dengan mengingatkan anak ibu apa yang dialami pada masa lalu kebelakang Asal bertahap.

Seketika benteng pertahanan  yang Dibangun Silviana hancur, semua harapan bahwa Akbar akan cepat sembuh sirna. Dengan apa yang dikatakan Dokter tadi sudah jelas kenapa Akbar menjadi berubah drastis. Tepat saat itu juga cadar hitam Silviana sudah basah karena menangis, akhirnya Silviana memilih pamit pulang dulu kepada Uminya melalui sms.

🌻🌻🌻

Setelah seJam Silvi dirumah, dia memilih untuk memainkan media sosialnya yang memang sudah tak terlalu diurus lagi.

Saat Silviana sedang membuka salah satu artikel Islam, Ada satu pesan masuk

To : +62822513321**
Assalamu'alaikum, besok jika tidak ada halangan aku dan keluarga ku akan kerumah.

Silviana mengernyitkan dahi nya, Siapa yang mengirim pesan ini. Apa hanya orang yang salah mengirim.

From : Silviana.
Wa'alaikumussalam, maaf dengan siapa?

Setelah membalas pesan itu, Silviana malah merasa mengantuk. Dan tak lama Ia pun terlelap.

🌻🌻🌻

Tbc!

Kamulah TakdirkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang