Kring... Kringg...
Suara Alarm itu membangunkan seseorang yang masih bergelung diselimut hangatnya.
Sambil meregangkan otot otot badanya,Ia mengambil Alarmnya untuk dimatikan."Aduh udah jam segini, kenapa aku bisa kesiangan"ucap silviana sambil menepuk jidatnya dan bergegas masuk ke kamar mandi.
Untung saja dia dalam masa Haid jadi tinggal sholat shubuh
🌻🌻🌻
"Umi!. Silvi mau berangkat udah telat ini. Umi dimana."seru Silviana sambil memasang sepatunya.
"Iya Nak, kamu ga Sarapan. Apa mau umi buatin bekal."
Silviana mengangguk. "ya mi, buatin bekal ya. Silvi mau manggil mang ujang dulu."
"Mang silvi udah siap tinggal nunggu bekal dari umi, tunggu sebentar ya."ujar Silviana ke Mang Ujang yang sedang mengelap Mobil.
"Iya non, mang ujang bawa mobil keteras dulu ya."jawab mang ujang tak lupa dengan senyum.
"Nak! Ini bekalnya."ujar umi sambil memberi kotak nasi kepada Silviana.
"Makasih mi, Ya udah mi silvi berangkat. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh umi cantik. Silvi udah telat ini." ucap silvi langsung mencium tangan kanan dan pipi uminya.
"Mang bawanya hati hati, didalam ada Bidadarinya umi."ucap Umi sambil mengedipkan mata ke Silviana.
"Pasti nyonya."
🌻🌻🌻
Silviana sudah berada dipelataran kampus. Mungkin hari ini bukan ke beruntung an nya karena di jalan tadi harus terjebak macet hampir 15 menit lamanya.
Sambil terengah engah Silviana berlari"Huh... Huh..., semoga belum terlambat ya Allah."
Dari kejauhan Silviana melihat sahabat nya."Annisa tunggu."
"Iya shalihah, kenapa lari lari."tanya Annisa karena melihat Silviana yang sudah dipenuhi keringat.
"Kamu gimana sih, kitakan ada masuk pagi kenapa kamu malah santai dan ga kekelas. Nanti kita dimarahi dosen." ujar Silviana sambil berusaha mengembalikan nafasnya yang masih ngos ngosan.
"Oh,Dosennya ga masuk hari ini Vi. Katanya istrinya melahirkan."jawabnya sambil duduk dan mulai memakan roti.
"Astagfirullah trus kenapa, kamu ga ngabarin aku. Kan aku jadi merepotkan umi."ujar Silviana sambil memanyunkan bibir kehadapan Annisa.
"Siapa bilang aku ga ngabarin, aku udah beberapa kali mengirim sms dan nelfon tapi ga pernah dijawab atau balas. Jadi bukan salah ku."jawab Annisa masih fokus ke roti nya.
"Annisa sahabatku yang shalihah,kalau lagi berbicara atau mendengarkan seseorang coba menghadap ke orangnya,nih aku ingatkan lagi adab nya."ucap Silviana kepada Annisa.
ADAB MENDENGAR
1. Diam dan memperhatikan
2. Tidak memotong/memutus pembicaraan
3. Menghadapkan wajah pada pembicara dan tidak memalingkan wajah darinya sepanjang sesuai dengan syariat (bukan berbicara dengan lawan jenis)
4. Tidak menyela pembicaraan saudaranya walaupun ia sudah tahu, sepanjang bukan perkataan dosa.
5. Tidak merasa dalam hatinya bahwa ia lebih tahu dari yang berbicara
Dari : Arraniri.blogspot.co.id
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamulah Takdirku
Novela JuvenilCOMPLETED√ Attentionℹ️ (Private acak, harap follow dulu) GANTI COVER! ______ Kisah cinta yang diawali dari asmara anak sekolah hingga terbawa dalam kehidupan asmara orang dewasa. Mereka sempat berpisah karena memilih melanjutkan pendidikan mereka ma...