DUA PULUH TIGA - Masih rahasia.

4.6K 216 16
                                    

"Orang yang gagah perkasa tidak diukur dengan kemenangan dalam pertarungan, tetapi kekuatan yang sebenar ialah orang yang dapat mengawal dirinya ketika marah."
(H.R Bukhari & Muslim)

🌻🌻🌻

Ruang UGD kini telah lengang, tak seperti tadi yang dipenuhi oleh tenaga medis yang membantu penolongan korban. Kini hanya ada satu Dokter dan dua sister yang masih berada didalam.

"Sudah mi, Akbar pasti kuat."

Umi Aminah masih terisak saat duduk didepan pintu kamar rumah sakit milik Akbar.

Menurut saksi kejadian Akbar secara tiba tiba pingsan saat berjalan menuju suatu cafe dekat kantornya.

Tak lama keluarlah seorang dokter muda dari kamar Akbar.

Buru buru umi Aminah mendekati dokter itu.

"Bagaimana keadaan anak saya dok, dia baik baik saja kan dok."

Dokter itu menyunggingkan senyum."Alhamdulillah bu, Anak ibu cuman stress. Pak Akbar hanya memaksa mengingat semuanya tapi sayang otak nya tak bisa mengimbangi, makanya pak Akbar pingsan."

"Tapi masih bisa kan dok, anak saya mengingat semuanya."

"Qodarullah bu, kita hanya bisa ikhtiar selanjutnya tinggal tawakal saja bu. Kita hanya bisa membantu mengingat pelan pelan pak Akbar."

Umi mengangguk."Terimakasih dok."

Setelah itu dokter muda beranjak dari duduknya dan meninggalkan ruangan Akbar.

Umi Aminah berjalan mendekati bangkar rumah sakit anaknya itu. Dielusnya pelan kepala Akbar."Jangan terlalu memaksakan diri nak."

Akbar menggeliat."Silviana."

"Nak, bangun."

Akbar mengerjapkan mata."Umi, Silviana mana mi."Akbar menatap sekeliling ruangan.

"Sil.. Silviana dirumah Nak." Umi bingung apa yang harus Ia katakan.

Akbar tersenyum."Iya mi, tadi kan Akbar baru pulang dari rumah Ana. Loh mi ngapain Akbar disini?."

"Kamu ingat nak?" Tanya umi yang masih tak percaya dengan ucapan anaknya itu.

"Iya mi Akbar ingat, umi kenapa."

"Allahu Akbar!" Seru umi sambil memeluk erat anaknya.

Akbar yang dipeluk hanya bingung dan tidak bisa bergerak."Umi kenapa."

Umi Akbar masih tak menjawab pertanyaan anaknya. Akbar yang tau kembali bungkam.

🌻🌻🌻

Karena Sesungguhnya sesuatu yang engkau ingin kan bertahan selamanya, tidak dapat secara terburu buru.
Dan pertolongan Allaah tidak pernah datang terlambat, temenku.
Kadang, manusia yang tidak sabar menunggu.(IG : @senyumlah.semesta)

Kamulah TakdirkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang