DUA PULUH SEMBILAN - Serius.

4.1K 189 24
                                    

"Allaah selalu mengajarkan banyak hal, salah satunya sabar."
-Silviana Hermansyah-

🌻🌻🌻

Waheshna ya Rasool Allah
Ya sedna shou'na zad wallah
We mahma tawwel elghiyab
Muhammad, mushta' ileek wallah
Muhammad, albi 'aleek salla

Kami merindukanmu, ya Rasulullah
wahai tauladan kami, demi Allah kerinduan hanya kepadamu
entah berapa lama kerinduan ini berlangsung
Muhammad, ...demi Allah selamanya untukmu
Muhammad, ...kupanjatkan salam shalawat atasmu

Silviana duduk di teras rumah sambil mengusap perutnya dan bersholawat. Ia merasakan anaknya senang mendengar sholawat itu, buktinya anaknya bereaksi dengan menendang perutnya. Ia tersenyum dan Ketika sedang asik bersholawat, umi Silviana datang.

"Nak, hari ini kamu check up kandungan kan? Tapi umi diajak Abi ke luar kota jadi ga bisa menemani kamu ke rumah sakit gimana?"

Silviana tersenyum. "Umi, kan Ivi biasanya juga sendirian. Biasanya juga diantar mang Ujang kan? Trus kalo umi sama Abi ga ada dirumah kan ada bibi."

"Umi ga mau lagi kamu kerumah sakit sendirian ya, ga inget Minggu kemarin kamu hampir jatuh untung ada yang nolongin kamu. Umi ga mau diusia kandungan mu yang udah 8 bulan ini, kamu sama cucu umi kenapa kenapa."

Ya, seminggu lalu saat Silviana check up kandungan ia hampir jatuh karena ia sedikit merasa pusing dan karena gamis nya yang agak kepanjangan. Untung saja saat itu ada ibu ibu disampingnya jadi Silviana tidak jatuh dan kandungannya tidak apa apa.

"Tapi umi, itu karena Ivi kemarin ngerasa pusing aja. Hari ini alhamdulillah Ivi sehat kok, Dede nya juga." Silviana masih kekeh untuk berangkat sendirian, ia hanya tidak ingin menyusahkan orang.

"Enggak, umi tetap ga boleh kalo kamu harus kerumah sakit sendirian. Jadi tadi umi mau nyuruh Annisa buat nemenin kamu check up kedokter tapi dia ada urusan dari pagi terus temen kamu satu lagi juga ga bisa karena masih diluar kota. Jadi umi tadi nelfon Akbar, Alhamdulillah dia bisa nemenin kamu ke dokter."

"Tapi mi..."

"Umi tau, kalian ga akan berduaan. Mang Ujang tetap ikut didalam mobil. Umi nyuruh nak Akbar cuman nemenin masuk ke dalam rumah sakit sama nemenin kamu jalan kesana, kandungan kamu sudah besar sayang kamu ga bisa kalo jalan sendirian."

Akhirnya Silviana mengiyakan perkataan uminya. Memang sejak kejadian Minggu lalu, uminya semakin overprotektif terhadap Silviana dan kandungannya.

🌻🌻🌻

Pukul 09.00, Akbar sudah berada dirumah Silviana. Mereka berangkat setelah umi Abi Silviana berangkat terlebih dahulu. Ini pertemuan nya lagi dengan Akbar setelah waktu itu dengan Hydar juga.

Silviana yang sudah duduk dimobil dan memposisikan dirinya dengan nyaman. Setelah ditengah perjalanan Silviana merasakan sakit diperutnya.

"Aduh, astaghfirullah ya Allaah." Ucap Silviana sambil memegangi perutnya. Keringat sudah membasahi tubuhnya,ini sangat sakit.

Akbar yang melihat Silviana kesakitan langsung panik. "Na kamu kenapa, perut kamu sakit? Kamu mau melahirkan?"

Silviana menahan rasa sakitnya sambil meremas tas yang ada dipangkuan nya." aduh.. belum waktunya bar ini masih 8 bulan, ya Allaah sakit bar.. hikss sakit. Huh huh..."

Kamulah TakdirkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang