TIGA PULUH LIMA - Kamulah Takdirku.

5.2K 198 20
                                    

Menyandang status sebagai istri Akbar sejak dua tahun yang lalu tak membuat sifat Silviana berubah karena jabatan dan kedudukan yang dipunya Akbar.

Silviana masih tetap ramah kepada siapapun, membuat siapa saja yang mengenal Silviana selalu merasa dihargai.

Hari - hari yang Silviana lalui begitu indah dengan Rafa yang sudah semakin besar sehingga membuat kehidupan mereka semakin bewarna. Seperti pagi ini, Rafa bangun terlebih dahulu dengan menganggu tidur Akbar.

“Bi... bi.. angun.” Ucap Rafa yang belum lancar berbicara sambil merangkak naik ketubuh akbar.

Akbar yang merasakan tubuhnya dinaiki anaknya tidak merasa terganggu sedikitpun, ia masih setia memejamkan Mata.

“Bi... angun, afa aus ni.” Rafa menaiki badan Akbar sambil memukul mukul wajah Akbar.

Akbar yang merasakan wajahnya dipukul memaksa untuk membuka mata, saat matanya terbuka ia melihat Rafa yang sudah diatas tubuhnya yang terus memukul mukul wajahnya.

“Sakit dong Abi dipukul terus wajahnya, Rafa mau minum Kan?” Rafa yang ditanya mengangguk.

“Turun dulu dari badan Abi, baru Abi ambilin minum.”

Rafa mengangguk dan berusaha turun dari badan Akbar tapi karena tubuh nya yang belum seimbang badannya malah terjatuh diatas kasur pas mengenai wajah Silviana.

“Aduhh... Hahaha.” Rafa yang terjatuh bukannya menangis malah tertawa, Silviana yang terkena badan Rafa kaget karena Rafa yang malah tertawa.

“Ngapain udah bangun jam segini sayang.” Tanya Silviana ke Rafa yang masih tertawa.

“Afa aus unda, telus minta bi minum deh.”

Silviana yang mendengar jawaban Rafa hanya ber oh ria sambil menarik tubuh Rafa untuk dipeluk.

“Unda, Afa mau minum ni. Kok dipeluk sih.” Rafa yang sudah ada dipelukan Silviana memberontak ingin bergerak tapi Silviana semakin mengeratkan pelukannya.

“Unda ah, Bi... Antuin afa ni.” Rafa memohon ke Akbar saat Akbar sudah masuk kekamar lagi dengan segelas air.

“Bantuin apa sih.” Akbar yang melihat Rafa sedang berusaha melepaskan pelukan dari Silviana pura - pura tidak tau.

“Abi antuin lepasin tangan Unda, kan afa mau minum. Udah aus anget.” Rafa sangat memohon kepada Akbar, sedangkan Akbar dan Silviana mendengar perkataan Rafa tertawa.

Silviana yang kasian akhirnya melepaskan pelukan nya. Rafa yang tau itu langsung buru buru merangkak mendekati Akbar untuk meminta minum.

Akbar yang melihat Rafa merangkak  mendakati nya dengan sigap mengangkat badan Rafa untuk digendong dan diberi minum.

***
Hari ini seperti yang direncakan Akbar dan Silviana, mereka akan pergi keluar untuk menghadiri undangan perkawinan rekan kerja Akbar dan mengajak jalan jalan Rafa.

Silviana yang baru keluar dari kamar berjalan mendekati Azna yang berada didekat tv sambil menjaga Rafa.

Tapi yang ingin diajak pergi malah tertidur dengan memeluk boneka kesayangannya yang dibelikan oleh Akbar.

Kamulah TakdirkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang