Disaranin sambil dengerin lagu lagu melow kesukaan kalian ya, wkwk. Biar gregettt bacanya hahaha😂
Enjoy yaap
***
Besok senin, dimana tryout pertama akan dilaksanakan. Dan Luna ingin fokus untuk tryout nya selama 4 hari kedepan.
Luna sudah memaafkan Lisan kemarin. Karna bagaimana pun Lisan adalah sahabatnya, dan memang seharusnya ia memaafkan Lisan.
Ya, walaupun sakit hatinya masih terasa, tetapi setidaknya Luna tidak boleh egois. Apalagi pada sahabatnya sendiri.
Dan saat ini, Luna kembali pada aktifitasnya yaitu berguling-gulingan diatas kasur tanpa melakukan kegiatan apapun. Ya mau bagaimana lagi, belajar pun Luna akan serius jika malam hari saja. Dan selain berguling-gulingan, Luna tidak punya kegiatan apa-apa lagi.
Tetapi Luna ingat satu hal. Ponselnya yang sudah ia matikan selama dua hari kemarin semenjak kejadian dimana Aric mengungkapkan semua kebenarannya.
Dengan sedikit perasaan yang deg-degan, Luna menekan tombol power sampai ponselnya menyala.
Dan.
23 panggilan tidak terjawab, serta 76 pesan masuk dalam waktu yang bersamaan.
Sudah tidak usah bertanya pun, Luna tahu itu semua dari siapa. Pasti Aric.
Luna membuka semua pesan dari Aric, dan semua isinya hampir berisikan kata-kata yang sama. seperti menanyakan keadaan Luna, permintaan maaf, dan kata-kata lainnya yang sejenis dengan kata-kata itu.
Sambil berfikir, Luna mengetikan sesuatu di kolom chatnya dengan Aric.
10.23 am
Luna Adzaniya
Kita ketemu di cafe biasa jam 2 sore.***
Pukul 2 kurang, Luna sudah sampai di Cafe tempat ia akan bertemu dengan Aric. Alasan ia ingin bertemu dengan Aric adalah, karna ia ingin membahas sesuatu yang memang seharusnya ia sampaikan pada Aric secara langsung, bukan via chat atau telepon seperti biasanya.
Saat melangkahkan kakinya ke dalam Cafe, Luna langsung mengarahkan pandangannya kearah tempat dimana biasanya ia dan Aric duduki. Disana, di pojok cafe di sebelah kaca. Itu adalah tempat duduk favorite nya dengan Aric. Karna disana, ia dan Aric bisa mengobrol bebas tanpa terganggu oleh orang-orang Cafe yang selalu berlalu lalang.
Tetapi kini, tempat duduk itu telah diisi oleh seorang lelaki yang tengah memainkan laptopnya.
Dan harapan Luna untuk duduk di kursi itu harus terkubur, karna tidak mungkin juga Luna mengusir lelaki itu dengan alasan itu adalah tempat favoritenya. Memalukan sekali!
Dan tempat yang Luna pilih kali ini sebagai tempat duduknya, adalah di tempat yang berada di depan tempat favoritenya itu. Setidaknya ditempat itu, orang yang berlalu lalang pun tidak terlalu banyak seperti di tempat yang lain.
“Mau pesan apa mbak?” tanya sang pelayan saat Luna sudah duduk di kursinya.
“Sebentar mbak.” Ucap Luna sambil mengambil buku menu yang diberikan oleh sang pelayan itu. Sambil melihat daftar-daftar minum, Luna terdiam sebentar. Thai tea, itu adalah minuman kesukaan Aric. Luna tahu karna setiap kesini, Aric pasti akan memesan minuman itu. “Em, juss mangga aja. Makanannya nyusul ya mbak, soalnya saya masih nunggu orang.”
Sang pelayan mengangguk sambil menuliskan pesanan Luna. “Baik, ditunggu sebentar pesanannya ya mbak.” Luna mengangguk dan sang pelayan pun pergi dari hadapannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/106049375-288-k422360.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Seeking for Something [Completed]
Teen Fiction*Abah Squad Community Alaric Abian Wijaya, adalah seorang Abang dari tiga bersaudara. Memiliki orangtua protektif, yang melarang semua kegiatan abstrak yang dilakukannya. fyi, Aric itu jahil dan juga menyebalkan. Kalau tidak begitu, bukan Aric nama...