20. Beging'

13.5K 1.1K 70
                                    


Diatas adalah pic saat mereka lagi akur-akur nya👅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Diatas adalah pic saat mereka lagi akur-akur nya👅

***

Chapter 20

"Lo kenapa nggak masuk kelas?" tanya Reynand yang masih duduk diatas jok motornya. Ia telat masuk sekolah, dan gerbang sekolah tentu sudah tertutup rapat saat ini. Dan saat lelaki itu memutuskan untuk menunggu gerbang terbuka di warung Abah, ia melihat Aric sudah duduk manis disana sambil menyulut rokoknya— tetapi lelaki itu tidak membawa ransel, dan Reynand yakini jika Aric sudah masuk kekelas dan langsung melesat kesini setelah menyimpan ranselnya.

"Males." Ucap Aric sambil mengeluarkan asap rokoknya. Reynand hanya mengangguk lalu ikut duduk di samping Aric, sambil memesan segelas kopi panas pada Abah.

"Yang lain nggak ikut cabut?" Aric menggeleng. "Tumben, kenapa?"

"Bentar lagi juga nyusul. Mereka semua tadi di tahan gara-gara ketauan make sepatu warna. Biasalah, si Supono alay banget." Ucap Aric mengejek guru BK di sekolahnya. Reynand tertawa kecil sambil ikut menyulut sebatang rokok milik Aric yang berada di atas meja.

"Lo tau nggak Ric."

Aric menoleh pada Reynand dengan alis terangkat satu. "Enggak."

"Pacar lo itu— siapa sih namanya?"

"Luna."

"Nah dia, gue liat kemarin dia itu nanyain lo lewat Rio." Ucapan Reynand membuat Aric mengerutkan dahinya. Menanyakannya lewat Rio? Bagaimana maksudnya? Setelah ia membalas pesan pada Luna sebelum teman-temannya datang kemarin itu, ia tidak membuka ponselnya lagi. bahkan saat ini, ponselnya tertinggal dirumah. "Emang hp lo kemana? Kok dia nanyain lo lewat Rio?"

Aric mengangkat bahunya tidak tahu. "Kemarin gue bawa hp kok."

"Terus kenapa dia nanyain kabar lo ke Rio?"

"Emang Luna nanya apa aja ke si Rio?" tanya Aric.

"Nggak tau, pokoknya kata si Rio nanyain lo."

"Kenapa nggak bilang ke gue kemarin?"

"Lo kan keburu ngambek. Lagian si Luna nanya nya pas lo udah balik." Yah, Aric lupa jika setelah di Apartement Evan ia mengeluarkan unek-uneknya, Aric langsung pulang ke rumah dan tidak memperdulikan teriakan teman-temannya di belakang. Lagian, suruh siapa membuat emosi Aric naik.

"Kalo gue ngejelek-jelekin orang yang udah tua, dosa kaga sih?"

"Sialan si supono. Gue baru beli tu sepatu minggu kemarin."

"Murka aing."

"Supono brengzek."

"Demo halal ga sih?"

"Hayulah, aing bawa Babeh aing sekalian."

"Aing mau bawa mang ucup kalo gitu."

"Anjing, si ucup ke filem euy!"

Seeking for Something [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang