25. Bad Luck

12.5K 1.1K 20
                                    

Maaf lama update:"

***

Ternyata dugaan Aric benar. Ice cream yang mereka beli di mall tadi, sekarang sudah benar-benar cair dan berubah menjadi cream. Bukan hanya menjadi cream, kedua rasa yang berbeda pun kini sudah tercampur rata. Dan setelah berdiskusi kecil, akhirnya mereka sepakat untuk membuang ice cream yang sudah cair mengenaskan itu, dan mampir ke minimarket samping jalan untuk membeli ice cream yang biasa saja.

Emang nasib, niat beli ice cream enak di mall, tetapi ujung-ujungnya tetap membeli ice cream pasaran di minimarket.

"Lun maaf ya, harusnya tadi kita makan disana aja ice creamnya." Ucap Aric saat mereka kini tengah berada di salah satu taman di kota Bandung. Tadi, setelah mereka membeli ice cream mereka langsung melesat ke taman yang kebetulan dekat dengan mini market tempat dimana mereka membeli ice cream. Jadi kejadian dimana ice cream meleleh dan berubah menjadi cair tidak akan terulang kembali.

"Nggak pa-pa Ric." ucap Luna sambil tertawa kecil dan melahap ice cream cup nya.

"Tapi aku-"

"Ini juga ice cream kan? Udah kamu makan ice nya, nanti cair lagi." ucap Luna sambil menunjuk ice cream Aric yang belum dibuka.

Aric tertawa kecil. "Maaf ya." Ucapnya sambil mengelus lembut puncak kepala Luna. kebiasaannya yang sepertinya sudah mendarah daging jika bersama Luna.

"Iya, udah ah minta maaf terus." Luna menepuk pelan paha Aric yang duduk di sampingnya. "Ohiya, besok aku mau ketemu sama Zaka ya?"

"Zaka?" Aric mengernyitkan dahinya.

"Iya, sahabat aku yang dari Jakarta itu." Aric terlihat berfikir sebentar, lalu mengangguk-anggukan kepalanya tanda ingat.

"Oh iya-iya. Mau ketemu sama Zaka?" tanya Aric, Luna mengangguk. "Mau aku temenin?"

"Nggak, nggak usah. Aku cuma berdua kok sama Zaka."

"Ber-dua?"

Luna mengangguk. "Iya, udah lama juga kita nggak ngobrol soalnya."

"Kapan emangnya?"

"Besok."

"Besok? Malam minggu dong ya?" tanya Aric, dan Luna kembali mengangguk. "Dimana ketemunya?"

"Nggak tau, bentar aku tanya Zaka dulu ya." Ucap Luna sambil merogoh ponselnya yang berada di saku jaketnya. Dan ternyata, ada dua pesan chat Zaka yang sudah ia baca tetapi belum sempat di balas karena kedatangan Aric tadi.

Arzaka mada: Tempatnya gue ngikut lo deh

Arzaka mada: Lo sukanya kemana?

Luna Adzaniya: Di cafe waktu kita ketemu?

Setelah mengetikan pesan itu, tidak lama kemudian Zaka sudah kembali membalasnya. Sangat fast respon.

Arzaka mada: Boleh deh, ntar gue jemput yaaaa

Luna Adzaniya: Ketemu disana aja gimana?

Arzaka mada: Gue jemput ah, biar gue tau rumah lo kan

Arzaka mada: Sekalian ketemu bonyok lo

Arzaka mada: Kangen sama tante helen wkwkw

Luna Adzaniya: Hahaha

Arzaka mada: Gue jemput aja ya?

Luna Adzaniya: Mamah kayanya kgt deh kalo liat lo

Luna Adzaniya: Iya boleh deh

Luna Adzaniya: Nanti gue send lokasi ya

Arzaka mada: Skrg aja, emng lo lagi dimana?

Seeking for Something [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang